Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau udang windu di lokasi diseminasi budidaya udang windu Dusun Lumpue, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Kamis (26/12) IDN Times/Asrhawi Muin
Komoditas udang windu, kata Nurdin, pernah merajai ekspor Sulsel bahkan berhasil tembus ke pasar Jepang. Di saat krisis ekonomi tahun 1998, harga jual komoditi ini juga ikut naik sehingga membuat Sulsel tidak begitu terdampak krisis.
Akan tetapi, komoditas ini secara perlahan mulai meredup. Penyakit white spot atau titik putih dan hama yang menyerang membuat empang warga tidak sanggup lagi menghasilkan komoditas udang secara maksimal. Ditambah lagi, masuknya udang vannamei yang berasal dari Amerika Latin juga turut menggeser posisi udang windu.
Nurdin mengatakan bahwa Pinrang merupakan salah satu daerah unggulan untuk produksi udang windu. Untuk itu, upaya mengembalikan kejayaan komoditas ini dilakukan di Pinrang.
"Windu produksinya terus terjadi bahkan kita sekarang diserang windu dari luar untuk memenuhi keperluan ekspor. Oleh karena itu, saya bersyukur bahwa hari ini Bapak Bupati membuat program kebangkitan windu, tentu kita support," kata Nurdin.