5 Cara Memaksa Diri untuk Berhenti Stalking Mantan, Harus Move On!

Bagi beberapa orang, stalking mantan sering kali dianggap hal yang sepele. Namun, sebenarnya aktivitas ini berdampak besar terhadap proses penyembuhan diri dari luka masa lalu. Tanpa disadari, stalking bisa memperpanjang rasa sakit, membuatmu gagal move on, dan terjebak dalam siklus membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan orang yang seharusnya sudah gak punya tempat dalam cerita hidupmu.
Jika kamu terjebak dalam situasi semacam ini, penting untuk membatasi diri dari kebiasaan stalking. Berikut lima cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk memaksa diri berhenti stalking mantan. Yuk, simak sampai habis dan mulai jalani hidup dengan lembaran baru!
1. Sadari motif emosional di balik kebiasaan stalking mantan

Langkah pertama dan terpenting adalah menyadari kenapa kamu masih suka stalking. Apakah karena kamu belum bisa menerima kenyataan bahwa hubungan kalian sudah berakhir? Atau karena kamu masih berharap ada kemungkinan untuk kembali dengannya? Ketika kamu bisa mengidentifikasi motif emosional di balik kebiasaan tersebut, kamu akan lebih mudah melawannya.
Tuliskan alasanmu secara jujur dalam jurnal atau catatan pribadi. Dengan melihatnya dalam bentuk tulisan, kamu akan menyadari bahwa apa yang kamu lakukan sebenarnya hanya melukai dirimu sendiri. Sadari bahwa stalking bukanlah bentuk cinta, melainkan bentuk penyangkalan terhadap kenyataan.
2. Putus akses media sosial: blokir, unfollow, atau nonaktifkan notifikasi

Meskipun terdengar ekstrem, memutus akses digital adalah salah satu bentuk self-care paling efektif. Blokir atau unfollow mantan di media sosial bukan soal benci, melainkan cara untuk melindungi diri dari godaan dan luka yang tak perlu. Jika kamu merasa terlalu berlebihan untuk langsung memblokir, kamu bisa mulai dengan menyembunyikan kontennya dari feed atau menggunakan fitur mute.
Bahkan jika kamu merasa masih ‘dewasa’ dan ‘santai’ terhadap hubungan kalian, ingatlah bahwa stalking itu bukan tindakan dewasa. Justru ini adalah bentuk pengabaian terhadap batas sehat emosional atas dirimu. Ambil tindakan logis demi kesehatan mentalmu.
3. Terapkan teknik delay dan alihkan fokus

Setiap kali muncul dorongan untuk stalking, latih diri untuk menunda selama 5 hingga 10 menit. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal lain, selain mengakses sosial media. Misalanya dengan buka aplikasi belajar, baca artikel inspiratif, atau kirim pesan ke teman dekat. Perlahan, kamu akan menyadari bahwa dorongan itu hanyalah impuls sesaat.
Dorongan emosional sering kali hanya bertahan beberapa menit. Jika kamu berhasil menahan godaan itu beberapa kali, otakmu akan mulai membentuk kebiasaan baru untuk tidak bereaksi. Cukup sederhana, namun ini adalah latihan kontrol diri yang sangat kuat, terutama jika dilakukan konsisten.
4. Perkuat identitas diri setelah hubungan berakhir

Banyak orang terus stalking karena merasa hidupnya hampa setelah putus. Mereka belum menemukan kembali identitas diri yang utuh tanpa sang mantan. Padahal, putus cinta bisa menjadi momen reflektif untuk membangun ulang siapa dirimu.
Kembangkan minat baru, coba hal-hal yang dulu kamu tunda karena sibuk menjalin hubungan, atau perkuat pertemanan yang sempat renggang. Dengan identitas baru yang lebih kuat, kamu tidak hanya berhenti mampu stalking mantan, tapi juga berhenti peduli padanya.
5. Buat konsekuensi nyata apabila kamu melanggar komitmen

Jika kamu merasa sulit mengendalikan diri, ciptakan sistem hukuman atau konsekuensi. Berikan hukuman yang mana hal itu dapat membuatmu jengkel, namun tidak sangat memberatkanmu jika terpaksa dilanggar. Misalnya, setiap kali kamu stalking, kamu harus berhenti main HP selama beberapa jam, atau tidak boleh menonton serial favorit selama seminggu.
Kamu juga bisa meminta bantuan teman dekat untuk menjadi pengawas yang akan mengecek apakah kamu konsisten. Kadang, rasa malu pada orang lain lebih kuat dalam membentuk disiplin dibanding janji ke diri sendiri.
Sesekali ingin tahu tentang kehidupan sang mantan memang gak salah. Tapi kalau hampir setiap saat kamu habiskan waktu buat stalking dia, yang ada kamu rugi sendiri. Jika belum bisa benar-benar move on darinya, setidaknya paksa dirimu buat gak mengintip kehidupannya saat ini. Kasihani dirimu!