Manado, IDN Times – Agustina Pandoli tak pernah meninggalkan produksi gula merah rumahan yang ia bangun sejak tahun 1998. Dibantu suaminya, Yundri Goni, Agustina memproduksi gula merah sejak masih di kampung halamannya di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kini, Agustina pindah ke kampung halaman suaminya di Kelurahan Mapanget, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut).
Kerja keras Agustina membangun usahanya selama ini membuahkan hasil. Sebagai pemain tunggal selama 2 tahun terakhir di wilayahnya, gula merah yang diproduksinya kini turut diekspor ke luar negeri.
Berdasarkan data Balai Karantina dan Pertanian (Barantan) Manado, tahun 2021 Sulut berhasil mengekspor 531,02 kilogram gula merah ke tiga negara, yaitu Hongkong, Jepang, dan Singapura.
“Ekspor terbesar ke Jepang sebesar 381,52 kilogram dengan nilai Rp 43,6 juta,” ujar Kepala Balai Karantina dan Pertanian Manado, Donni Muksidayan, Jumat (22/4/2022).