ilustrasi menutup muka (pexels.com/Cottonbro studio)
Terkadang kita merasa menyesal karena sudah mengambil kesimpulan secara terburu-buru. Pada akhirnya kesimpulan ini tidak menggambarkan situasi secara keseluruhan. Bahkan tidak dapat dijadikan dasar mencari langkah pemecahan atas masalah yang sedang dihadapi. Tapi yang menarik untuk diketahui lebih lanjut, apa yang menyebabkan seseorang selalu mengambil kesimpulan secara terburu-buru? Apakah hanya dipengaruhi oleh tindakan dan keinginan impulsif?
Tentu saja ada faktor lain yang turut berperan. Salah satunya informasi atau pengetahuan yang kurang mendalam. Seseorang tidak mampu memahami suatu informasi secara menyeluruh. Saat pengetahuan terbatas, orang cenderung menutup kekosongan informasi dengan asumsi. Mereka tidak tahu cara memverifikasi informasi. Akibatnya, hanya menerima yang pertama dilihat tanpa berpikir logis.
Mengambil kesimpulan secara terburu-buru memang menjadi situasi fatal. Pada akhirnya kesimpulan ini tidak menggambarkan pemahaman menyeluruh. Sekaligus tidak bisa dijadikan sebagai landasan saat hendak mengambil keputusan. Pastinya terdapat beberapa sebab mengapa seseorang selalu mengambil kesimpulan secara terburu-buru. Mulai dari pengaruh emosi yang kurang stabil, faktor kebiasaan dan pola pikir, maupun lingkungan sosial sekaligus informasi dan pengetahuan yang kurang.