Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi optimis (pexels.com/Shazard R.)
ilustrasi optimis (pexels.com/Shazard R.)

Tidak semua orang membutuhkan waktu lama untuk move on dari mantan. Ada yang berbulan-bulan masih larut dalam kesedihan, tetapi ada pula yang hanya perlu beberapa hari atau minggu saja untuk benar-benar ikhlas melepas. Perbedaan ini ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor dalam hidup seseorang.

Beberapa orang terlihat sangat tegar dan seolah tidak pernah patah hati. Padahal, di balik itu ada alasan kuat yang mendukung mereka untuk cepat move on. Apa saja penyebabnya? Berikut lima penyebab seseorang bisa cepat beranjak dari mantan.

1. Hubungan sebelumnya sudah tidak nyaman

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu penyebab seseorang bisa cepat move on adalah karena hubungan sebelumnya sudah tidak nyaman. Saat menjalin hubungan, mereka sering merasa tertekan, tidak dihargai, atau tidak pernah benar-benar merasa bahagia. Ketika putus, justru ada rasa lega yang muncul dalam diri mereka.

Karena sudah lama menahan perasaan negatif tersebut, mereka tidak perlu waktu lama untuk menata ulang hidupnya. Putus cinta justru dianggap sebagai pembebasan dari rasa sesak yang selama ini dipendam. Oleh sebab itu, melupakan mantan menjadi hal yang lebih mudah dilakukan.

2. Sudah memiliki support system yang kuat

ilustrasi workshop (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memiliki support system yang kuat juga menjadi salah satu alasan seseorang cepat move on. Teman-teman dekat, keluarga, atau sahabat yang selalu mendukung dan menghibur akan membantu proses pemulihan hati. Mereka tidak membiarkanmu terlalu lama tenggelam dalam kesedihan.

Selain itu, support system yang baik juga akan memberikanmu pengalihan yang positif. Misalnya, mengajakmu jalan-jalan, mencoba hobi baru, atau fokus ke hal-hal produktif lainnya. Dukungan seperti ini membuat seseorang tidak berlarut-larut dalam kenangan masa lalu.

3. Perasaan memang sudah menurun sebelum putus

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang begitu cepat move on karena perasaannya memang sudah menghilang jauh sebelum putus. Mereka sudah tidak lagi menaruh harapan, bahkan mungkin sudah memikirkan kemungkinan perpisahan sejak lama. Ketika akhirnya putus, hati mereka sudah siap dan tidak lagi kaget dengan keadaan.

Keadaan seperti ini biasanya terjadi saat hubungan mulai terasa hambar. Tidak ada lagi obrolan mendalam, perhatian pun semakin jarang diberikan. Karena perasaan perlahan memudar, proses move on menjadi lebih mudah dan tidak menimbulkan luka terlalu dalam.

4. Fokus pada mimpi dan tujuan hidup

ilustrasi lari (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada juga orang yang cepat move on karena memiliki mimpi dan tujuan hidup yang ingin dikejar. Mereka merasa hidupnya tidak boleh berhenti hanya karena hubungan asmara gagal. Pikiran seperti ini membuat mereka lebih cepat bangkit dari kesedihan.

Ketika seseorang fokus pada impiannya, seperti meniti karier, melanjutkan pendidikan, atau mengembangkan diri, maka mantan hanya akan menjadi bagian kecil dari perjalanannya. Mereka akan lebih termotivasi untuk menata ulang hidup dan menatap masa depan dengan penuh semangat.

5. Tipe kepribadian yang mudah melepaskan

ilustrasi traveling (pexels.com/Oziel Gómez)

Penyebab lainnya adalah karena tipe kepribadian seseorang yang memang mudah melepaskan. Tidak semua orang suka memikirkan masa lalu terlalu lama. Ada yang lebih nyaman menerima kenyataan dan melanjutkan hidup tanpa perlu mengingat kembali hal-hal yang menyakitkan.

Tipe seperti ini biasanya memiliki kemampuan self-healing yang baik. Mereka cenderung berpikir realistis bahwa hubungan yang sudah berakhir tidak perlu dipertahankan dalam ingatan. Dengan begitu, proses move on mereka berlangsung lebih cepat daripada orang lain.

Setiap orang memiliki cara dan proses penyembuhan hati yang berbeda-beda. Jika kamu masih butuh waktu untuk melupakan, tidak masalah. Yang terpenting adalah kamu bisa berdamai dengan diri sendiri, sebelum nantinya kembali melangkah maju tanpa beban masa lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team