Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rutinitas yang padat tentu menguras pikiran, waktu, sekaligus energi. Menghadapi situasi demikian, dibutuhkan pengelolaan diri yang efektif. Tidak hanya menekan untuk terus bekerja tanpa jeda, namun juga mengalokasikan waktu untuk beristirahat.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah microbreak. Ini adalah istirahat singkat yang dilakukan di sela-sela aktivitas maupun kesibukan yang padat. Menerapkan microbreak tentu memiliki keuntungan tersendiri. Berikut merupakan enam sisi positif yang akan didapat.

1. Memperbaiki suasana hati

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Rutinitas yang padat memang memicu kelelahan mental. Pada situasi demikian, semangat motivasi dalam bekerja akan terganggu. Emosi cenderung Tidak terkontrol sehingga mudah terpancing kemarahan. Tapi situasi ini dapat diminimalisir ketika kita mampu mengelola diri dengan bijak.

Di sinilah sisi positif menerapkan microbreak di tengah rutinitas yang padat. Cara demikian efektif dalam memperbaiki suasana hati. Istirahat singkat seperti berdiri dan berjalan atau melihat pemandangan sekitar dapat memberikan refreshment emosional.

2. Meningkatkan fokus dan konsentrasi

ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rutinitas yang padat seringkali menjadi tantangan. Situasi demikian otomatis menyita seluruh fokus sekaligus perhatian. Saat dihadapkan dengan rutinitas yang padat, pernahkah berpikir untuk menerapkan microbreak? Istirahat dalam porsi kecil ini dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi.

Istirahat yang berlangsung sejenak memberi jeda pada otak sehingga tidak terlalu kelelahan. Kita dapat mengalihkan perhatian pada kegiatan lain sehingga tidak terasa jenuh. Meskipun berlangsung singkat, namun istirahat dalam porsi kecil ini membuat pikiran kembali segar sehingga dapat memusatkan kembali fokus dan perhatian secara utuh.

3. Meningkatkan kembali produktivitas

ilustrasi sosok produktif (pexels.com/Gustavo fring)

Menghadapi rutinitas yang padat memang melelahkan. Satu kesibukan belum tuntas, sederet kesibukan lain sudah menunggu untuk diselesaikan. Sebenarnya menghadapi rutinitas yang padat tidak menjadi permasalahan rumit asal kita konsisten dalam menerapkan microbreak.

Tentunya, terdapat sisi positif yang didapat saat menerapkan microbreak di tengah rutinitas yang padat. Di sinilah fokus dan produktivitas kembali meningkat. Setelah istirahat sejenak, energi kembali pulih seperti sediakala. Istirahat singkat memungkinkan tubuh dan pikiran tetap segar, sehingga kualitas hasil kerja tetap optimal

4. Mengembalikan kreativitas

ilustrasi sosok kreatif (pexels.com/Anete Lusina)

Istirahat sejenak di tengah kesibukan yang padat bukan sekadar bersantai. Tapi ini upaya mengembalikan fokus dan konsentrasi yang mulai mengalami penurunan karena kelelahan. Setelah menerapkan microbreak, tentunya terdapat sisi positif yang dapat dirasakan secara langsung.

Microbreak menjadi cara yang paling efektif untuk mengembalikan kreativitas. Otak yang diberi waktu jeda cenderung lebih mudah menemukan ide baru dan solusi kreatif. Kita memberikan ruang bagi diri sendiri untuk berdiam sejenak dan mengeksplorasi gagasan-gagasan unik.

5. Meminimalkan kelelahan fisik

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Photo by : Kaboompics.com)

Apakah selama ini masih menormalisasikan bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikan rutinitas tanpa jeda? Seringkali ini dianggap sebagai cara yang efektif agar kesibukan cepat tuntas. Padahal, menerapkan microbreak di tengah rutinitas yang padat justru menghadirkan sejumlah keuntungan.

Istirahat dalam porsi kecil dan singkat akan meminimalkan kelelahan fisik. Bergerak sejenak atau melakukan peregangan mengurangi kekakuan otot akibat duduk terlalu lama dan mencegah nyeri leher atau punggung. Ketika fisik dalam kondisi bugar, pekerjaan dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

6. Mengurangi risiko burnout

ilustrasi merasa burnout (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Berhadapan dengan rutinitas padat memang tidak mudah. Seringkali ini menjadi permasalahan yang memicu penurunan kualitas kerja secara berkelanjutan. Menghadapi rutinitas yang padat dan melelahkan, padahal kita bisa menerapkan microbreak.

Istirahat dalam waktu sejenak menjadi cara efektif dalam mengurangi risiko burnout. Istirahat singkat seperti berjalan, mendengarkan musik, atau minum air dapat dapat menjaga mood tetap positif. Microbreak memberi kesempatan bagi otak untuk “reset,” sehingga konsentrasi dan performa tetap stabil.

Menerapkan microbreak di tengah rutinitas yang padat memang tidak mudah. Namun demikian, ini menjadi langkah penting yang harus diambil jika ingin kinerja tetap terjaga. Microbreak tidak hanya menghindarkan diri dari kejenuhan, namun juga mampu mengembalikan kreativitas dan meningkatkan produktivitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team