Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jerawat (pexels.com/cottonbro)

Acne patch atau plester jerawat kini menjadi salah satu produk skincare yang paling populer karena praktis dan menjanjikan hasil cepat. Fungsinya adalah menyerap nanah, melindungi jerawat dari kotoran, serta mempercepat penyembuhan.

Namun, tidak sedikit orang yang merasa bahwa acne patch justru tidak memberikan hasil maksimal. Jerawat tetap meradang atau bahkan makin parah. Jika kamu mengalami hal serupa, ada kemungkinan beberapa faktor yang membuat acne patch tidak bekerja secara optimal. Mulai dari cara pemakaian yang kurang tepat hingga jenis jerawat yang tidak sesuai dengan fungsi acne patch itu sendiri. 

Berikut ini lima penyebab umum kenapa acne patch bisa gagal mengusir jerawat dengan efektif, dikutip dari Healthline.com:

1. Salah memilih jenis acne patch

ilustrasi jerawat (freepik.com/freepik)

Tidak semua acne patch memiliki fungsi yang sama. Beberapa dirancang hanya untuk menyerap nanah (hydrocolloid patch), sementara yang lain mengandung bahan aktif seperti salicylic acid atau tea tree oil. Jika kamu memilih acne patch yang tidak sesuai dengan jenis jerawatmu, maka hasilnya pun tidak akan maksimal. Misalnya, jerawat yang masih berada di bawah kulit (closed comedones) tidak akan bereaksi pada patch penyerap nanah.

Untuk jerawat yang meradang dan muncul di permukaan kulit, kamu bisa menggunakan acne patch biasa yang menyerap cairan. Namun untuk jerawat hormonal atau cystic acne yang lebih dalam, kamu butuh acne patch dengan kandungan aktif yang bisa menembus lapisan kulit. Pemilihan yang salah hanya akan membuat jerawat tetap bertahan bahkan bisa makin meradang.

2. Kulit tidak dibersihkan dengan baik sebelum digunakan

ilustrasi mencuci wajah (pexels.com/darmel)

Salah satu kesalahan paling umum adalah menempelkan acne patch pada kulit yang masih kotor atau berminyak. Kotoran dan minyak akan menghalangi patch untuk menempel dengan sempurna, sehingga bahan aktifnya tidak bisa menyerap maksimal ke kulit. Ini juga bisa menyebabkan patch mudah terlepas atau tergeser saat tidur.

Sebelum menempelkan acne patch, pastikan wajah sudah dicuci bersih dengan sabun muka yang sesuai jenis kulit. Keringkan area jerawat secara perlahan, lalu tempelkan patch dengan tangan bersih. Langkah ini sangat penting agar patch bisa bekerja secara optimal dan jerawat lebih cepat mereda.

3. Melepas patch terlalu cepat

ilustrasi jerawat (pexels.com/cottonbro)

Banyak orang tidak sabar menunggu hasil dan terburu-buru melepas acne patch hanya beberapa jam setelah digunakan. Padahal, sebagian besar patch memerlukan waktu minimal 6–8 jam agar bahan aktifnya terserap dengan baik dan nanah dari jerawat dapat terangkat sempurna. Melepasnya terlalu cepat akan mengganggu proses penyembuhan jerawat.

Idealnya, acne patch digunakan semalaman agar bekerja secara maksimal saat kamu tidur. Beberapa produk bahkan menyarankan pemakaian hingga 12 jam. Jika kamu melepas patch sebelum waktunya, jerawat akan tetap merah, bengkak, atau bahkan pecah dengan cara yang tidak higienis. Hal ini bisa menyebabkan bekas luka atau hiperpigmentasi.

4. Menempelkan patch secara sembarangan

ilustrasi jerawat (pexels.com/cottonbro)

Tak semua jenis jerawat bisa ditangani dengan acne patch. Misalnya, jerawat batu (cystic acne) atau jerawat yang belum muncul ke permukaan tidak akan efektif jika hanya ditempel dengan patch. Produk ini bekerja paling baik pada jerawat dengan whitehead atau jerawat yang sudah terbuka.

Sering kali orang menempelkan acne patch pada jerawat yang masih keras di bawah kulit, berharap akan "mengempes" dalam semalam. Ini justru hanya akan membuang-buang patch tanpa hasil. Untuk jenis jerawat seperti ini, kamu butuh pendekatan yang berbeda seperti menggunakan serum anti-inflamasi, retinol, atau konsultasi ke dokter kulit.

5. Terlalu sering menyentuh acne patch

ilustrasi jerawat (freepik.com/freepik)

Kebiasaan menyentuh wajah atau mengutak-atik acne patch bisa mengganggu efektivitasnya. Ketika kamu sering menyentuh patch, bakteri dari tangan bisa berpindah ke area jerawat dan memperparah infeksinya. Selain itu, patch yang sering tergeser tidak akan menempel erat, sehingga bahan aktif tidak bisa meresap secara optimal.

Jika kamu merasa gatal atau tergoda untuk menyentuh area yang ditutupi patch, sebaiknya alihkan perhatianmu. Biarkan patch menempel dengan tenang tanpa terganggu. Hindari juga menggunakan makeup di atas acne patch karena dapat mengurangi daya rekat dan efektivitas patch itu sendiri. Disiplin menjaga area wajah yang sedang dirawat adalah bagian penting dari proses penyembuhan.

Acne patch bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi jerawat kecil yang muncul tiba-tiba, tetapi tidak semua orang mendapat hasil yang sama. Kegagalan acne patch dalam menyembuhkan jerawat bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kesalahan memilih produk, cara penggunaan yang kurang tepat, hingga jenis jerawat yang tidak sesuai.

Referensi:

  • https://www.acs.org/education/chemmatters/articles/pimple-patches-and-what-they-offer.
  • https://www.healthline.com/health-news/do-those-pimple-stickers-actually-work
  • https://wishtrend.com/blogs/glam/pimple-patch-101-the-dos-and-donts-of-pimple-patches?

Editorial Team