5 Tanda Sepele Bestie Kamu Sedang Tidak Baik-baik Saja, Gak Sadar?

Masalah ada yang terlihat, ada yang tidak. Kadang kita pikir semua baik-baik saja, padahal tidak. Orang-orang menyembunyikan perasaan, entah karena takut, malu, atau bahkan tidak sadar mereka butuh bantuan.
Menurut General Psychiatry, banyak orang menyembunyikan apa yang mereka rasakan sampai akhirnya meledak. Bisa dalam diam, bisa dalam tangisan, atau bisa dalam cara yang tidak terduga. Kadang kita lihat tanda-tandanya, tapi pura-pura tidak. Atau memang tidak sadar.
Berikut ini sejumlah tanda yang menunjukkan situasi teman terdekat alias bestie-mu sebenarnya tidak baik-baik saja. Yuk, cek!
1. Menghilang dari peredaran

Kemarin selalu ada. Sekarang? Tidak pernah. Awalnya masih datang sesekali. Lalu mulai jarang. Akhirnya hilang. Kalau ditanya? "Lagi sibuk," katanya. Tapi apakah dia jujur?
Mengisolasi diri itu bukan sekadar malas nongkrong. Bisa jadi tanda bahwa ada sesuatu yang berat. Tidak semua orang yang menjauh sedang dalam masalah, tapi kalau drastis berubah, ada baiknya perhatikan.
Menarik mereka kembali tidak selalu mudah. Kadang bukan soal ajakan keluar rumah. Kadang mereka hanya butuh seseorang yang tetap ada, tanpa paksaan.
2. Pola makan dan tidur mulai kacau

Dulu jam 10 malam tidur. Sekarang subuh masih online. Atau sebaliknya, tidur terus, tidak mau bangun. Makan juga begitu. Yang dulu doyan, sekarang malas makan. Atau malah jadi makan terus.
Menurut American Journal of Psychiatry, gangguan pola tidur dan makan sering terjadi pada orang yang sedang berjuang secara mental. Dan ini bukan sekadar "nggak mood makan" atau "lagi pengen begadang". Ini bisa jadi sinyal bahwa ada yang berubah di dalam diri mereka. Sepele? Kelihatannya. Tapi kalau berlanjut terus, bisa makin parah.
3. Lupa hal-hal penting

Kunci, dompet, janji bertemu. Lupa, Lagi dan lagi. Tapi bukan sekadar pelupa biasa. Ada sesuatu yang membuat mereka sulit fokus.
Menurut Trends in Neurosciences, kecemasan dan depresi bisa mempengaruhi daya ingat. Bukan karena mereka malas mengingat, tapi karena otaknya sibuk dengan hal lain. Pikiran negatif, ketakutan, kelelahan. Semua bercampur, membuat hal sederhana pun terasa berat.
Tugas yang biasanya gampang, jadi berantakan. Sesuatu yang dulunya penting, jadi terabaikan.
4. Mudah tersinggung

Dulu bisa bercanda bebas. Sekarang sedikit-sedikit marah. Atau sedih. Atau tiba-tiba diam. Mungkin bukan kamu yang salah. Tapi mereka yang sedang terlalu lelah.
Ketika seseorang sedang berjuang dengan pikirannya sendiri, hal kecil bisa terasa besar. Menurut penelitian, otak yang sedang stres lebih sensitif terhadap lingkungan. Tidak selalu bisa dikendalikan. Kadang mereka sendiri pun tidak paham kenapa mereka bereaksi seperti itu.
Bukan berarti harus dimaklumi terus-menerus. Tapi memahami? Itu bisa membantu.
5. Ada, tapi tidak ada

Mereka duduk di depan kamu. Tapi rasanya jauh. Mata kosong. Respon terlambat. Seperti tubuhnya di sana, tapi pikirannya tidak.
Ini disebut dissociation. Cara otak melindungi diri dari stres yang terlalu berat. Seakan-akan menekan tombol mute di dunia nyata.
Menurut Clinical Health Psychologist Jade Wu, PhD, ini bisa membuat seseorang kehilangan motivasi. Tidak peduli dengan apa pun. Hal-hal yang dulu penting, sekarang seperti tidak berarti.
Bukan sekadar melamun. Ini tanda bahwa mereka semakin tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.
Jadi, harus kamu apa?
Kadang, mereka tidak butuh solusi. Tidak butuh motivasi. Tidak butuh nasihat panjang lebar. Kadang, mereka hanya butuh seseorang yang tetap ada.
Jika kamu melihat tanda-tanda ini, jangan diam saja. Tunjukkan bahwa mereka tidak sendirian. Itu bisa jadi lebih berarti dari yang kamu kira.