2. Mengatakan cinta sebelum mengajukan permintaan

ilustrasi pasangan (pexels.com/katerina-holmes)

Ungkapan cinta juga bisa berarti sebuah rayuan untuk mengambil hati pasangan. Mengatakan I love you berulang kali, padahal sebelumnya mungkin ia sangat jarang mengungkapkannya. Hal ini tentu patut dicurigai karena bisa jadi ada maksud tertentu di baliknya.

Seperti anak kecil, pasangannya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan darimu. Jadi, jika pasangan mengatakan I love you tepat sebelum pembicaraan serius atau ketika meminta sesuatu, kemungkinan besar dia mencoba memanipulasi emosimu.

3. Terus menerus membicarakan hal yang belum kamu setujui

ilustrasi memeluk pasangan (unsplash.com/smalezan)

I love you juga bisa terdengar seperti sebuah manipulasi disaat pasangan terus menerus membicarakan banyak hal tentang masa depan. Hal tersebut sering kali belum kamu setujui atau masih dalam tahap pertimbangan. Ia membuat kamu seakan jatuh cinta dengan ilusi yang ia buat.

Pasangan mencoba meyakinkanmu dengan kata-kata manis tersebut agar kamu luluh dan percaya padanya. Ia hanya mencoba mengalihkan fokusmu dengan perasaan senang yang muncul dari ungkapan tersebut.

4. Disaat kata-kata tersebut tidak sejalan dengan tindakannya

ilustrasi memberi hadiah (unsplash.com/kadh)

Pasangan yang mengatakan betapa ia sangat mencintaimu adalah hal yang sia-sia jika tidak didukung dengan tindakan. Berbicara adalah hal yang paling mudah dilakukan, tapi juga harus diselaraskan dengan tindakan. Patut diingat bahwa tindakan mencerminkan keadaan pikiran seseorang.

Jadi, coba perhatikan, jika tindakannya menunjukkan bahwa ia tidak peduli, maka ungkapan tersebut adalah hal yang manipulatif. Pasangan mungkin tidak selalu bersungguh-sungguh dengan apa yang ia katakan, tapi menutupinya dengan cara berbicara yang manis.

5. Mengungkapkan cinta hanya pada momen intim dengan pasangan

ilustrasi pasangan (unsplash.com/heftiba)

Pasangan yang kurang romantis biasanya akan sulit mengungkapkan perasaan cinta. Namun, ada juga tipikal pasangan yang hanya mengatakan cinta di momen tertentu. Seperti, saat momen intim di ranjang.

Jika dia hanya menggunakan seks untuk mengekspresikan cintanya, berarti dia memanipulasi emosimu. Seks dianggapnya sebagai satu-satunya cara untuk menunjukkan perasaan cinta. Padahal jika ia tidak dapat mengungkapkan cintanya dengan cara lain yang bermakna, apakah itu cinta?

Ketika ‘I love you’ diucapkan bukan sebagai ekspresi cinta yang tulus, melainkan sebagai alat untuk mengontrol atau memanipulasi, dampaknya bisa sangat merugikan. Memahami konteks di balik kata-kata ini adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan pasangan.

Baca Juga: 5 Film Komedi Romantis Terlucu yang Wajib Ditonton bersama Pasangan