Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/Hồng Quang Official)
ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/Hồng Quang Official)

Intinya sih...

  • Pertemanan lama tidak menjamin kesamaan dan kecocokan

  • Masalah besar di akhir pertemanan bisa menghapus kenangan indah

  • Perasaan harus melupakan untuk beradaptasi di lingkungan baru dan mencari kawan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dari sekian banyak teman lamamu, berapa orang yang masih sesekali berkontak denganmu? Barangkali kamu pun sampai heran. Beberapa kawan yang rasanya dulu amat dekat dan sudah lama saling mengenal malah sekarang seperti asing denganmu.

Di media sosial pun kalian tidak lagi bertegur sapa walaupun sama-sama aktif. Apakah dia telah melupakanmu? Sebenarnya tentu sosokmu gak akan semudah itu dilupakan oleh teman lama.

Kalau kalian bertemu langsung mungkin masih bisa lupa karena perbedaan penampilan setelah lama tidak berjumpa. Akan tetapi, sikap kawan lawas yang begitu berjarak padamu di media sosial barangkali disebabkan lima hal berikut. Suatu saat kalian bersua pun mungkin ia tetap gak seperti dulu lagi.

1. Pertemanan sudah lama, tapi bukan berarti cocok

ilustrasi teman lama berjauhan (pexels.com/Huy Nguyễn)

Kamu bisa saja menjalin pertemanan sampai belasan bahkan puluhan tahun dengan seseorang. Misalnya, anak tetangga yang sejak TK sudah menjadi kawanmu. Begitu pula kalian lanjut ke SMP dan SMA yang sama sekalipun kadang berbeda kelas.

Kalian pun dipertemukan di satu universitas meski lain jurusan atau fakultas. Namun, kebersamaan sepanjang itu sama sekali tidak menjamin kalian pasti cocok. Dari gaya dan lingkaran pertemanan saja sudah lain.

Belum lagi soal pendapat tentang berbagai hal. Ini bikin kalian cuma lama bareng, tapi gak punya chemistry yang kuat. Orang cenderung terikat hanya pada teman-teman yang semirip mungkin dengan dirinya. Sebab itu menimbulkan rasa aman serta nyaman.

2. Masalah besar di akhir kebersamaan melenyapkan semua kenangan indah

ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/HONG SON)

Selama apa pun pertemanan kalian bisa hancur hanya karena satu persoalan di akhir kebersamaan. Masalahnya tidak sepele. Ada perasaan terluka yang kuat terutama baginya. Mungkin ia merasa terhina atau dikhianati.

Walaupun persoalannya cuma satu seakan-akan berhasil menghapus seluruh kenangan indah di antara kalian. Dia memang tak melupakan momen indah dalam pertemanannya denganmu. Seperti kalian pernah bersama-sama memenangi lomba antartim dan sebagainya.

Namun, perasaan hangat serta bahagia dari kenangan itu sudah gak tersisa. Semuanya hilang digantikan rasa sakit karena apa yang terjadi terakhir kali. Suatu saat nanti barangkali lukanya sembuh. Akan tetapi, itu pun tidak serta-merta mengembalikan perasaan positifnya padamu. Hambar saja.

3. Untuk memudahkannya beradaptasi di lingkungan baru dan cari kawan

ilustrasi bertemu teman-teman (pexels.com/cottonbro studio)

Ada orang yang merasa harus mencabut seluruh akar kenangannya bila hendak lebih mudah beradaptasi di lingkungan baru. Jika ini tidak dilakukan, ia terus dibayangi oleh masa lalu. Termasuk kawan lama yang membuatnya ingin kembali ke masa lampau saja.

Lingkungan baru yang harus dimasuki menjadi terasa gak menyenangkan. Sebagus apa pun lingkungan itu sesungguhnya. Seperti dia kesulitan menyesuaikan diri di dunia kerja karena merasa dunia kampus bersama teman-teman lama jauh lebih baik.

Demikian juga terkait usahanya membentuk pertemanan baru. Ingatan yang kuat seputar kawan lama dirasa menghambatnya. Ia menjadikanmu standar teman yang baik. Padahal, karakter orang berbeda-beda. Gak ada yang sama persis dan tak berarti mereka jahat.

4. Persaingan muncul justru setelah berjauhan

ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/Chee Zu)

Persaingan tidak selalu terjadi ketika kamu dan orang lain berada di satu lingkungan. Dalam lingkungan yang sama, kalian malah menjadi teman baik. Ini dikarenakan kalian dihadapkan pada tantangan yang sama.

Tanpa disadari, itu membentuk kekompakan kalian. Bukan hanya antara dirimu dengannya, melainkan juga teman-teman lainnya. Akan tetapi, setelah kalian berpisah dan melanjutkan hidup masing-masing mulai timbul benih kompetisi.

Kalian saling ingin tahu masing-masing sudah sampai di titik mana? Siapa yang paling unggul? Misalnya, diukur dari kemapanan hidup. Tadinya kalian barangkali masih berkomunikasi. Namun, lama-kelamaan kian terasa kurang menyenangkan.

Ada perasaan direndahkan, dibandingkan, dan kesuksesan terus diukur ulang. Ia lelah dengan pertemanan lama yang telah berubah begini. Saat rasanya hubungan kalian gak bisa kembali seperti dulu, dia memilih melupakanmu.

5. Merasa dicampakkan duluan mending sekalian melupakan

ilustrasi duduk sendirian (pexels.com/James Law)

Sikap teman lama padamu adalah cerminan dari sikapmu padanya sebelumnya. Entah kamu waktu itu sengaja melakukannya atau tidak. Namun, ia merasa dicampakkan olehmu. Seperti dia sudah beberapa kali menghubungimu, tapi gak ada respons.

Bahkan boleh jadi ia pernah secara terang-terangan meminta tolong padamu, tapi kamu menolak atau acuh tak acuh. Padahal, dia yakin dirimu mampu melakukannya. Perasaan dicampakkan ini akhirnya membuatnya berpikir pertemanan kalian sudah usai.

Suatu saat kamu mendekatinya lagi, ia telah malas. Belum tentu dia bermaksud membalas dendam padamu. Bisa jadi ia hanya ingin melindungi hatinya dari kemungkinan kelak kembali dikecewakan olehmu. Cobalah berintrospeksi sebelum kamu bilang dia jahat.

Kamu tentu sedih saat merasa dilupakan oleh teman lama. Namun, setelah dirimu tahu berbagai kemungkinan penyebabnya semoga merasa lebih baik. Hubungan antarmanusia sangat dinamis. Jangan merasa terlalu terbebani dengan perubahan yang terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team