PLN Listriki Dua Pesisir Terpencil di Sulawesi Tenggara

Rasio Elektrifikasi Provinsi Sultra sebesar 99,75 persen

Makassar, IDN Times - Pemerintah melalui PLN membuka akses listrik 24 jam untuk 299 keluarga di dua desa di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan wujud komitmen negara dalam menyediakan listrik berkeadilan untuk masyarakat di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dua desa tersebut adalah Desa Panambea Barata dan Desa Wawosunggu, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kepala Desa Panambea Barata, Simun mengaku bersyukur kini masyarakat di desanya dapat menikmati listrik.

"Terima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan listrik di bulan Ramadan. Sekarang kami dapat melakukan ibadah puasa dengan nyaman berkat hadirnya listrik. Semoga kedepannya juga dengan adanya listrik PLN kehidupan masyarakat mejadi lebih baik," ujar Simun dalam keterangan pers, Kamis (11/4/2024).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin optimis kehadiran listrik akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial di dua desa tersebut.

“Kami berharap kehadiran listrik dalam momentum bulan Ramadan ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal,” katanya.

Andy mengisahkan PLN menghadapi tantangan ketika curah hujan yang tinggi di penghujung tahun 2023 ditambah ada beberapa batang tiang yang harus dimobilisasi menggunakan kapal. Namun berkat semangat juang dan gotong royong bersama dengan warga setempat seluruh tantangan bisa teratasi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan penyertaan modal negara (PMN), di mana penyertaan tersebut digunakan untuk menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang berada di daerah 3T,” tambah Andy.

Andy mencatat, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 9,9 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 5,8 kms dan tiga unit gardu distribusi dengan total kapasitas 250 kilo Volt Ampere (kVA) untuk melistriki dua dusun terpencil tersebut. Di samping itu, sampai dengan bulan Februari 2024, total Rasio Elektrifikasi Provinsi Sulawesi Tenggara (RE) adalah sebesar 99,75 persen.

“Semoga kehidupan masyarakat semakin sejahtera, roda perekonomian makin menggeliat karena produktivitas yang semakin tinggi. Begitu juga bagi anak-anak kini bisa belajar pada malam hari,” kata Andy.

Baca Juga: Pemudik di Sulselbar Manfaatkan Pengisian Daya di SPKLU PLN

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya