5 Kalimat Manis dari Pelaku Love Bombing yang Perlu Diwaspadai, Awas Terjebak!

Sekilas, kalimat ini mungkin terdengar seperti sebuah pengorbanan dari seseorang yang begitu tulus. Padahal, kalimat seperti ini justru senjata dari para pelaku love booming yang seringkali membodohimu. Sebab, tanpa disadari kalimat tersebut akan menciptakan rasa utang budi yang harus kamu bayar di kemudian hari.

Jika dia mencintaimu dengan tulus, maka seharusnya tidak ada balas budi yang harus kamu tuntaskan setelahnya. Namun, bagi pelaku love bombing mereka bisa jadi menuntut balasan darimu. Bahkan, seringkali tidak bisa memberi toleransi jika kamu tidak bisa membantunya. Bukankah ini terdengar seperti toxic relationship? Padahal, hubungan yang sehat adalah mereka yang saling mencintai tanpa harus menuntut satu sama lain

Sebagai perempuan, kira-kira bagaimana perasaanmu jika mendapatkan ucapan demikian? Mungkin rasanya kamu akan luluh dibuatnya. Apalagi jika perkataan tersebut muncul dalam hubungan yang bisa dikatakan masih seumur jagung, bisa jadi ini adalah salah satu tanda love bombing yang tidak kamu sadari.

Kalimat ini muncul karena dia ingin memanipulasimu agar terlihat istimewa dan terikat dengan cepat. Belum mengenal sepenuhnya, tapi sudah memujimu seolah-olah seperti manusia paling sempurna. Padahal bisa jadi kamu bukan satu-satunya, tapi hanya salah satunya.

Berbicara tentang jodoh terkadang membuat seseorang terlalu cepat untuk menyimpulkan sebuah takdir. Jika kamu mendapati kalimat demikian dari seseorang, bisa jadi ini hanya sebuah taktik agar kamu tenggelam di dalamnya. Padahal, kita tidak bisa meramal takdir dan untuk mencocokkan visi, misi, hingga karakter tentu membutuhkan proses yang cukup panjang.

Oleh karena itu, jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa dia adalah jodohmu sebelum kamu benar-benar mempunyai kesiapan emosional yang matang. Berpikirlah sebelum bertindak, bisa jadi ini jebakan, bukan intuisi. Jika dia benar-benar tulus, maka dia akan pelan-pelan memahami dan memberimu rasa aman sehingga tidak membuatmu terburu-buru menentukan pilihan.

Kalimat seperti ini biasanya akan membuat kaum perempuan merasa istimewa, karena seolah-olah kamu adalah satu-satunya orang yang mampu mengubah hidupnya. Namun, fakta pahitnya kalimat tersebut bisa jadi tanda love bombing yang mengantarkanmu pada korban selanjutnya. Bisa jadi, perkataan tersebut hanyalah alibi yang bertujuan untuk membangun kedekatan emosional denganmu.

Jangan terlalu cepat percaya jika belum ada bukti konkret dari rasa cinta yang dia berikan. Cobalah untuk mencari tahu terlebih dahulu tentangnya. Dari latar belakang, kematangan emosional, hingga sikapnya dalam menghadapi masalah. Cinta bukanlah tentang siapa yang paling cepat jatuh hati, lebih jauh dari itu cinta adalah tentang siapa yang mampu menjaganya dalam jangka waktu yang panjang.

Biasanya perempuan selalu menyikapi sesuatu dengan perasaan. Meskipun si perempuan pernah disakiti atau dikecewakan beberapa kali–janji manis si laki-laki akan membuatnya luluh. Pelaku love bombing paham bahwa kamu punya empati yang cukup tulus, karena itulah dia memanfaatkannya.

Kalimat seperti ini seolah-olah memang menjanjikan, namun justru memberikan beban di pundakmu. Secara tidak langsung janji seperti ini merupakan bentuk manipulasi emosional secara halus. Jangan sampai kamu terus bertahan dengan dalih "pasti dia akan berubah", padahal banyak kemungkinan kalau dia akan melakukan kesalahan yang sama.

Love bombing memang sering kali terasa indah di awal, namun seiring berjalannya waktu hal ini justru akan menguras emosionalmu. Hubungan yang sehat adalah mereka yang saling menghargai dan memberi kasih sayang tanpa ada unsur paksaan. Jangan terlalu gegabah mengambil keputusan, karena sebagai perempuan kamu layak dicintai dengan cara jujur, bukan dengan cara yang justru membuatmu merasa bersalah.