ilustrasi lelaki (pexels.com/ Elle Hughes)
Maskulinitas tradisional masih melekat di banyak masyarakat. Budaya ini menganggap laki-laki ideal adalah yang tangguh, tahan banting, dan jarang menunjukkan emosi. Kalau ada yang berbeda, biasanya dianggap aneh atau nggak macho. Lingkungan yang seperti ini jelas memberi tekanan besar. Walaupun sebenarnya mereka ingin terbuka, akhirnya banyak lelaki menahan diri. Akibatnya, perasaan mereka tetap tersembunyi, bahkan di hadapan orang terdekat sekalipun.
Menyembunyikan perasaan bukan berarti laki-laki tidak peduli atau tidak punya hati. Justru sering kali mereka menyimpannya karena terlalu peduli dengan pandangan orang lain. Jadi, kalau ada teman atau pasangan yang susah mengungkapkan perasaan, coba beri ruang aman untuk mereka. Bisa jadi, mereka sebenarnya ingin cerita, hanya saja belum menemukan tempat yang tepat.
Sumber referensi:
https://www.zurich.com/media/magazine/2021/tackling-the-silence-why-dont-men-talk-about-their-feelings
https://menachempsychotherapygroup.com/breaking-the-silence-emotional-suppression-and-mens-mental-health/
https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-intersection-of-mental-health-relationships-and-sexuality-in-the-modern-world/202112/
https://www.makinwellness.com/why-men-dont-talk-about-their-feelings/