5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak Cukup

Anggap kegagalan sebagai tangga menuju kesuksesan 

Kegagalan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang. Kegagalan acap kali dikaitkan dengan strategi yang keliru dalam menjalankan rencana.

Usaha yang sudah dirancang sedemikian rupa pun masih bisa menemui kegagalan. Apalagi yang dipersiapkan dan dikelola dengan sembarangan. Maka, sikapmu setelah menemui kegagalan sangatlah penting.

Bagaimana reaksi kamu saat ini menentukan bagaimana langkahmu ke depan. Kalau kamu salah dalam menyikapi kegagalan, kamu akan semakin dalam terjerumus dalam kegagalan tersebut. Namun, bila kamu menyikapinya dengan tepat, pasti kamu akan keluar dari kesulitan yang sedang kamu hadapi.

Baca Juga: Wajib Ditiru, 5 Kebiasaan Orang Sukses  saat Akhir Pekan

1. Menerima kegagalan

5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak CukupIlustrasi seorang yang sedang menerima kenyataan ( pexels/lucas souza)

Respons positif pertama yang harus kamu tunjukkan adalah menerima kegagalan itu sendiri. Menerima Kegagalan atau kekalahan bukanlah sesuatu yang buruk. kamu tidak akan menjadi pecundang hanya karena gagal.

Justru, hanya seorang ksatria yang dapat mengakui kegagalannya. Ia paham, jika tidak mau mengakui kegagalan dan menyimpannya dalam suasana gundah gulana, hanya akan memperburuk keadaan. Padahal kamu membutuhkan hati yang tenang untuk dapat berusaha keluar dari situasi negatif tersebut. 

Hindari menganggap kegagalan sebagai hal yang bertolak belakang dengan keberhasilan. Sesungguhnya Kegagalan adalah bagian dari keberhasilan. Orang-orang yang saat ini sukses pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan itu mereka terima dengan sabar dan ikhlas. Lalu mereka menghadapinya dengan keyakinan yang tinggi untuk kembali bangkit dan sukses. 

Terima Kegagalan dengan lapang dada agar hati kamu tenang menghadapinya. Gagal adalah jalan yang harus kamu lewati untuk mencapai keberhasilan. Jadi, jangan menyerah ketika gagal.

2. Sabar menghadapi kegagalan

5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak CukupIlustrasi seorang yang sedang berpikir ( pexels/andrea piacquadio)

Wajar bila kamu sempat kecewa dengan kegagalan yang melanda. Tapi jangan sampai kekecewaan itu berlarut-larut hingga membuatmu hancur. Jika itu terjadi, akan sulit bagi kamu untuk bangkit dari kegagalan.

Di sinilah fungsi sabar. Sikap sabar akan meneguhkan jiwamu dan memulihkan kepribadianmu seperti semula. Dengan kesabaran, hati tetap terjaga dari guncangan jiwa yang tak terduga.

Khusus bagi kamu yang muslim, Agama Islam telah mengajarkan tentang kesabaran. Banyak ayat tentang sabar sebagai kunci mencari pertolongan. Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala berfirman yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Orang-orang yang sedang diuji diperintahkan untuk bersabar terlebih dahulu. Setelah itu baru melaksanakan solat sebagai ikhtiar berikutnya dalam mencari pertolongan. Karena di dalam sholat terkandung berbagai pujian dan doa kepada Allah Yang Maha Memberi Pertolongan. 

3. Kendalikan emosi

5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak CukupIlustrasi seseorang yang sedang merenung ( pexels/lamar belina)

Kamu perlu memiliki kemampuan mengelola sikap dan emosi ketika mengalami sesuatu. Jangan terlalu hanyut atas apa yang kamu alami. Kesadaran untuk menyikapi sesuatu adalah hal yang sangat penting agar tidak salah dalam melangkah dan bertindak.

Tak ada gunanya meratapi kegagalan. Meratapi kegagalan hanya akan semakin memperburuk situasi, merugikan dirimu sendiri dan juga orang lain. Meratapi berarti kamu berlarut-larut terjebak dalam situasi yang seharusnya kamu segera keluar dari situasi tersebut.

Emosional adalah ekspresi manusiawi yang dianugerahi Allah kepada setiap manusia. Ketika menemui kegagalan wajar jika kamu sedih, kecewa, bahkan, hingga menangis. Namun cara kita dalam menata emosi tersebut berbeda-beda. Hanya orang-orang bermental kuat yang mampu mengelola emosinya dengan positif. Mereka menatanya dengan baik, lalu mengarahkannya sebagai reaksi untuk kembali bangkit. 

4. Belajar dari kegagalan

5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak CukupIlustrasi seseorang yang sedang merangkai (pexels/anna tarazevich)

Berikutnya, banyak faktor yang menyebabkan suatu usaha gagal. Banyak diantara kamu yang ingin segera melupakan faktor kegagalan tersebut. Trauma menjadi alasan klasik untuk membuang jauh-jauh ingatan atas sebab kegagalan. Padahal, itu adalah langkah yang keliru.

Sebaliknya, kamu perlu mengingatnya serta mempelajarinya kembali agar tidak mengalami kegagalan serupa. Ambil jalan lain bila metode serupa tidak berhasil. Coba lagi, dan lagi. Kalau kamu tidak pernah gagal, mungkin kamu tidak akan pernah mencoba hal-hal baru. 

Tanamkan mindset pantang menyerah. Pepatah lama mengatakan, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Tahukah kamu, Thomas Alva Edison mengalami 1.000 kali kegagalan saat mencoba menyempurnakan bola lampu pijar ciptaannya? (banyak versi berseliweran, mulai dari angka 300, 700, 999, 1000, 2000, 3000, 5000, 10.000, bahkan 20.000. Tidak jelas mana yang benar). Seandainya saja dulu Edison menyerah di tengah-tengah percobaannya, mungkin saat ini manusia belum atau terlambat memakai lampu. Siapa yang tahu?

Tapi yang unik adalah respon Thomas Alva Edison terhadap 'kegagalannya' tersebut. Dia berkata: "Saya bukan gagal 10.000 kali. Saya tidak gagal satu kali pun. Saya berhasil membuktikan bahwa ada 10.000 cara yang keliru. Ketika saya telah mengetahui cara-cara yang keliru, akhirnya saya akan menemukan sebuah cara yang benar."

Belajarlah dari sejarah. Hampir semua tokoh sukses mengawali usahanya dengan kegagalan. Tidak ada orang yang berhasil di percobaan pertama. Karena bagi mereka pengalaman adalah guru yang paling berharga. Orang bijak selalu mau belajar dari kegagalan. Bukan meratapinya, apalagi menyerah karenanya.

 

5. Segera bangkit lebih kuat, melangkah lebih cepat, dan lompat lebih tinggi

5 Reaksi Tepat Menyikapi Kegagalan, Sabar Tidak CukupIlustrasi seseorang yang sedang melompat (pexels/vlad chețan)

Tidak ada waktu untuk menyesali, meratapi, apalagi menangis apa yang telah terjadi. Jadikan kegagalan itu sebagai batu loncatan, bukan batu sandungan. Jadikan kegagalan itu sebagai tangga untuk meningkatkan kualitas diri, bukan penurunan prestasi.

Jangan buang-buang waktu dan tenagamu lagi. Segera bangkit dengan versi diri yang lebih tangguh. Tinggalkan rasa takut gagalmu di tempat sampah. Segera bangkit bersama harapan baru yang lebih tinggi.

Pemenang bukanlah mereka yang tak pernah terkalahkan, melainkan mereka yang sanggup bangkit dari getirnya kegagalan. Tidak ada motivator terbaik di dunia selain kamu yang mampu memotivasi dirimu sendiri. Sedangkan orang lain hanya menunggu reaksi kamu.

Baca Juga: 4 Hal yang Bikin Seseorang Gagal Menyiapkan Langkah Antisipasi

Wahyu Alim Photo Community Writer Wahyu Alim

Berbagi inspirasi lewat literasi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya