3 Dampak Negatif Diabaikan secara Emosional terhadap Kondisi Mental
ilustrasi seseorang yang sedang melamun (pexels.com/freestocks.org)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indah sekali rasanya ketika berhasil membangun suatu hubungan yang sehat dengan orang-orang sekitar. Seluruh pihak berusaha untuk saling mencurahkan kasih sayang, perhatian, dan dukungan terbaik agar sosok yang disayangi bisa merasa bahagia sepanjang waktu. Meski tampak sangat normal, tetapi pada kenyataannya tidak semua orang bisa menikmati hubungan yang ideal seperti ini.
Sebagian orang telah berusaha memberikan energi positif bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun, alih-alih kembali mendapatkan limpahan rasa cinta, dia malah seperti tidak dianggap. Diabaikan secara emosional seperti ini tidaklah nyaman dan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang seperti yang telah dirangkum di bawah ini.
1. Lebih mudah mengekspresikan emosi negatif
ilustrasi meluapkan kemarahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)Ada banyak faktor yang memicu keluarnya emosi negatif pada diri seseorang, salah satunya adalah perasaan diabaikan. Hal ini sama sekali tidak bisa dianggap sepele. Merasa tidak dianggap membuat seseorang jadi sering berasumsi tentang banyak hal, terutama bertanya-tanya perihal apa yang salah dari dirinya hingga tidak ada orang yang sudi untuk mempedulikannya.
Karena tidak kunjung menemukan jawaban yang tepat ditambah dengan pikiran yang sudah telanjur dipenuhi oleh beragam pendapat buruk, maka tidak heran jika orang tersebut menjadi lebih sering meluapkan emosi-emosi negatif. Dia akan tampak berkali-kali mengekspresikan kemarahan, ketakutan, hingga rasa bersalah. Jika kejadian ini berlangsung secara kontinu, maka kesehatan mental juga pasti akan terganggu.
2. Sulit percaya pada orang lain
ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/Yan Krukov)Di dalam membangun suatu hubungan, apa pun jenisnya, rasa saling percaya merupakan modal penting dan wajib ada. Bagaimana tidak, kepercayaan ini berperan sebagai fondasi dari jalinan yang hendak diwujudkan. Kalau percaya pada orang lain saja tidak bisa, tentu mustahil bagi seseorang untuk bisa memulai suatu hubungan.
Hal inilah yang sering dialami oleh mereka yang merasa diabaikan. Tidak menutup kemungkinan, sebenarnya dalam hati ada keinginan untuk menjalin beragam bentuk hubungan dengan orang lain, mulai dari pertemanan, asmara, hingga urusan bisnis. Namun, karena adanya trauma akibat tidak mendapatkan perhatian ini membuatnya sulit untuk percaya pada siapa pun karena takut bahwa peristiwa yang sama akan terulang kembali. Kalau pun pada akhirnya bisa menjalin relasi, biasanya tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
3. Merasa dirinya tidak berharga
ilustrasi seorang perempuan yang sedang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)Sosok yang percaya diri dan mampu menghargai dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya tidak tercipta begitu saja. Selain ada kemauan internal untuk berproses dan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik, ada juga faktor eksternal seperti dukungan dari orang-orang terdekat, terutama keluarga, untuk membentuk kekuatan positif tersebut. Sayangnya, tidak semua orang mudah mendapatkan kesempatan untuk menjunjung tinggi nilai dirinya.
Perlu diketahui bahwa seseorang yang kerap kali merasa diabaikan oleh sekelilingnya akan cenderung menganggap bahwa dirinya tidak berharga. Sulit sekali untuk meyakinkan diri bahwa penilaian tersebut salah karena buktinya banyak orang yang seolah tidak peduli dengan eksistensinya. Kalau sudah begini, jelas dia akan membutuhkan bantuan untuk kembali menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Perasaan selalu diabaikan, apalagi oleh orang yang dikasihi, pasti tidak pernah nyaman. Oleh sebab itu, belajarlah untuk lebih peka terhadap orang-orang di sekitarmu. Jangan sampai terlalu cuek hingga lupa memberikan kasih sayang dan dukungan kepada mereka yang dekat denganmu. Sekecil apa pun perhatian itu, tentu akan sangat bermakna dan menghangatkan hati.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
