Ada masa ketika kamu berlari tanpa tahu sedang ke mana. Setiap langkah terasa menjadi prioritas dan setiap pencapaian harus disaksikan oleh orang lain. Kamu mulai menata diri, bekerja keras, berambisi, dan berharap dunia akan terus memperhatikan. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang pelan-pelan menggerogotimu, Bro. Itu adalah perasaan tidak pernah cukup. Mungkin kamu tidak sadar, tapi sering kali kamu bukan sedang mengejar mimpi, melainkan pengakuan.
Di era ketika semua hal bisa dipamerkan, pengakuan sudah seperti kebutuhan dasar bagi banyak orang. Kamu mengukur harga diri lewat jumlah penonton, validasi lewat komentar, dan keberhasilan lewat perbandingan dengan orang lain. Tapi jika terus begitu, kamu akan kehilangan arah. Ada garis tipis antara berusaha menjadi lebih baik dan memaksa diri menjadi orang yang disukai semua orang. Nah, sebelum kamu terlalu jauh, inilah enam pengingat untuk kamu yang terlalu sibuk mengejar pengakuan.