BPS: Sulsel Catat Inflasi 1,23 Persen di Desember 2024

Makassar, IDN Times - Pada Desember 2024 terjadi inflasi 1,23 persen year on year di Sulawesi Selatan, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sulsel di delapan kabupaten/kota, inflasi terjadi terutama karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan indeks sejumlah kelompok pengeluaran.
Di sisi lain, tingkat inflasi Sulsel month to month (m-to-m) pada Desember 2024 sebesar 0,38 persen. Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Sulsel pada Desember 2024 sebesar 1,23 persen.
1. Inflasi didorong naiknya indeks kelompok pengeluaran

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks
kelompok pengeluaran. Yaitu, antara lain: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,69 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,86 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,83 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,26 persen.
Berikutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,28 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,95 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,66 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,39 persen. Adapun kelompok transportasi dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,28 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2024, antara lain: emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kontrak rumah, bawang merah, ikan layang/ ikan benggol, telur ayam ras, cumi-cumi, gula pasir, udang basah, kopi bubuk, daging ayam ras, minyak goreng, nasi dengan lauk, Sigaret Kretek Tangan (SKT), bawang putih, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso, ayam goreng, gula pasir, tarif kendaraan roda 2 online, mobil, dan Sigaret Putih Mesin (SPM).
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai rawit, cabai merah, beras, angkutan udara, bensin, ikan teri, labu siam/jipang, ikan bandeng/ikan bolu, kacang panjang, kentang, daun bawang, wortel, bayam, sabun cair/cuci piring, tomat, sawi hijau, ikan mujair, Ikan cakalang/ikan sisik, air kemasan dan daun seledri.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada
Desember 2024, antara lain: tomat, daging ayam ras, bawang merah, Telur ayam ras, ikan
layang/ikan benggol, angkutan antar kota, ikan cakalang/ikan sisik, kangkung, ayam goreng dan ikan bandeng/ikan bolu. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: emas perhiasan, ikan gabus, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, jeruk nipis/limau, ikan mujair, tempe, tahu mentah, anggur dan semangka.
Pada Desember 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi
y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,21 persen; kelompok
pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; dan kelompokperawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen. Adapun kelompok transportasi dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,02 persen terhadap inflasi y-on-y Desember 2024.
2. Ini komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi

Kelompok ini pada Desember 2024 Provinsi Sulawesi Selatan mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,69 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,47 pada Desember 2023 menjadi 108,21 pada Desember 2024. Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 6,54 persen dan terendah yaitu subkelompok makanan sebesar -0,42 persen.
Kelompok ini pada Desember 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,21 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,18 persen, bawang merah sebesar 0,08 persen, ikan layang/ ikan benggol sebesar 0,08 persen, telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cumi-cumi sebesar 0,07 persen, udang basah sebesar 0,06 persen, kopi bubuk sebesar 0,06 persen, daging ayam ras sebesar 0,06 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0,05 persen, bawang putih sebesar 0,04 persen, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso sebesar 0,04 persen, gula pasir sebesar 0,03 persen, Sigaret Putih Mesin (SPM) sebesar 0,02 persen, pisang sebesar 0,02 persen, biskuit sebesar 0,01 persen, tahu mentah sebesar 0,01 persen, ikan selar/ikan tude sebesar 0,01 persen, labu parang/manis/merah/kuning sebesar 0,01 persen dan kue basah sebesar 0,01 persen. Kelompok ini pada Desember 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,34 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, yaitu: tomat sebesar 0,0,6 persen, daging ayam ras sebesar 0,05 persen, bawang merah sebesar 0,03
persen, telur ayam ras sebesar 0,02 persen, ikan layang/ ikan benggol sebesar 0,02 persen, ikan cakalang/ ikan sisik sebesar 0,02 persen dan kangkung sebesar 0,02 persen.
3. Inflasi tertinggi di Luwu Timur

Pada Desember 2024, tingkat inflasi y-on-y Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 1,23 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,23 persen.
Pada Desember 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 8
kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Luwu
Timur sebesar 2,02 persen dengan IHK sebesar 106,78 dan terendah terjadi di Kabupaten
Wajo sebesar 0,68 persen dengan IHK sebesar 106,41.