6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaan

#IDNTimesLife Malah kehilangan kebebasan sejak bersamamu

Intinya Sih...

  • Sikap protektif berlebihan bisa membuat pasangan merasa kehilangan kebebasannya
  • Pasangan merasa kurang dihargai sebagai individu dewasa akibat sikap protektif yang berlebihan
  • Kebutuhan akan kebebasan harus diakui dan dipenuhi dalam hubungan, bukan direnggut

Kamu bisa kurang menyadari sifatmu yang terlalu protektif pada pasangan. Atau, dirimu menganggapnya normal sebagai tanda kamu benar-benar mencintainya. Jika cintamu padanya setipis kulit ari, kamu berpikir gak bakal berusaha menjaganya sedemikian rupa. Lagi pula, kejahatan banyak terjadi saat ini.

Dirimu cuma ingin memastikan pasangan selalu dalam keadaan aman. Apalagi pelaku kejahatan sering kali masih bagian dari orang terdekat korban. Ini sebabnya dia pergi bersama teman-temannya pun tidak membuatmu otomatis tenang. Tapi maksud baikmu buat melindunginya ternyata juga tak selalu membuatnya merasa aman dan nyaman.

Justru sikap protektif yang berlebihan bikin pasanganmu merasa kehilangan kebebasannya sebagai manusia. Juga memunculkan perasaan kurang dihargai sebagai individu dewasa. Kamu harus peka dengan enam tanda dia gak tahan lagi dengan sikap protektifmu berikut ini. Lalu respons dengan tepat dan bukan malah tambah mengekangnya.

1. Bertanya dengan nada kesal, "Apaan sih?"

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Pertanyaannya memang sangat singkat. Bahkan mungkin terlalu singkat untuk membuatmu dapat memahami maksudnya. Sering kali pertanyaan di atas malah cuma dianggap sebagai protes kecil yang tidak penting. Padahal, dua kata itu saja sudah menunjukkan bahwa seseorang gak bisa lagi memahami apa yang kamu lakukan.

Tindakan atau peraturanmu tampak terlalu tak masuk akal buatnya. Seperti ketika untuk kesekian kalinya kamu melarangnya pulang malam-malam. Padahal, ia sudah terbiasa bekerja sampai hari gelap. Saking sulitnya dia memahami tindakanmu yang didorong oleh sifat protektif, dirimu terkesan cerewet sekali. 

Kamu berusaha menjelaskan tujuan larangan itu pun menjadi tidak berguna karena dia merasa tak pernah ada bahaya yang berarti ketika beraktivitas hingga malam hari. Hindari menjawab protes singkatnya dengan kata pokoknya lalu menegaskan keinginanmu kembali. Pemaksaan begini bikin pasanganmu kian geleng-geleng kepala dan dia cuma bakal mengabaikanmu. 

2. Bilang bahwa dia bukan anak kecil lagi

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi pasangan (pexels.com/Felipe Barboza)

Tentu sebenarnya kamu juga tahu dia bukan anak kecil lagi. Kalian sepantar atau malah ia beberapa tahun di atasmu. Hanya saja caramu memperlakukannya seakan-akan dia masih anak-anak. Dirimu terlalu menentukan apa yang boleh atau gak boleh dilakukannya. 

Sikapmu juga seolah-olah memandangnya tak mampu menjaga diri di luar. Padahal, sebelum kalian menjalin hubungan pun ia sudah terbiasa ke mana-mana seorang diri. Tidak usah terlalu banyak alasan untuk membenarkan sikap protektifmu padanya. Ubah sikapmu seperti saat kamu berhadapan dengan kawan sebaya.

Selalu ingatkan diri tentang usianya dan fakta bahwa hidupnya baik-baik saja sebelum mengenalmu. Bahaya di luar sana memang bermacam-macam. Namun, jangan meremehkan kemampuan pasangan dalam menjaga diri. Minimal dia bisa berteriak dan lari kalau ada bahaya yang mengintai.

Kalau kamu terus memperlakukannya seperti anak kecil, harga dirinya sebagai orang dewasa akan terluka. Orang dewasa tidak suka kemampuannya diragukan. Bahkan sekalipun dirimu cuma bermaksud baik untuk menjaganya. Jaga dia sejauh pandanganmu saja. Selebihnya yakinkan dirimu tentang kehati-hatiannya sendiri dan perlindungan Tuhan.

3. Atau, ia menuntut kebebasan

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi pasangan (pexels.com/Phạm Chung)

Dia gak bakal meminta kebebasan darimu apabila merasa nyaman dalam hubungan. Ia sudah merasa terkekang sekian lama oleh sikap protektifmu begitu kalian jadian. Sesabar-sabarnya dia tentu kebebasan adalah haknya sebagai manusia. Jika kebebasan itu direnggut, ia hidup dalam pengaturanmu saja.

Seharusnya memang kebebasan otomatis tetap menjadi miliknya. Bahkan setelah kelak kalian menikah, bukan artinya dia gak boleh punya kebebasan lagi. Adanya hanya komitmen yang harus dipertanggungjawabkan bersama. Dirimu saja tak bakal tahan apabila kebebasanmu diambil siapa pun meski atas nama cinta.

Tuntutannya akan kebebasan serupa dengan demonstrasi yang banyak terjadi. Kamu benar-benar harus mendengarkan protesnya dan memenuhi tuntutannya. Berikan kebebasan yang memang seharusnya menjadi miliknya sebagai manusia merdeka. Jangan menjadi penjajah dalam kehidupan orang lain. Dia tidak bakal berhenti sampai memperoleh kembali kebebasannya.

4. Memintamu agar jangan terlalu curiga

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi pasangan (pexels.com/Anna Pou)

Orang yang terlalu protektif tidak dapat lepas dari kecurigaan. Bila kamu tak mencurigai apa pun atau siapa pun, gak akan muncul kekhawatiran yang berlebihan. Dirimu tidak perlu mengelak seakan-akan tak pernah menaruh curiga pada pasangan atau orang-orang di sekitarnya.

Kesukaan mencurigai segala hal memang cukup sulit dikurangi. Ketika kamu mencurigai sesuatu pasti akan terus muncul hal-hal lain yang seakan-akan memperkuat kecurigaan. Contohnya, ketika pasanganmu hendak menghadiri acara reuni dengan teman-teman sekolahnya.

Kamu curiga di sana bakal datang juga mantan-mantannya. Mereka akan menggoda pasanganmu atau pasanganmu sengaja menjadikan reuni sebagai kesempatan PDKT lagi dengan mantan yang paling berkesan baginya. Tenangkan dirimu dan hapus satu per satu kecurigaan yang malah bikin pasangan merasa gak dipercayai.

5. Mematikan smartphone-nya saat kalian berjauhan

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi menelepon (pexels.com/Emre Can)

Jika ini sampai dilakukan, artinya dia sudah muak sekali pada sikapmu yang protektif secara berlebihan. Saat kalian bersama, kamu menanyainya macam-macam seputar kegiatannya hari itu. Pertanyaanmu begitu banyak dan sering diajukan dengan nada tak percaya.

Obrolan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi bak interogasi. Gara-gara pertanyaanmu yang menyelidik, kalian kerap akhirnya bertengkar atau dia menjadi bad mood. Sementara itu, jauh darimu pun bukan bermakna ia dapat terbebas dari pertanyaan-pertanyaanmu.

Selama smartphone-nya aktif, kamu gak henti-hentinya menelepon atau mengirim pesan. Semuanya hanya untuk menanyakan hal-hal yang sama. Seperti lagi di mana, dengan siapa, ngapain, kapan pulang, dan rangkaian perintah yang membuatnya gak bebas. Bahkan dia merasa tidak enak pada teman-temannya yang ikut mendengar obrolan kalian.

Itu sebabnya ia mematikan gawainya. Jangan sampai nanti ketika kalian bertemu, kamu memarahinya habis-habisan. Pahami tindakannya mematikan HP dan berjanjilah padanya akan belajar mengurangi frekuensi bertelepon atau chat ketika ia tak ada di dekatmu.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Tak Terduga yang Bisa Ungkap Sisi Tersembunyi Pasanganmu

6. Ancaman putus jika kamu gak mengendurkan pengawasan

6 Tanda Dia Capek dengan Sifat Protektifmu, Gak Dikasih Kepercayaanilustrasi pasangan (pexels.com/Ân Date)

Ini sudah puncak dari rasa muaknya karena kamu enggan belajar mengerem sikap protektifmu. Pengekangan menggerus rasa sayangnya padamu. Dia juga meragukan cintamu. Jika kamu sungguh-sungguh mencintainya seharusnya dirimu memberikan kepercayaan dan kebebasan padanya.

Selama ia menggunakan kebebasan itu secara bertanggung jawab mestinya gak perlu ada masalah. Namun karena dirimu tetap pada sikap protektifmu bahkan kian menjadi-jadi saja dalam mengawasinya, jurus terakhir pun dikeluarkan. Ini bukan sekadar gertak sambal, lho.

Ini adalah kesempatan terakhirmu buat menunjukkan kepedulianmu atas seluruh protesnya selama ini. Kamu berubah sekarang atau hubungan kalian cukup sampai di sini. Berempatilah padanya agar dirimu lebih termotivasi untuk memperbaiki diri. Sikap protektifmu yang berlebihan tidak membuatnya merasa aman.

Jangan terlalu takut kamu akan kehilangan dia kalau mengendurkan sikap protektifmu. Justru hilangnya rasa nyaman gara-gara sikap protektifmu yang berlebihan akan membuatnya menjauh. Dia bisa menjaga dirinya. Ia pun pasti akan kembali padamu setelah kegiatannya di luar selesai atau dia membutuhkan sesuatu darimu. Jalani hubungan kalian dengan lebih santai.

Baca Juga: 3 Dampak Buruk Silent Treatment bagi Pasangan, Hancurkan Hubungan

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya