Biar Gak Boncos, Ini 7 Tips Slow Shopping agar Dompet Aman

Belanja kini menjadi aktivitas yang sangat mudah. Siklus tren yang singkat, didorong oleh media sosial dan pengaruh selebritas serta influencer, membuat banyak orang merasa harus segera memiliki barang terbaru.
Namun, kemudahan ini bisa menjadi jebakan. Pembelian kecil yang impulsif bisa menumpuk dan mengacaukan anggaran, bahkan mengganggu rencana keuangan jangka panjang. Di sinilah muncul konsep slow shopping, sebuah pendekatan keuangan yang kini ramai dibicarakan di TikTok dan mendapat dukungan dari para pakar finansial.
Slow shopping adalah kebalikan dari belanja impulsif. Pendekatan ini menekankan pada kesadaran dalam membeli barang, dengan cara memberi jeda waktu sebelum membuat keputusan. Menurut Courtney Alev, advokat keuangan dari Credit Karma, slow shopping berarti mengambil waktu antara keinginan dan pembelian untuk benar-benar menilai apakah barang tersebut dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat.
Praktik ini mirip dengan tren hidup minimalis: hanya membeli barang yang benar-benar diinginkan atau diperlukan. Tujuannya adalah membentuk kebiasaan belanja yang lebih sadar, meminimalkan rasa menyesal, dan menjaga stabilitas keuangan tanpa sepenuhnya menghilangkan kesenangan belanja.
Dilansir POPSUGAR, berikut lima cara menerapkan slow shopping yang bisa kamu coba:
1. Tetapkan tujuan keuangan

Apakah ingin menabung, melunasi utang, atau merencanakan liburan? Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih bijak saat tergoda belanja dan lebih mudah menyesuaikan anggaran.
Menentukan tujuan juga membantumu melihat mana kebutuhan dan mana keinginan. Saat kamu tahu tujuanmu, keputusan belanja pun jadi lebih terkendali.
2. Buat wishlist

Alih-alih langsung checkout, simpan dulu barang incaran di wishlist, aplikasi catatan, atau Pinterest.Tinjau ulang setelah beberapa hari, bisa jadi kamu sadar bahwa barang itu tidak terlalu dibutuhkan.
Memberi jeda waktu bisa membantu menghindari keputusan impulsif dan memberi ruang untuk berpikir jernih. Selain itu, kamu juga bisa membandingkan harga atau mencari alternatif yang lebih terjangkau sebelum benar-benar membeli.
3. Terapkan aturan tunggu

Biasakan memberi jeda waktu sebelum membeli sesuatu. Biarkan barang tersimpan di keranjang selama 24 jam hingga seminggu.
Kalau setelah beberapa hari kamu masih ingin membelinya, berarti itu memang penting. Tapi kalau rasa ingin itu hilang, bisa jadi itu hanya keinginan sesaat. Cara ini membantu kamu lebih bijak dan menghindari penyesalan setelah belanja.
4. Perhatikan emosi saat ingin belanja

Belanja karena stres atau sedih bisa berdampak buruk pada keuangan. Coba kenali emosimu sebelum checkout. Bila belanja jadi pelarian emosional, alihkan ke aktivitas lain seperti jalan kaki, journaling, atau memasak.
Menyadari emosi dan mengelolanya dengan cara yang lebih sehat bisa membantu kamu terhindar dari penyesalan finansial. Jika perlu, jangan ragu mencari bantuan dari profesional seperti terapis atau konselor keuangan.
5. Kurangi paparan iklan

Unfollow akun-akun yang sering menggoda kamu belanja impulsif. Kurasi media sosial agar isinya tidak memicu FOMO (fear of missing out) atau keinginan beli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.
Lingkungan digital yang lebih sehat bisa membantu kamu fokus pada tujuan finansial. Gantilah konten yang konsumtif dengan akun-akun yang menginspirasi gaya hidup hemat, mindful living, atau edukasi keuangan.
6. Gunakan sistem cash only

Jika memungkinkan, biasakan hanya belanja ketika kamu benar-benar punya uangnya, bukan lewat kartu kredit atau cicilan. Ini membantu mengontrol pengeluaran dan mencegah utang menumpuk.
Dengan membayar secara tunai atau dari dana yang tersedia, kamu akan lebih berhati-hati dalam memutuskan apakah suatu pembelian memang layak. Selain itu, kamu juga bisa lebih tenang karena tidak dibebani kewajiban membayar tagihan di kemudian hari.
Slow shopping bukan tentang berhenti belanja, melainkan tentang membuat setiap pembelian lebih bijak, bermakna, dan sesuai tujuan hidupmu. Dengan menerapkan cara-cara di atas, kamu bisa tetap menikmati belanja tanpa rasa bersalah dan tetap menjaga kesehatan finansial.
Sumber:
- https://www.popsugar.com/money/slow-shopping-49387593