Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/August de Richelieu)

Intinya sih...

  • Perselisihan adalah bagian alami kehidupan manusia
  • Mendengarkan secara empatik dapat memahami perspektif orang lain
  • Buka diri terhadap kemungkinan perubahan cara pandang terhadap suatu masalah

Perselisihan adalah bagian alami dari kehidupan manusia, baik itu dalam hubungan personal, profesional, maupun sosial. Terkadang, konflik dapat timbul karena perbedaan pandangan atau cara berpikir yang berbeda antar individu.

Salah satu cara untuk menyelesaikan perselisihan secara lebih damai dan konstruktif adalah dengan mencoba untuk memahami perspektif orang lain. Dalam situasi penuh emosi atau ketegangan, sangat penting untuk menjaga pikiran terbuka dan menghindari reaksi impulsif.

Agar permasalahan tak semakin berlarut-larut, yuk, terapkan kelima tips memahami perspektif orang lain saat terjadi perselisihan di bawah ini. Keep scrolling!

1. Dengarkan dengan empati

ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/Anete Lusina)

Langkah pertama untuk memahami perspektif orang lain adalah dengan mendengarkan mereka secara empatik. Seringkali, dalam perselisihan, perhatian kita cenderung terfokus pada pembelaan diri atau pada apa yang ingin disampaikan, bukan pada mendengarkan orang lain.

Ketika seseorang berbicara, cobalah untuk tidak hanya mendengar kata-kata mereka, tetapi juga merasakan emosi yang mendasari perkataan mereka. Empati memungkinkan untuk memahami perasaan dan sudut pandang mereka, bahkan jika pandangan tersebut sangat berbeda dengan pandangan pribadi.

2. Jangan terjebak pada penilaian awal

ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/Laura Tancredi)

Sering kali, dalam sebuah perselisihan, seseorang akan langsung menilai tindakan atau kata-kata orang lain tanpa memahami konteks secara keseluruhan. Penilaian yang terburu-buru ini sering kali mengarah pada kesalahpahaman dan memperburuk konflik. Oleh karena itu, penting untuk menahan penilaian dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menjelaskan posisi mereka secara penuh.

Bukan hanya soal mendengarkan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga mencoba untuk memahami motivasi dan alasan di balik tindakan tersebut. Mungkin saja ada faktor eksternal atau pengalaman hidup yang membentuk cara orang lain melihat masalah tersebut. Tanpa menilai secara langsung, akan lebih mudah untuk menemukan titik temu dan menghargai pandangan mereka.

3. Berusaha melihat dari sudut pandang mereka

ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Untuk benar-benar memahami perspektif orang lain, cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka. Pertimbangkan faktor-faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman pribadi, dan nilai-nilai yang mereka pegang.

Setiap individu melihat dunia melalui lensa mereka sendiri yang dibentuk oleh berbagai pengalaman hidup yang unik. Memahami latar belakang atau perspektif ini tidak berarti menyetujui tindakan mereka, tetapi membantu untuk melihat alasan mengapa mereka bertindak atau berpikir dengan cara tersebut.

4. Tanyakan pertanyaan terbuka

ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/cottonbro studio)

Seringkali, perselisihan terjadi karena kurangnya komunikasi atau ketidaktahuan tentang sudut pandang satu sama lain. Salah satu cara yang efektif untuk memahami perspektif orang lain adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka untuk berbicara lebih banyak tentang pandangan dan perasaan mereka.

Hindari pertanyaan yang bersifat menghakimi atau memprovokasi, karena ini hanya akan memperburuk situasi. Cobalah untuk bertanya dengan tulus, misalnya, "Bagaimana perasaanmu tentang hal ini?" atau "Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?". Pertanyaan seperti ini tidak hanya menunjukkan ketertarikan terhadap pendapat mereka, tetapi juga menciptakan ruang bagi diskusi yang lebih produktif.

5. Bersikap terbuka terhadap perubahan

ilustrasi dua pria menyelesaikan perselisihan (pexels.com/AlphaTradeZone)

Memahami perspektif orang lain juga berarti membuka diri terhadap kemungkinan perubahan cara pandang terhadap suatu masalah. Saat terlibat dalam perselisihan, seseorang mungkin merasa bahwa posisi mereka adalah yang paling benar. Namun, dengan mendengarkan dan memahami lebih dalam sudut pandang lawan bicara, mungkin saja sikap atau keyakinan tersebut perlu dipertimbangkan ulang.

Bersikap terbuka bukan berarti sepenuhnya mengubah pandangan pribadi, tetapi lebih pada menerima bahwa ada banyak cara untuk melihat suatu masalah. Sebagai contoh, meskipun tetap berpegang pada nilai-nilai pribadi, kita bisa belajar menghargai dan memanfaatkan pandangan orang lain untuk meningkatkan pemahaman dan menciptakan solusi yang lebih bijaksana.

Semua langkah ini akan membantu tidak hanya menyelesaikan konflik tetapi juga memperkuat hubungan interpersonal dan mengembangkan keterampilan emosional yang penting dalam kehidupan. Yuk, hadapi masalahmu dengan emosi yang stabil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team