Ilustrasi mencatat uang yang ditabung (Freepik.com/ freepik)
Cara ini merupakan cara menabung yang dikenal oleh banyak orang. Adapun cara alokasinya, dibagi menjadi tiga kategori, yakni 50 persen untuk kebutuhan primer dan sekunder, seperti biaya tagihan listrik dan biaya sewa rumah; 30 persen untuk kebutuhan tersier atau keinginan, seperti hangout di cafe bareng pacar dan menonton film di bioskop; 20 persen untuk menabung dan investasi.
Selain itu akan berbeda persentase alokasinya jika, kamu ingin beramal atau bersedekah. Adapun cara alokasinya, dibagi menjadi empat kategori, yaitu 10 persen untuk bersedekah; 20 persen untuk menabung dan investasi; 30 persen untuk keinginan; 40 persen untuk kebutuhan primer dan sekunder.
Contoh ilustrasi jika, kamu mempunyai pendapatan bulanan sejumlah Rp1 juta maka dibagi dalam beberapa kategori, yaitu Rp500 ribu untuk kebutuhan primer dan sekunder; Rp300 ribu untuk kebutuhan tersier; Rp200 ribu untuk menabung dan investasi. Kelebihan dari metode ini, adalah kebiasaan menabung jadi lebih mudah untuk dilakukan terutama cocok bagi karyawan yang baru mulai masuk dunia kerja. Hanya saja metode ini tidak direkomendasikan bagi kamu yang mempunyai banyak pengeluaran dan utang pinjaman.