Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jangan Panik, Harga Sembako di Sulsel Relatif Terkendali

Bawang putih di Pasar Terong Makassar. IDN Times/Aan Pranata

Makassar,IDN Times - Di tengah mewabahnya virus Corona atau COVID-19, Bank Indonesia Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkirakan inflasi pada bulan Maret masih tetap terkendali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso mengatakan hal ini menjadi modal dasar yang cukup kuat bagi Sulsel dalam menghadapi tekanan COVID-19.

"Sampai dengan pertengahan Minggu ke-3 bulan Maret 2020, perkembangan harga pangan utama sebagian besar masih dalam level harga yang wajar," kata Bambang dalam keterangan pers yang diterima IDN Times di Makassar, Rabu (25/3).

1. Perkembangan harga sejumlah komoditas utama masih terkendali

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Dia menyebutkan, hingga minggu ke-3 Maret 2020, perkembangan harga komoditas strategis seperti beras, bawang putih, bawang merah, dan minyak goreng, terpantau berada pada level yang terkendali, baik di pasar tradisional, pasar modern, maupun pedagang besar. Hal ini berdasarkan pemantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).

"Beberapa komoditas secara umum menunjukkan deflasi, kecuali gula pasir yang secara bulanan mengalami kenaikan harga relatif tinggi, yakni 14,23 persen," kata Bambang.

Selain itu, kata dia, secara umum komoditas pangan berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia pada Minggu pertama hingga ke-3 bulan Maret 2020, harga mayoritas komoditas bahan pangan relatif terkendali bahkan berpotensi mengalami deflasi.

2. Pasokan komoditas strategis di Sulsel masih terjaga

Harga komoditas bahan bumbu dapur rumah tangga di Aceh (IDN Times/Saifullah)

Menurut Bambang, salah satu poin penting dari perkembangan harga tersebut adalah bahwa pasokan komoditas strategis di wilayah Sulsel masih relatif terjaga. Melihat kondisi tersebut, Bambang mengharapkan masyarakat tidak perlu panik hingga melakukan belanja berlebihan dalam menghadapi COVID-19.

"Dengan menerapkan pola belanja bijak dan berkegiatan ekonomi yang normal, maka masyarakat memberikan andil nyata dalam menjaga stabilitas perekonomian Sulsel," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya potensi kenaikan tekanan inflasi, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus menerapkan strategi kebijakan 4 K yakni mencakup ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif.

3. Masyarakat diimbau gunakan pembayaran non tunai

Direktur Utama bank BJB Yuddy Renaldi (kiri) melakukan transaksi pembayaran digital dengan barcode di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12). Bank BJB meluncurkan pembayaran digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), bjb EDC berbasis Android dan bjb Digi (mobile banking), untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodasi kebutuhan transaksi keuangan secara nasional. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama. ANTARA FOTO/M Agun

Sementara untuk mendukung kelancaran aktivitas perekonomian masyarakat, utamanya dari sisi sistem pembayaran, Bank Indonesia bersama perbankan menjamin ketersediaan dan kecukupan pasokan uang Rupiah di masyarakat.

Meski begitu, Bank Indonesia lebih mempertimbangkan penggunaan pembayaran non tunai untuk menghindari kontak langsung di tengah wabah COVID-19 seperti kartu kredit, debit, e-money, baik yang berbasis kartu, maupun server kode QRIS.

"BI juga mengimbau kepada para pelaku usaha bersama dengan Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat melalui instrumen pembayaran nontunai yang dapat digunakan," kata Bambang. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us