Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Mindset Penjudi yang Harus Kamu Hindari saat Berinvestasi

ilustrasi seorang investor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang investor (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Harapan keuntungan instan mirip dengan berjudi, berisiko membuat keputusan impulsif.
  • Keputusan investasi harus didasarkan pada data dan informasi yang terpercaya, bukan hanya pada perasaan atau keyakinan.
  • Mengejar kerugian dengan menambah investasi tanpa perhitungan matang dapat memperbesar risiko kehilangan modal lebih banyak.

Investasi adalah cara yang bijak untuk mencapai tujuan keuangan dalam jangka panjang. Namun, beberapa investor pemula justru membawa mindset penjudi ke dalam dunia investasi. Mindset penjudi bisa muncul dalam bentuk harapan keuntungan instan, ketidaksabaran, atau mengambil risiko tanpa perhitungan.

Judi mengandalkan keberuntungan semata, sementara investasi membutuhkan analisis, perencanaan, dan keputusan yang bijak. Untuk itu, penting memahami perbedaan ini agar kamu tidak terjebak dalam pola pikir yang salah. Yuk, simak beberapa mindset penjudi yang harus kamu hindari jika ingin melakukan investasi. 

1. Berharap untung besar dalam waktu singkat

ilustrasi pria memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi pria memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat sangat mirip dengan berjudi, di mana keberuntungan menjadi faktor utama. Pola pikir ini biasanya didorong oleh rasa tidak sabar dan keinginan untuk mendapatkan hasil instan. Jika kamu terlalu fokus pada keuntungan cepat, kamu berisiko membuat keputusan impulsif yang justru berakhir merugikan. 

Berinvestasi adalah proses yang melibatkan perencanaan jangka panjang dan manajemen risiko yang cermat. Harapan untung besar secara cepat sering kali membawa kita ke aset-aset berisiko tinggi tanpa mempertimbangkan potensi kerugiannya. Alih-alih mencari jalan pintas, fokuslah pada membangun portofolio yang stabil dan konsisten dengan tujuan jangka panjang.

2. Mengabaikan analisis dan hanya mengandalkan insting

ilustrasi seseorang yang sedang berharap (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang yang sedang berharap (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam dunia investasi, keputusan yang hanya didasarkan pada perasaan atau keyakinan tanpa data sering kali berakhir dengan kerugian. Investor yang sukses selalu mendasarkan langkah mereka pada data dan informasi yang terpercaya Meski intuisi bisa menjadi pendukung, keputusan investasi tetap harus didasarkan pada riset dan evaluasi mendalam terhadap potensi aset, risiko, dan kondisi pasar.

Mengandalkan insting semata juga dapat menyebabkan investor mengambil keputusan yang emosional dan tidak rasional. Ketika pasar mengalami volatilitas, mereka yang hanya mengandalkan insting cenderung panik dan membuat keputusan yang buruk. Mengandalkan insting tanpa analisis mungkin berhasil satu atau dua kali, tetapi tidak akan bertahan untuk jangka panjang.

3. Mengejar kerugian dengan investasi berlebihan

ilustrasi uang (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi uang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mengejar kerugian dengan terus menambah investasi, atau yang sering disebut sebagai "chasing losses," adalah pola pikir penjudi yang sangat berbahaya dalam dunia investasi. Ketika seseorang mengalami kerugian, mereka akan menanamkan modal lebih banyak dan berharap mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar untuk menutup kerugian. Namun, keputusan seperti ini biasanya dibuat tanpa perhitungan matang, sehingga malah memperbesar risiko kehilangan modal yang lebih banyak.

Dalam investasi, penting untuk memiliki batas risiko yang jelas dan tidak terbawa emosi. Kerugian adalah bagian alami dari proses investasi, tetapi mengejarnya dengan langkah impulsif justru dapat memperburuk situasi. Daripada terus "membalas dendam" pada pasar, lebih baik mengambil jeda dan mengevaluasi kembali strategi yang bisa kamu gunakan secara bijak.

4. Tidak memiliki strategi dan tujuan yang jelas

ilustrasi membuat strategi saat trading (pexels.com/AlphaTradeZone)
ilustrasi membuat strategi saat trading (pexels.com/AlphaTradeZone)

Memasuki dunia investasi tanpa strategi dan tujuan yang jelas sama seperti berlayar tanpa arah. Mindset penjudi sering kali terlihat dari keputusan yang diambil secara acak, tanpa mempertimbangkan apa yang ingin dicapai atau bagaimana cara mencapainya. Misalnya, membeli aset hanya karena ikut tren atau karena melihat orang lain mendapat untung besar.

Strategi investasi yang baik melibatkan perencanaan jangka panjang, pemilihan aset yang tepat, dan diversifikasi untuk mengurangi risiko. Tanpa strategi, kamu akan mudah terpengaruh oleh fluktuasi pasar atau tekanan dari luar, sehingga berujung pada keputusan impulsif. Dengan memiliki arah yang jelas, kamu bisa fokus membangun portofolio yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjangmu.

Jika kamu ingin menjadi investor yang sukses, penting untuk mengenali dan menghindari mindset yang sama dengan seorang penjudi. Ingatlah bahwa investasi membutuhkan kesabaran, disiplin, dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, kamu perlu menghindari pola pikir seorang penjudi dan tetap bijak dalam berinvestasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us