Makassar, IDN Times - Prolog Ecosystem, salah satu lini Prolog Fest, kembali menggelar acara bertajuk Ramadan Favorit untuk meramaikan bulan puasa tahun ini. Sama seperti 2021 lalu, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie Makassar.
Berlangsung sejak Jumat kemarin (8/4/2022) hingga 30 April mendatang, ada sekitar 50 tenant kuliner nasional dan UMKM lokal yang ikut ambil bagian. Mulai dari Foodpedia, Madam Ming hingga Triwala Kopi.
Ramadan Favorit edisi 2022 mengusung tema "Waktunya Reuni." Ini disebut tak lepas dari makna kebersamaan, bertemu lagi sanak saudara atau teman, dan merasakan suasana meriah yang datang bersama bulan suci. Beberapa kegiatan yang juga disajikan antara lain pertunjukan musik, gelar wicara, ceramah, komedi tunggal, dan kegiatan seni lainnya.
"Kami ingin kegiatan ramadan yang digelar Prolog bersama Miles, bukan hanya sekedar datang untuk berbuka puasa, makan, minum, lalu pulang. Tapi kami ingin mereka bisa mendapatkan hiburan dan merasa senang ketika pulang dari event ini," kata PIC Ramadan Favorit, Andi Rizal Otto, dalam keterangan pers yang diterima IDN Times pada Sabtu (9/4/2022).
Pemilihan Societeit de Harmonie pun tak lepas dari tujuan Ramadan Favorit untuk mempromosikan pariwisata daerah, khususnya bangunan bersejarah. Terlebih gedung yang sudah berdiri sejak tahun 1896 tersebut awalnya dikenal sebagai tempat berkumpul dan bersantai.
"Kami ingin gedung kesenian kembali dikenal dan fungsinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagaimana mestinya," imbuh Rizal.
Ramadan Favorit pun disokong oleh sejumlah pihak. Mulai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Bank Sulselbar, Honda serta GrabFood.
Tercatat ada kurang lebih seribu pengunjung yang datang meramaikan hari pertama acara tahunan tersebut. Jeje Yanuar, perwakilan komunitas Miles Motor Cycles selaku official partner, berharap jumlah pengunjung Ramadan Favorite bisa terus meningkat.
"Kami melihat antusias masyarakat sangat luar biasa terhadap event ini. Semoga hari-hari berikutnya bisa lebih ramai, agar gedung kesenian bisa lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu bangunan bersejarah di Kota Makassar," ungkap Jeje.