Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi overthinking menghadapi tahun baru (pexels.com/Juan Pablo Serrano)

Ketika mendekati tahun baru, apakah kamu pernah merasa terbebani oleh harapan yang belum tercapai? Bukannya semangat, pikiran tak berujung membuatmu semakin gelisah.

Pergantian tahun biasanya menjadi momen refleksi dan evaluasi diri. Tapi, bagi sebagian orang justru bisa memicu overthinking, kebiasaan berpikir berlebihan yang sulit dihentikan. Alih-alih membuat rencana, overthinking menimbulkan kecemasan, stres, dan menurunkan produktivitas. Jika dibiarkan, kebiasaan ini tidak hanya mengganggu kesehatan mental, tapi juga keseimbangan hidupmu secara keseluruhan.

Nah, sebelum terlambat, kenali tanda-tandanya agar bisa segera kamu atasi. Apa saja tanda-tandanya?

1. Terjebak dalam penyesalan masa lalu

ilustrasi penyesalan dan overthinking (pexels.com/@karolina-grabowska)

Terlalu fokus pada kesalahan masa lalu bisa menjadi tanda kamu sedang mengalami overthinking. Pikiran seperti, “seandainya saya mengambil jalan lain, mungkin akan berbeda,” terus menghantuimu. Seolah ada pilihan lebih baik yang kamu lewatkan.

Menyesal itu wajar, tapi memikirkannya terus-menerus tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi. Cobalah untuk mengambil pelajaran dari pengalaman itu. Misalnya, kamu bisa menuliskan tiga hal baik dan positif akibat keputusan tersebut, kemudian fokus pada hal yang bisa kamu perbaiki di masa kini. Sebuah studi di National Library of Medicine menyatakan, bahwa dengan melakukan tindakan bersyukur, kepuasan hidup dan kesehatan mental akan meningkat. Selain itu, dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

2. Sulit membuat keputusan untuk masa depan

Editorial Team

Tonton lebih seru di