3 Alasan Kamu Tidak Perlu Memikirkan Setiap Penilaian Orang
ilustrasi mengobrol (pexels.com/August de Richelieu)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna karena bisa berbuat salah, baik yang disengaja mau pun tidak. Inilah mengapa kita wajib memiliki pengendalian diri yang baik demi bisa meminimalkan kekeliruan tersebut. Nah, kontrol ini bisa berasal dari diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar melalui penilaian yang mereka berikan.
Namun demikian, tidak semua pendapat yang diberikan orang lain itu benar adanya. Pasalnya, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh perasaan suka dan tidak suka, sehingga sifatnya subjektif dan perlu kebijaksanaan untuk menentukan mana yang bermanfaat dan tidak. Oleh sebab itu, pahami beberapa alasan untuk tidak selalu memikirkan setiap penilaian orang berikut ini.
Baca Juga: 10 Meme Keinginan Aku vs Orang Lain, Agak Lain Emang!
1. Orang lain tidak tahu segala sesuatu tentang dirimu
ilustrasi karyawan yang sedang mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)Kamu perlu tahu bahwa banyak orang di dunia ini merasa dirinya mengetahui segala hal tentang orang lain. Anehnya, sumber informasi yang dianggapnya berharga itu bisa saja berasal dari omongan orang, asumsi, atau bahkan karangan sendiri, bukan karena benar-benar melihat dan mendengar dari orang yang bersangkutan. Berbekal pengetahuan yang tidak jelas kebenarannya tersebut, mereka sudah sangat percaya diri untuk menilai seseorang.
Oleh karena itu, jangan biarkan orang lain menilaimu seenaknya. Pasalnya, selain Tuhan, kamu adalah satu-satunya yang paling mengerti tentang dirimu. Orang lain hanya melihat apa yang kamu tampilkan kepadanya dan menilai berdasarkan itu saja. Jadi, jika ada omongan yang dirasa tidak tepat, maka abaikan saja agar tidak memenuhi pikiranmu, ya!
2. Kamu berhak mengambil keputusan sendiri
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Armin Rimoldi)Sebagai seseorang yang telah dewasa, kamu memiliki banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan. Keadaan seperti ini menuntutmu untuk selalu melakukan usaha-usaha terbaik, mengembangkan diri, dan terus tumbuh ke arah yang positif agar mampu menuntaskan setiap tantangan dengan hasil yang memuaskan. Nah, proses seperti ini terkadang membuatmu jadi sosok yang dipandang terlalu kaku, kurang menyenangkan, dan segala label bernada negatif lainnya.
Namun demikian, tidak ada jaminan semua tugasmu akan selesai dengan baik bila hanya menurut pada kemauan dan penilaian orang lain. Bagaimana pun juga, kamu berhak menentukan pilihan dan mengambil keputusan yang dirasa paling tepat. Selama tidak ada pihak yang merasa dirugikan, kamu tidak perlu khawatir. Maju terus dan perjuangkan masa depanmu!
3. Manusia tidak akan pernah puas
ilustrasi percakapan (pexels.com/SHVETS Production)Satu lagi alasan agar kamu tidak perlu memikirkan penilaian semua orang terhadapmu, yaitu karena pada dasarnya manusia tidak pernah puas. Coba renungkan, tidak peduli apakah seseorang baik atau jahat, dia akan tetap dikelilingi oleh pihak yang mendukung dan menentang sekaligus. Siapa saja yang suka tentu akan menegaskan soal kelebihan, dan siapa saja yang tidak suka akan gigih mencari kesalahan.
Oleh sebab itu, jangan terlalu ambil pusing dengan pendapat orang. Bijaklah dalam menyaring penilaian yang diterima karena kamu sudah dewasa dan paham mana yang bermanfaat dan mana yang sekiranya cukup dibiarkan lewat saja. Tindakan seperti ini dapat membantumu untuk terus mengembangkan kemampuan, sekaligus memiliki pengendalian diri yang baik agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang merugikan.
Kebijaksanaan dalam menyaring informasi tentang diri sendiri juga harus ditegakkan agar kamu tidak mengikuti jalan yang salah. Dengan begini, kamu akan mampu untuk mengambil nasihat yang baik dan berguna untuk proses evaluasi, serta meninggalkan penilaian yang malah menghilangkan rasa percaya diri.
Baca Juga: 5 Cara Cerdas Menerima Penilaian Buruk Orang Lain, Gak Perlu Emosi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
