Sektor Keuangan Sulsel Tetap Stabil, Aset Perbankan Tembus Rp204 Triliun

Intinya sih...
Dana Pihak Ketiga naik 7,60 persen, mencapai Rp139,38 triliun. Kredit tumbuh 3,81 persen menjadi Rp165,56 triliun.
Aset perbankan syariah meningkat 17,19 persen menjadi Rp17,25 triliun. Kredit UMKM naik 1,23 persen menjadi Rp61,48 triliun.
Jumlah investor pasar modal Sulsel per April 2025 mencapai 414.197 SID, naik 17,27 persen (yoy). Nilai transaksi saham mencapai Rp7,94 triliun.
Makassar, IDN Times - Kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap stabil hingga April 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencatat total aset perbankan di provinsi ini mencapai Rp204,95 triliun atau tumbuh 6,32 persen secara tahunan (yoy).
Di tengah dinamika perekonomian global dan domestik, sektor jasa keuangan tetap berperan penting menopang ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah tercatat tetap positif dan berada di atas rata-rata nasional.
1. Dana Pihak Ketiga naik 7,60 persen
OJK mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 7,60 persen (yoy) menjadi Rp139,38 triliun. DPK didominasi tabungan yang mencapai 58,83 persen. Sementara kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp165,56 triliun atau tumbuh 3,81 persen.
"Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 53,80 persen, namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 7,87 persen," kata Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch Muchlasin, dalam siaran pers, Selasa (24/6/2025).
Berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 22,98 persen. Nominalnya mencapai Rp38,05 triliun.
2. Perbankan syariah dan kredit UMKM juga tumbuh positif
Aset perbankan syariah juga meningkat 17,19 persen menjadi Rp17,25 triliun. DPK syariah naik 13,60 persen menjadi Rp12,18 triliun, sedangkan penyaluran pembiayaan tumbuh 20,85 persen menjadi Rp15,01 triliun. NPF syariah tercatat 2,10 persen.
Di segmen UMKM, kredit naik 1,23 persen menjadi Rp61,48 triliun dengan share sebesar 37,88 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum. Kredit usaha mikro mendominasi Rp33,61 triliun atau 54,67 persen dari total kredit UMKM. Jumlah debitur UMKM mencapai 914.523 orang.
3. Investor pasar modal naik
Sementara itu, jumlah investor pasar modal Sulsel per April 2025 mencapai 414.197 SID, naik 17,27 persen (yoy). Mayoritas merupakan investor reksa dana dengan 394.238 SID tumbuh sebesar 16,71 persen (yoy) Nilai transaksi saham mencapai Rp7,94 triliun.
Piutang perusahaan pembiayaan juga naik 4,06 persen menjadi Rp19,03 triliun pada Maret 2025. Pinjaman pergadaian meningkat 30,07 persen menjadi Rp8,32 triliun. Outstanding fintech lending naik 44,41 persen menjadi Rp1,92 triliun dengan tingkat wanprestasi 1,78 persen.