Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Launching HVO PT Vale-Pertamina Patra Niaga di Sorowako, Kamis (7/11/2024). IDN Times/Darsil Yahya
Launching HVO PT Vale-Pertamina Patra Niaga di Sorowako, Kamis (7/11/2024). IDN Times/Darsil Yahya

Intinya sih...

  • PT Vale Indonesia Tbk menggunakan HVO untuk operasional alat berat, hasil kolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga.
  • Penggunaan HVO mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80%, meningkatkan efisiensi truk tambang, dan mendukung target nasional Net Zero Emission 2060.
  • Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh bagi industri lain untuk beralih ke energi bersih demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menjadi perusahaan tambang pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, yakni Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) untuk operasional alat berat.

HVO merupakan produk Pertamina Renewable Diesel, yaitu bahan bakar nabati (BBN) yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki performa yang setara atau bahkan lebih baik dari diesel konvensional.

Penggunaan HVO ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Vale dengan PT Pertamina Patra Niaga yang berkomitmen dalam mendukung transisi energi hijau Indonesia.

1. PT Vale pionir pengguna BBN ramah lingkungan

PT Vale, PT Pertamina, Trakindo dan United Tracktor saat foto bersama usai launching HVO / IDN Times : Darsil Yahya

Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, mengatakan, inovasi ini mendukung target nasional Net Zero Emission 2060 dan pengurangan emisi karbon sebesar 33 persen pada 2030.

"Tentunya PT Vale perusahaan pertambangan pertama kali yang mempelopori penggunaan bahan bakar ramah lingkungan," ucap Abu di Solia Hill PT Vale, Sorowako, Luwu Timur, Kamis (7/11/2024).

Abu mengungkapkan, penggunaan HVO diterapkan pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar dengan kapasitas 100 ton, yang diuji coba selama satu bulan mulai 15 Oktober hingga 14 November 2024.

"Dua unit baru tahap awal, hasilnya cukup bagus dan menjanjikan sehingga nanti kita upayakan untuk ditingkatkan lagi," imbuhnya.

Olehnya itu, ia berharap penggunaan HVO ini menjadi standar baru dalam industri pertambangan dan mendorong perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa. "Karena bagaimanapun juga kita harus menjaga bumi dan lingkungan kita," ujarnya.

2. HVO kurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen

Fuel HVO / IDN Times : Darsil Yahya

Lebih lanjut Abu menyebut, penggunaan HVO juga memberikan berbagai manfaat lain dalam operasional PT Vale, termasuk peningkatan kinerja mesin truk tambang, perpanjangan usia mesin, serta pengurangan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan.

"Karena kita tidak mengubah kompenen kendaraan jadi langsung kita gunakan, materialnya ready, unitnya ready langsung kita eksekusi, kalau kita pikir opsi-opsi lain pasti butuh waktu," jelasnya.

Selain itu, kata Abu, dengan emisi yang lebih bersih, PT Vale dapat terus beroperasi tanpa khawatir mencemari lingkungan sekitar.

"Hasil uji coba menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan dalam operasional, serta pengurangan emisi karbon hingga 70 persen. Penggunaan HVO juga terbukti mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen dibandingkan dengan diesel konvensional," bebernya.

3. Pertamina harap industri tambang lain ikut gunakan HVO

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya dan Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar / IDN Times : Darsil Yahya

Sementara Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, mengatakan kolaborasi ini sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan industri di Indonesia.

"Ini merupakan tahap awal dan bagian Pertamina one solution, satu layanan dari PT Pertamina Patra Niaga untuk memberikan solusi energi bagi konsumen salah satunya adalah menghadirkan produk yang ramah lingkungan seperti HVO," ungkapnya.

Kerja sama ini, kata Maya, adalah implementasi perjanjian bisnis dengan PT Vale dalam memanfaatkan HVO untuk operasional lapangan untuk kegiatan penambangan.

"Ini pertama kali di Indonesia kendaraan berat menggunakan HVO. Ini merupakan kolaborasi atau sinergi yang sangat erat, di mana PT Vale merupakan perusahaan besar di sektor pertambangan. Sementara PT Pertamina Patra Niaga bergerak di bidang energi," terangnya.

Maya pun berharap, kolaborasi ini menginspirasi sektor lain untuk beralih ke energi bersih demi masa depan Indonesia yang memiliki iklim yang jauh lebih baik.

"Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa berjalan lancar dan jadi contoh untuk industri lain kemudian mengikuti dan menggunakan HVO secara luas," ucapnya.

4. HVO mendukung program pemerintah

Fuel HVO / IDN Times : Darsil Yahya

Maya Kusmaya juga menuturkan, meski baru kurang lebih dua minggu dilakukan uji coba, penggunaan HVO pada truk tambang juga menunjukkan peningkatan efisiensi operasional.

"HVO ini memberikan tiga aspek keuntungan yakni; lebih ramah lingkungan, emisi karbon bisa berkurang 70 persen dari diesel biasa. Kemudian HVO ini tidak menurunkan performa kendaraan, justru naik dibuktikan dari efisiensi penggunaan bahar bakar yaitu sekitar 2 persen selama dua minggu ini," tuturnya.

Kata Maya, HVO ini juga produk unggul dan tingkat kalornya tinggi dibandingkan diesel biasa dan juga level sulfurnya yang hampir nol. Sehingga, tambahnya, ini mendukung program pemerintah untuk mendorong pertambangan ramah lingkungan.

"HVO ini 100 persen nonfosil dan memanfaatkan resources yang melimpah di Indonesia yaitu kelapa sawit," ujarnya.

Serta HVO ini, lanjut Maya, adalah bahan bakar yang langsung dikonsumsi tanpa mesin yang harus dimodifikasi terlebih dahulu.

"Ini juga salah satu benefit untuk pengguna karena memudahkan proses maintenance, tidak butuh investasi baru karena bisa menggunakan fasilitas yang sama hanya menggunakan produk yang baru," tandasnya.

Produk bahan bakar hijau yang dihasilkan Green Refinery Cilacap tersebut, telah mendapatkan sertifikat International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team