4 Tips Sosiologi Menjaga Harmonisasi Rumah Tangga, Makin Cinta!

Hubungan boleh berumur, rasa cinta harus tetap membara

Sadar atau tidak, rasa cinta dalam hubungan pernikahan itu lebih rentan dibandingkan saat masih masa pacaran, lho. Hal tersebut besar disebabkan oleh intensitas kebersamaan yang berujung pada rasa bosan.

Nah, supaya rasa cinta itu tetap membara walau rumah tangga sudah berumur, maka yang harus dihilangkan ialah rasa bosannya. Ingat, rasa bosan yang dihilangkan, bukan rasa cinta, apalagi orangnya, ya.

Bagaimana caranya? Yakni dengan menjaga harmonisasi rumah tangga. Mulai dari upaya mengatasi rasa bosan hingga menumbuh dan mengembangkan rasa cinta selalu.

Nah, ilmu sosiologi yang mempelajari tentang hubungan manusia dalam kehidupan masyarakat memiliki beberapa konsep yang bisa dijadikan acuan dalam menjaga harmonisasi hubungan rumah tangga. Penasaran bagaimana penjabarannya konsepnya? Langsung simak ulasan berikut, ya!

Baca Juga: Rumah Tangga Awet dan Damai Jika 3 Kedewasaan Ini Jadi Fondasinya

1. Preventif untuk keharmonisan hubungan

4 Tips Sosiologi Menjaga Harmonisasi Rumah Tangga, Makin Cinta!ilustrasi pasangan (pixabay.com/5688709)

Dalam ilmu sosiologi, konsep preventif ini mengacu pada upaya pencegahan dari terjadinya tindakan menyimpang. Artinya, belum terjadi penyimpangan, sudah dilakukan usaha pencegahannya, ya.

Begitu pula berlaku dalam hubungan rumah tangga. Meski tidak ada pertengkaran maupun permasalahan lainnya, upaya preventif tetap harus dilakukan. Sederhananya, jangan menunggu ada masalah dahulu baru minta maaf dengan mengajak dinner. Justru, dengan preventif berupa rutin ajak dinner ini bisa menjadi jembatan untuk memupuk rasa cinta, meski pernikahan sudah berumur.

Selain itu, ketika rasa bosan itu hadir dalam hubungan runah tangga, maka yang diganti itu aktivitasnya, bukan orangnya, ya. Misalnya saja dengan melakukan berbagai aktivitas yang asyik dan menarik. Dengan aktivitas yang seru dan berganti setiap waktunya, maka rasa bosan akan hikang. Bahkan, bisa berganti menjadi excited menantikan hari-hari esok beraktivitas seru bersama pasangan.

2. Tindakan afektif setiap waktu

4 Tips Sosiologi Menjaga Harmonisasi Rumah Tangga, Makin Cinta!ilustrasi pasangan (pixabay.com/aliceabc0)

Perbedaan terbesar dalam membina hubungan rumah tangga dengan saat masih pacaran ialah frekuensi menyampaikan perasaan cinta ke pasangan satu sama lain. Dengan dalih hubungan rumah tangga sudah level dewasa. Banyak hal lebih penting dan fungsional yang harus dipikirkan seperti pemenuhan kebutuhan pokok akan sandang, pangan, dan papan.

Lantas, apakah sudah tidak butuh untuk mengungkapkan rasa cinta satu sama lain? Meski terlihat klise dan seperti anak baru gede yang pacaran, namun hal itu tetap dibutuhkan, lho. Kalau kamu tidak butuh, bisa jadi pasanganmu yang butuh pengungkapan atas rasa cintamu. Apakah masih sama seperti dahulu? Ataukah justru berkurang seiring dengan berjalannya waktu? Hal ini menjadi penting dalam menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga, ya.

Nah, sejalan dengan problematika tersebut, dalam ilmu sosiologi terdapat yang namanya tindakan afektif. Tindakan ini bermakna penggunaan emosional dalam bertindak. Jadi, kamu bisa menunjukkan emosi cintamu ke pasangan dengan berbagai kata-kata maupun tindakan romantis. Sesederhana kasih bunga saja sudah cukup mewakili, lho.

3. Punya rasa simpati yang tinggi ke pasangan

4 Tips Sosiologi Menjaga Harmonisasi Rumah Tangga, Makin Cinta!ilustrasi pasangan (pixabay.com/Olessya)

Secara sosiologis, rasa simpati bermakna perhatian terhadap seseorang dengan bisa menempatkan diri menjadi orang tersebut. Nah, rasa simpati yang tinggi ini begitu dibutuhkan dalam menjaga keharmonisan rumah tangga, ya. Hal tersebut karena setelah menikah, maka orang penting yang pertama dan utama dari pasanganmu itu ya kamu. 

Dengan menjadi rumah bagi pasanganmu pulang, berbagai suka dan duka, tentu bisa meningkatkan bonding antara suami dan istri. Maka dari itu, kamu harus bisa bersimpati atas semua yang terjadi dalam kehidupan pasanganmu. Dengan memiliki rasa simpati, maka kamu akan selalu ada, memahami, dan mengerti bagaimana perasaan dan isi pasanganmu, ya.

4. Punya empati yang besar

4 Tips Sosiologi Menjaga Harmonisasi Rumah Tangga, Makin Cinta!ilustrasi pasangan (pixabay.com/panajiotis)

Masih berkaitan dengan konsep simpati, namun empati ini jauh lebih kompleks, yakni dengan adanya aksi secara langsung. Ya, kamu tidak hanya memposisikan diri sebagai pasangan, tetapi juga ada action, biar enggak terlihat omong kosong, ya.

Sederhananya, ketika pasanganmu sedang cerita kelelahan mengurus rumah, maka bantu secara langsung. Tak harus mengerjakan semuanya, sedikit aksi dalam membantu membersihkan rumah juga sudah cukup. Rasa empatimu yang besar dan terwujud itulah yang membuat hubungan rumah tangga bisa harmonis.

Pada akhirnya, untuk bisa menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga tak bisa kamu pukul rata caranya, ya. Hal tersebut mengingat situasi dan kondisi rumah tangga setiap orang itu beda-beda. Namun, satu yang pasti, keempat konsep sosiologis di atas bisa kamu praktikkan secara keseluruhan karena memang saling berkaitan, sudah siap melakukannya?

Baca Juga: 9 Celetukan Netizen tentang Ciri Khas Keluarga Indonesia, Kocak Semua!

Melinda Fujiana Photo Community Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya