Istilah open relationship dianggap transisi bahkan solusi untuk pasangan open minded yang ingin kehidupan lebih bergairah dan tidak kaku. Dalam open relationship, masing-masing dari pasangan akan memiliki pasangan atau orang terdekat lain yang dijadikan kesenangan di luar pernikahan atau ikatan resmi. Dan keduanya sama-sama setuju untuk lebih terbuka pada ikatan lain di luar hubungan inti.
Bagi sebagian orang, open relationship adalah tabu dan merusak kepercayaan serta melenceng dari aturan. Namun istilah ini mulai dipakai untuk membenarkan rasa tidak puas terhadap pasangannya sendiri. Dalam artian, 'selingkuh secara resmi'.
Apakah open relationship menjadi solusi di balik poligami atau selingkuh diam-diam? atau sekedar istilah yang dipungut untuk membenarkan penyimpangan? Nyatanya open relationship bakal memicu masalah baru. Hubungan yang dianggap terbuka dan modernisasi justru membawa ke arah monoton. Tidak percaya? ini 5 alasannya!