Makassar, IDN Times - Sepanjang tahun 2021, perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, ekonomi Sulsel mengalami kontraksi 0,71 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono saat merilis Berita Resmi Statistik (BRS) secara virtual, Senin 7 Februari 2022.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 tumbuh 4,65 persen," kata Suntono.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Sulsel juga sempat mengalami kontraksi pada triwulan IV 2021 sebesar 0,70 persen. Suntono menyebut pada umumnya kontraksi selalu terjadi di triwulan IV sejak 2018.
"Kontraksi yang relatif lebih kecil ini terjadi di tahun 2021," kata Suntono.
Namun secara tahunan, ekonomi Sulsel di triwulan IV 2021 tumbuh positif 7,89 persen. Padahal sejak tahun 2018, ekonomi Sulsel di triwulan IV umumnya selalu mengalami perlambatan.
"Itu disebabkan karena di triwulan III mengalami perlambatan yang cukup tajam sehingga nilai tambahnya terkompensasi di triwulan IV," kata Suntono.
Atas pertumbuhan ekonomi tersebut, Sulsel kini berada pada urutan ke-7 tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan pertumbuhan tersebut melebihi angka nasional yang tercatat 3,69 persen.
Suntono menyebut ini bukan pertama kali pertumbuhan ekonomi Sulsel melebihi angka nasional. Hal ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
"Ekonomi Sulawesi Selatan 2012-2021selalu lebih tinggi dari pertumbuhan nasional," kata Suntono.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku bersyukur dengan pertumbuhan positif ekonomi. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya dalam memulihkan ekonomi supaya berdampak baik pada masyarakat.
"Ini merupakan capaian yang baik. Menandakan kondisi perekonomian kita mulai membaik di tengah kondisi pandemik COVID-19," katanya.