ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Secara umum silent treatment tidak dianggap sebagai langkah yang tepat untuk mendorong komunikasi yang efektif. Namun ada suatu kondisi di mana silent treatment dapat membuka jalur komunikasi yang baik di masa depan. Misalnya ketika silent treatment dimanfaatkan sebagai upaya mempersiapkan diri dalam berkomunikasi secara lebih tenang.
Silent treatment diharapkan dapat mendorong pihak yang menyakiti untuk berbicara dan mengekspresikan pikiran serta perasaanya. Komunikasi tersebut diharapkan dapat terjadi secara efektif, terbuka dan jujur sehingga dapat bersama-sama menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapi.
Dari empat manfaat di atas, dapat disimpulkan bahwa silent treatment saat marah ternyata tak selamanya negatif. Namun perlu di ingat bahwa silent treatment bisa menjadi bahaya dalam sebuah hubungan jika digunakan sebagai bentuk kontrol, manipulasi perasaan, hukuman dan penghindaran untuk menyelesaikan konflik.
Sebelum memilih untuk melakukan silent treatment sebaiknya mempertimbangkan dengan baik mengenai tujuan dari melakukan silent treatment tersebut. Perlu dipahami bahwa kemampuan komunikasi yang baik dan penyelesaian konflik yang efektif adalah hal penting untuk menyelesaikan masalah dan meredakan kemarahan.