Pernah Dengar Istilah Emophilia? Ini buat Kamu yang Mudah Jatuh Cinta

Mudah tertarik dengan orang yang baru kamu temui? Merasa "klik", merasa bahwa dialah orang yang kamu cari, atau merasa jatuh cinta begitu cepat?
Perasaan seperti sebenarnya wajar dan biasa terjadi pada semua orang sekali atau dua kali. Namun, kalau kamu adalah orang yang mengejar rasa jatuh cinta dan sering mendapati diri kamu berada dalam keterikatan romantis yang cepat, kamu mungkin sedang mengalami emophilia.
Masih bingung tentang emophilia ini? Yuk, baca artikel ini sampai selesai.
1. Apa itu emophilia?

Dilansir dari beberapa sumber website psikologi, serperti Psychology Today dan Verywell Mind, emophilia sebenarnya bukan istilah medis resmi, tapi hanya sebagai sebutan yang sering dipakai buat menggambarkan orang yang "jatuh cinta terlalu cepat" atau gampang banget tertarik sama seseorang. Bayangkan, baru saja kenal seseorang, lalu langsung ngerasa hubungan ini spesial banget, padahal mungkin belum tahu banyak tentang si dia. Ini bisa bikin seseorang mudah terseret perasaan dan terbuai oleh khayalan soal romansa yang instan, meskipun hubungannya belum jelas atau bahkan belum tentu sehat.
Orang yang mengalami emophilia seringkali susah banget buat membedakan mana cinta yang beneran tulus dan mana yang cuma sekadar ketertarikan sesaat. Biasanya, mereka juga cenderung terburu-buru dalam hubungan, ngerasa harus cepat-cepat punya ikatan emosional tanpa ngasih waktu buat lebih mengenal pasangan.
2. Apa saja tanda kalau kamu mengalami emophilia?

Tanda-tanda bahwa kamu mungkin mengalami emofilia adalah kamu jatuh cinta dengan cepat dan segera menjadi terikat secara emosional dalam hubungan sebelum orang lain membuktikan bahwa mereka layak untuk mendapatkan kasih sayang kamu. Orang ini mungkin juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, seperti seks tanpa pengaman di awal hubungan karena meyakini bahwa orang ini adalah 'orang yang tepat' dan bahwa mereka akan bersama selamanya.
Gejala emofilia bisa juga termasuk mengabaikan tanda-tanda atau red flag bahwa pasangan toxic atau tidak cocok buat kamu. Saat kamu mengalami emofilia, mungkin kamu akan mendapati diri kamu dalam situasi hubungan yang sulit untuk keluar, karena kamu sudah masuk terlalu dalam dan terlalu cepat. Jatuh cinta sebelum mengetahui bahwa pasangan baru kamu berbahaya dengan cara apa pun, dapat menimbulkan risiko besar bagi kehidupan dan kesehatan kamu.
3. Apa yang menyebabkan emophilia?

Sayangnya, nggak ada satu penyebab pasti yang diketahui untuk emophilia. Meskipun sudah cukup umum ditemukan, sulit untuk mengatakan apa penyebabnya karena nggak ada tes khusus yang bisa diukur untuk itu. Walaupun begitu, ada beberapa faktor yang sering banget bikin orang gampang jatuh cinta terlalu cepat, seperti:
- Takut sendirian
Banyak orang yang takut banget sendirian atau ngerasa kesepian, jadi mereka cenderung buru-buru untuk cari hubungan romantis biar ada yang menemani. Ketika ada seseorang yang sedikit saja kasih perhatian, langsung merasa klik dan nggak mau kehilangan momen. - Pengalaman buruk di masa lalu
Kalau pernah ngalamin hubungan yang gagal atau punya trauma emosional, beberapa orang jadi "haus" akan cinta dan perhatian. Mereka merasa kalau cepat-cepat jatuh cinta lagi bisa jadi obat buat luka lama, padahal belum tentu seperti itu. - Romantisisasi Cinta
Suka kebanyakan nonton film atau baca novel romantis? Kadang ini bikin kamu ngebayangin cinta itu selalu indah, dramatis, dan instan. Kamu jadi terbawa suasana dan merasa kalau cinta sejati pasti ada di setiap hubungan yang kamu mulai, meskipun baru kenal.
4. Bagaimana dampaknya terhadap hubungan?

Mungkin kamu bisa menduganya bahwa emophilia bisa menyebabkan hubungan romantis penuh dengan masalah, dan dapat membuat seseorang melompat dari satu hubungan ke hubungan berikutnya dengan frekuensi yang tinggi. Sensasi "feel-good" yang dirasakan di awal hubungan mungkin nggak bertahan cukup lama untuk mempertahankan suatu hubungan dalam jangka panjang.
Seseorang yang menyatakan orang lain sebagai “orang yang tepat” sejak awal mungkin akan mengalami kesulitan untuk keluar dari situasi tersebut. Lagi- lagi, karena hanya sedikit filter yang dilakukan sebelum hubungan menjadi serius, pasangan kamu bisa menjadi bermasalah dengan cara yang tidak langsung terlihat jelas. Akhirnya, ini akan memengaruhi lamanya waktu hubungan, entah itu akan jadi terlalu cepat berakhir, atau sebaliknya terlalu lama terjebak di hubungan yang nggak sehat.
5. Bagaimana cara mengatasi emophilia?

Mengatasi emophilia butuh kesadaran diri dan beberapa langkah buat mengendalikan perasaan supaya nggak gampang terbawa suasana. Kalau kamu merasa sering jatuh cinta terlalu cepat, kamu bisa coba beberapa tips ini:
- Sadar diri dan kenali polanya
Langkah pertama yang paling penting adalah sadar kalau kamu punya kecenderungan buat terlalu cepat jatuh cinta. Kenali pola yang sering muncul, misalnya, apakah kamu selalu ngerasa buru-buru tiap kali mulai kenal orang baru? Atau langsung ngerasa "in love" walaupun baru ngobrol sebentar? - Jangan terburu-buru
Coba kasih waktu untuk dirimu sendiri dan jangan terburu-buru buat ngebangun perasaan. Nikmatin proses mengenal seseorang tanpa harus buru-buru mikir "ini orang yang tepat nggak, ya?" atau "kapan jadian?". Bersikap santai saja, biar hubungan bisa berkembang secara alami dan pelan-pelan. - Bangun hubungan dengan dasar yang kuat
Alih-alih langsung fokus ke perasaan, coba bangun hubungan berdasarkan komunikasi, saling kenal, dan kepercayaan. Pastikan kamu kenal orang itu lebih dalam dulu, daripada langsung baper karena perhatian sesaat. Hubungan yang sehat perlu pondasi yang kuat, bukan cuma perasaan instan. - Evaluasi hubungan sebelumnya
Coba deh pikirin lagi hubungan- hubungan sebelumnya, apakah ada pola yang berulang? Misalnya, apakah kamu selalu cepat jatuh cinta dan berakhir kecewa? Dengan evaluasi, kamu bisa belajar dari pengalaman dan lebih hati-hati buat ke depannya.
Mengatasi emophilia memang nggak gampang, tapi kalau kamu lebih sadar sama perasaan dan nggak terburu-buru, pelan-pelan kamu bisa belajar untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan tahan lama. Semoga bermanfaat, ya.