Sorowako, IDN Times - Di jantung kawasan industri tambang nikel di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), PT Vale Indonesia membangun sistem pengelolaan sampah sebagai contoh praktik pertambangan berkelanjutan. Di tengah tantangan krisis iklim dan ancaman degradasi lingkungan, mereka menerapkan prinsip circular economy melalui fasilitas Segregation Plant yang dirancang untuk meminimalisasi sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Fasilitas ini memiliki kapasitas pengolahan 12–15 ton sampah per hari, dan ditargetkan mendukung komitmen jangka panjang PT Vale menuju zero waste to landfill pada 2050.
"Limbah plastik dipilah di Segregation Plant selanjutnya diserahkan ke Bank Sampah milik Pemda. Jumlah sampah plastik yang sudah dipilah per bulan sekitar 1,2 ton. Data Januari-Juli 2025, sudah kita donasikan sekitar sembilan ton," jelas Foreman Ground Work Segregation Plant PT Vale, Hery Sudarto, Jumat (25/7/2025).