Ekspor Produk Unggulan Sulsel Capai Rp648,6 Miliar

Ashari mengatakan bahwa kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan salah satu agenda untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 RI. Karena itu, sebanyak 37 eksportir dari berbagai perusahaan berpartisipasi dalam pelepasan ekspor kali ini. 

Volume ekspor mencapai 61,59 ribu ton. Pelepasan ekspor ini diharapkan memotivasi dan meningkatkan semangat para pelaku usaha ekspor, instansi terkait, asosiasi, dan stakeholder untuk memacu pertumbuhan ekspor Sulsel.

"Ini menurut saya adalah sebuah lonjakan kita dari Pemprov Sulsel untuk meningkatkan ekspor tersebut," kata Ashari.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Sulsel Abdul Hayat Gani, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulsel di triwulan II tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,18 persen dibandingkan triwulan II tahun 2021. Tumbuhnya perekonomian Sulsel, kata dia, tidak terlepas dari meningkatnya pertumbuhan ekspor.

Pada periode Januari-Juli 2022, ekspor Sulsel mengalami pertumbuhan
yang sangat signifikan, yaitu sebesar 57,17 persen, dengan total nilai ekspor sebesar USD 1,329 miliar atau setara dengan Rp 19,417 triliun, dengan total volume ekspor sebesar 652,32 ribu ton.

"Saya memang dari awal sama gubernur itu mempertajam ekspor dengan investasi. Kita yakini ekspor ini luar biasa karena potensi alam kita luar biasa. Ditambah lagi dengan SDM yang sudah banyak belajar tentang bagaimana optimisasi peran serta beliau untuk menumbuh kembangkan ekspor," kata Abdul Hayat.

Dengan perkembangan ekspor Sulsel yang cukup baik, Hayat optimistis ekspor Sulsel bisa naik tiga kali lipat ke pasar global. Apalagi kegiatan ekspor ini juga telah didukung dengan berbagai kemudahan seperti direct call yaitu rute ekspor langsung ke negara tujuan tanpa adanya transit yang membuat tingginya coast.

Karena itu, Pemprov Sulsel saat ini terus menggenjot potensi-potensi ekspor yang ada di wilayahnya. Sejauh ini, pertambangan dan pertanian masih menjadi komoditas andalan untuk kegiatan ekspor Sulsel. 

"Ekspor sudah siap, direct call juga sudah oke. Sisa hasil dari daerah kita tunggu lebih cepat. Kualitas itu yang harus kita jaga supaya daya saing global ini bisa kita lebih menangkan," kata Abdul Hayat.