Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Alasan Ghosting Bukan Solusi yang Dewasa dalam Hubungan

ilustrasi pasangan ghosting (freepik.com/freepik)

Pernah gak kamu merasa ditinggalkan tanpa penjelasan? Orang yang tadinya akrab tiba-tiba hilang begitu saja, tanpa kabar, tanpa alasan. Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah ghosting, semakin umum di era komunikasi digital. Mudahnya memutuskan kontak hanya dengan satu klik sering dijadikan cara praktis untuk menghindari konflik atau ketidaknyamanan.

Tapi sebenarnya, ghosting bukanlah solusi yang dewasa dalam menyelesaikan masalah hubungan. Alih-alih menyelesaikan, ghosting justru menciptakan luka emosional bagi orang yang ditinggalkan. Yuk, simak 7 alasan kenapa ghosting itu salah besar dan kenapa kamu harus berpikir ulang sebelum melakukannya.

1. Merusak kepercayaan seseorang

ilustrasi seseorang merusak kepercayaan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ghosting bisa bikin seseorang kehilangan kepercayaan, bukan hanya pada kamu, tapi juga pada orang lain di masa depan. Bayangkan, mereka jadi ragu untuk membuka diri lagi karena takut mengalami hal yang sama.

Selain itu, ghosting juga meninggalkan banyak pertanyaan tanpa jawaban. ketidakpastian ini bikin orang yang ditinggalkan merasa terombang-ambing, bahkan mempertanyakan nilai diri mereka. Kamu pasti gak mau jadi penyebab trauma seseorang, kan?

2. Membuktikan kurangnya kedewasaan emosional

ilustrasi seseorang kurang dewasa (pexels.com/Natalia Olivera)

Menghindari konfrontasi dengan ghosting menunjukkan bahwa kamu belum cukup dewasa untuk menghadapi masalah. Padahal, kedewasaan emosional terlihat dari bagaimana seseorang mampu berkomunikasi dengan jujur, meski itu sulit.

Berani menghadapi perasaanmu dan menyampaikan apa yang kamu rasakan jauh lebih bijak. Hal ini gak cuma menghormati orang lain, tapi juga menunjukkan bahwa kamu peduli pada hubungan, meski harus berakhir.

3. Menimbulkan luka emosional yang mendalam

ilustrasi seseorang mengabaikan kesehatan mental (pexels.com/cottonbro studio)

Jangan remehkan dampak ghosting. Bagi sebagian orang, ditinggalkan begitu saja tanpa alasan bisa terasa seperti pengkhianatan. Mereka gak cuma merasa sedih, tapi juga marah, kecewa, dan bingung.

Luka emosional ini bisa berlangsung lama, bahkan memengaruhi cara mereka menjalin hubungan di masa depan. Jika kamu benar-benar peduli, komunikasikan keinginanmu untuk mengakhiri hubungan dengan cara yang lebih baik.

4. Menghilangkan peluang untuk menyelesaikan masalah

ilustrasi seseorang memberikan waktu untuk diri sendiri (freepik.com/ArthurHidden)

Ghosting berarti kamu menutup pintu untuk diskusi atau solusi. Padahal, siapa tahu, masalah yang ada sebenarnya bisa diperbaiki jika dibicarakan. Atau segaknya, keduanya bisa berpisah dengan cara yang baik tanpa rasa dendam.

Dengan menghindari percakapan, kamu juga kehilangan kesempatan untuk belajar dari hubungan tersebut. Diskusi terbuka bisa memberikan perspektif baru yang bikin kamu lebih bijak di masa depan.

5. Menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap orang lain

ilustrasi seseorang wanita (pexels.com/Gül Işık)

Setiap hubungan, baik yang serius maupun casual, membutuhkan rasa saling menghormati. Ghosting menunjukkan bahwa kamu gak menghargai perasaan orang lain atau usaha yang sudah mereka berikan dalam hubungan tersebut.

Kalau kamu benar-benar ingin mengakhiri sesuatu, lakukan dengan cara yang jelas dan hormat. Ini adalah bentuk penghargaan, bukan hanya pada mereka, tapi juga pada dirimu sendiri.

6. Bisa berbalik menjadi karma buruk

ilustrasi karma seseorang (pexels.com/Flávio Santos)

Apa yang kamu lakukan pada orang lain bisa saja kembali padamu suatu saat nanti. Bayangkan jika kamu ada di posisi si dia, ditinggalkan tanpa penjelasan dan dibiarkan bertanya-tanya. Pasti rasanya gak enak, kan?

Selain itu, ghosting juga bisa merusak reputasimu. Orang-orang mungkin akan melihatmu sebagai seseorang yang gak bisa diandalkan atau gak memiliki keberanian untuk menghadapi masalah.

7. Menghambat proses penyembuhan kedua belah pihak

ilustrasi penyembuhan luka batin (pexels.com/Kampus Production)

Ghosting seringkali bikin orang yang ditinggalkan sulit move on karena mereka gak punya closure. Tapi, jangan lupa bahwa ghosting juga bisa menghambat penyembuhanmu sendiri. Menghindar hanya menunda proses refleksi yang sebenarnya penting untuk pertumbuhan emosional.

Berbicara secara terbuka mungkin terasa berat, tapi itu langkah pertama untuk menyelesaikan apa yang belum selesai. Dengan begitu, baik kamu maupun dia bisa melanjutkan hidup tanpa beban.

Ghosting mungkin terasa mudah, tapi dampaknya bisa sangat besar dan berbahaya. Hubungan, bagaimanapun bentuknya, selalu melibatkan dua hati yang perlu dihormati. Jadi, kalau kamu merasa hubungan sudah gak bisa dilanjutkan, pilihlah cara yang lebih baik dan dewasa untuk mengakhirinya. Terkadang, keberanian untuk berbicara jujur adalah bentuk penghormatan terbaik yang bisa kamu berikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
RINA WATI
EditorRINA WATI
Follow Us