Hidup sehat merupakan dambaan banyak orang. Pola makan seimbang, olahraga, serta tidur yang cukup merupakan syarat agar tubuh lebih sehat. Ini demi menjaga stamina, sistem imun tubuh dan juga menjaga berat badan.
Para ahli bahkan menegaskan bahwa seseorang harus berolahraga paling sedikit 40 menit setiap hari. Bisa sekadar jalan santai, jogging atau --jika kebetulan punya alokasi dana-- satu sesi yang menguras keringat di pusat kebugaran.
Manfaatnya sih sudah diketahui semua orang. Tetapi, gak bakal menghalangi rasa malas gerak kambuh, kan? Nah, apa kamu bertanya-tanya tentang kondisi tubuh kalau intensitas bergeraknya malah turun drastis?
Bayangkan, kamu termasuk orang yang rajin melakukan aktivitas fisik. Mulai dari berjalan kaki, naik turun tangga, berlari dan lain sebagainya. Dan tiba-tiba, karena sesuatu dan lain hal, kamu berhenti melakukannya. Efek yang paling awal kamu rasakan adalah berkurangnya massa otot.
Kepala Departemen Ilmu Fisioterapi dan Rehabilitasi di Rumah Sakit Fortis Memorial Research Institute (FMRI) Gurgaon, India, Dr. B.M. Jha, HOD, menyebut bahwa tubuh kurang gerak bisa berujung pada risiko hilangnya imunitas tubuh, depresi, tulang gampang patah, tekanan darah bermasalah, dan yang paling buruk yakni insomnia.
"Ada juga lonjakan tajam pada tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang bisa memicu komplikasi untuk penderita diabetes dan tekanan darah tinggi," ungkapnya seperti dilansir oleh situs berita Indian Express, pada 24 Januari silam.
Pendapat lebih rinci datang dari Parmila Sharma, ahli fisioterapi yang bekerja untuk Paras Horpital di Kota Gurgaon, India. Ia menyebut bahwa jika seseorang tak melakukan aktivitas fisik apapun selama tiga hari beruntun, maka persendiannya akan kaku.
Tak hanya lesu, persentase kadar lemak dalam tubuh akan menanjak. Jika kalori yang dikonsumsi dalam kadar tetap, namun tanpa aktivitas fisik sebagai pembakar, naiknya berat badan tak bisa dihindari.
"Ketika Anda lebih banyak duduk, kepadatan tulang bakal menurun lebih cepat. Tanpa aktivitas fisik, tubuh tak sanggup lagi mengontrol tekanan darah dan level gula darah," ujar ahli gizi klinis milik Fortis Flt. Lt. Rajan Dhall Hospital Vasant Kunj New Delhi, yakni Seema Singh.
Oleh karena risikonya, ahli kesehatan pun menganjurkan orang dewasa untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari atau 150 menit di tiap pekannya.
Jadi, jangan sering-sering malas gerak, ya!