Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditiru

Filosofi dari negeri Sakura yang menginspirasi hidup

Orang Jepang telah lama dikenal sebagai masyarakat yang menerapkan hidup sederhana dan bermakna. Konsep-konsep ini berkisar dari filosofi, etika, moralitas, dan sebagainya. Banyak pula filosofi mereka yang akhirnya berkembang di luar negara Jepang. 

Salah satu filosofi yang terkenal adalah konsep ikigai, yakni menerapkan nilai-nilai sebagai tujuan hidup. Selain diaplikasikan dalam keseharian, konsep itu juga cocok diaplikasikan dalam dunia pekerjaan.

Berikut ini delapan inspirasi filosofi Jepang yang bisa kamu tiru untuk mendapatkan hidup yang lebih bernilai dan bermakna.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Matcha, Bubuk Teh Hijau Jepang Multifungsi dan Sehat!

1. Ometenashi

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditirutradisi minum teh jepang (pexels.com/cottonbro)

Ungkapan Jepang ini mulai populer pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo.  Filosofi Omotenashi berasal dari sado (upacara minum teh), yang berarti menjamu tamu dengan sepenuh hati.

Omotenashi artinya menawarkan yang terbaik tanpa mengharapkan imbalan. Menunjukkan keramah-tamahan, pelayanan sepenuh hati. Dalam kehidupan sehari-hari kamu bisa membantu orang yang bertanya arah, menolong teman kesusahan tanpa berharap balasan, dan sebagainya.

2. Omoiyari

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditirumembersihkan meja setelah memakai (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Omoiyari artinya empati, tetapi dalam bahasa Jepang memiliki makna yang lebih dalam. Omoi artinya pikiran. Yari berasal dari kata yaru, yang artinya memberi atau mengirim. 

Mempraktekkan filosofi Omoiyari membantu membangun kasih sayang dan empati kepada orang lain. Contoh Omiyari dalam masyarakat Jepang adalah tidak berbicara keras saat di kereta api, memberesekan tempat umum setelah memakainya, menawarkan tas belanjaan, dan lain-lain.

3. Ikigai

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditiru4 elemen ikigai (unsplash.com/Finde Zukunft)

Kata Ikigai berasal dari kata “iki” yang berarti kehidupan dan “gai” yang berarti nilai. Ini berarti “the purpose of life” atau “tujuan hidup”. Prinsi inilah yang dipegang orang Jepang sehingga hidupnya jadi lebih bermakna, berharga, dan seimbang.  

Ikigai pada dasarnya terdiri dari 4 elemen, yaitu  apa yang kamu cintai, apa yang kamu kuasai, apa yang dunia butuhkan, apa yang membuatmu bisa dibayar. Dengan mengetahui tujuan hidup kita jadi lebih teratur. Selain itu, empat elemen ikigai juga membatu menjaga keseimbangan hidup.

4. Wabi-Sabi

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditiruwabi sabi, menerima kekurangan dan bersyukur (pexels.com/snapwire)

Wabi sabi artinya menerima ketidaksempurnaan dan memanfaatkan hidup sebaik-baiknya. Filosofi hidup orang Jepang satu ini cocok untuk kehidupan di zaman modern ini. Kita sering kali merasa dituntut harus tampil sempurna.

Mengamalkan filosofi wabi sabi, membantu kita untuk mensyukuri dan menghargai apa yang kita miliki. Filosofi ini juga menjadi penawar perilaku konsumtif yang sering kita lakukan.

5. Mottainai

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditirumottanai, tidak melakukan pemborosan (pexels.com/rachel claire)

Mottainai berarti “sia-sia” atau “jangan boros!”. Kata ini sering disebutkan saat mengungkapkan perasaan menyesal ketika sesuatu disia-siakan atau tidak dimanfaatkan dengan baik. Semuanya benda patut disyukuri, kenali nilai dalam apa yang ada di sekitar dan jangan sia-siakan.

Filosofi mottainai yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah tidak membuang-buang makanan. Melakukan daur ulang, membeli barang preloved, belanja dengan berkesadaran sehingga terhindar dari perilaku konsumtif.

6. Shikita ga nai

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditirushikita ga nai, melepaskan hal yang tidak dalam kendali kita ( pexels.com/Alena Darmel)

Shikita ga nai artinya tidak bisa dihindari lagi, sesuatu hal yang benar-benar harus kita lepaskan. Kita menerima hal yang terjadi dan menerima bahwa hal itu tidak dapat kita ubah. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah melepaskan atau merelakannya.

Seni melepaskan adalah definisi dari filosofi Jepang satu ini. Karena saat kita melepaskan sesuatu yang tidak ditakdirkan menjadi milik kita. Hati kita akan lebih tenang. Beberapa hal yang dapat membantu kita mewujudkan Shikata ga nai adalah : berhenti membandingkan, carilah objek atau cara untuk penyembuhan dirimu, ubah cara berfikir, cari lingkungan yang supportif, dan lain-lain.

7. Gaman

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak DitiruTetap ulet dan tabah saat di masa sulit, konsep ganma unsplash.com/emran yuosuf)

Gaman artinya ketekunan, kesabaran, toleransi. Filosofi ini berasal dari pemahaman Zen Buddhist yang berarti bertahan dalam hal yang tampaknya tak tertahankan dengan kesabaran dan martabat.

Seseorang menunjukkan kesabaran dan ketekunan menghadapi situasi sulit dan tak terduga yang datang. Melewati masa-masa sulit dengan konsep Gaman membantu seseorang untuk mencapai kedewasaan. Contohnya saat seseorang bertahan dalam pekerjaan yang tidak menyenangkan demi masa depan yang ingin dicapai.

8. Kintsugi

Ikigai dan 8 Filosofi Hidup Orang Jepang yang Layak Ditirukintsugi, konsep diri dari Jepang (unsplash.com/rihokitagawa)

Kintsugi merupakan kesenian Jepang, merupakan teknik merekatkan kembali keramik yang telah pecah menggunakan pernis berwarna emas. Sehingga dari keramik yang tidak berguna lagi, menjadi keramiknyang lebih mahal nilai jualnya. Jika diibaratkan seperti manusia, kintsugi adalah sikap yang dapat kita contoh saat ada masalah. 

Saat menghadapi masalah bukan berarti kita akan selalu gagal dan tidak berguna. Justru kita sedang membentuk diri menjadi lebih tangguh, lebih baik, lebih berkarakter. Masalah-masalah yang muncul, kita hadapi dengan bijaksana layaknya emas yang merekatkan kembali keramik. Retakan-retakkan yang ada membentuk karakter yang membuat nilai diri kita bertambah dibanding diri yang dahulu.

Filosofi kehidupan Jepang di atas cocok untuk kehidupan di masa kini. Di saat kita diminta untuk terus menjadi sempurna dan kompetitif, delapan konsep ini membantu mendapatkan ketenangan jiwa.

Baca Juga: 5 Bentuk Rasa Syukur terhadap Kehidupan yang Dijalani

Puteridly Photo Community Writer Puteridly

She Believe, She Could

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya