Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sains

Marah buat kita makin tua dan memperpendek umur

Coba diingat, kapan terakhir kali kita marah? Pada dasarnya, merasa marah adalah bentuk respons kita terhadap ketidakadilan, ketidakbenaran, dan menginspirasi kita untuk bertindak di momen penuh tekanan. Marah adalah bentuk alami pertahanan diri kita.

Namun, marah yang terlalu sering, terlalu intens, dan terlalu parah bisa membuat berbagai permasalahan. Mulai dari permasalahan hubungan hingga masalah kesehatan serius. Berikut 6 dampak marah terhadap kesehatan menurut sains.

1. Marah dapat memperpendek umur

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi pasangan bertengkar (unsplash.com/Afif Ramdhasuma)

Dilansir Seattle Times, orang yang sering bertengkar dengan pasangannya dua kali lebih mungkin meninggal dini dibanding mereka yang bertengkar. Lebih parah lagi, mereka yang sering bertengkar dengan temannya punya resiko 2,6 kali lebih mungkin mengalami kematian dini.

Tentunya, semua itu ada hubungannya dengan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh marah. Saat marah, pelepasan adrenalin semakin tinggi dan dapat merusak DNA. Kerusakan DNA dapat mendorong ke penyakit yang mengancam jiwa. Selain kerusakan DNA, marah juga mendorong penyakit jantung dan stroke yang akan kita bahas lebih detail di poin selanjutnya.

2. Marah meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke 3-5 kali lipat

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi serangan jantung (pixabay.com/Pexels)

Mungkin kamu pernah melihat di film, dimana seorang karakter marah besar, lalu tiba-tiba ia terkena serangan jantung, memegangi dadanya, dan terjatuh. Tak jauh dari film, sebenarnya orang yang pemarah memang lebih mudah terkena serangan jantung.

Dilansir British Heart Foundation, orang yang mudah marah punya resiko lima kali lipat lebih mudah terkena serangan jantung dan tiga kali lipat terkena stroke. Bahkan, efek tersebut tak perlu menunggu lama. Hanya dalam waktu dua jam setelah marah seseorang dapat terkena serangan jantung dan stroke.

Bahkan, resikonya akan bertambah besar ketika kita punya riwayat penyakit jantung. Para penderita penyakit jantung yang mudah marah punya resiko 8,5 kali terkena serangan jantung dua jam setelah marah. Sementara pasien stroke yang mengalami kemarahan intens 14 kali lebih mudah mengalami stroke dalam waktu dua jam setelah marah.

3. Marah memicu gangguan pencernaan

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi gangguan pencernaan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir Harvard Health Publishing, otak memiliki efek langsung terhadap saluran pencernaan dan saluran pencernaan sensitif terhadap emosi. Jadi, emosi seperti kemarahan, kesedihan, dan kecemasan dapat memicu gejala pada saluran pencernaan, terutama usus.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Gastroenterology pada 2014, orang yang menderita sindrom iritasi usus besar memiliki skor kemarahan lebih tinggi dibanding mereka yang tak menderita sindrom iritasi usus besar. Hal itu menunjukkan adanya hubungan antara marah dan sindrom iritasi usus besar. Selain itu, marah juga berkaitan dengan gangguan pencernaan lain seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan konstipasi kronis.

4. Marah menurunkan kemampuan otak kita

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi gangguan berpikir (unspalsh.com/Elisa Ventur)

Tak soal kesehatan, kemarahan juga telah lama terbukti menurunkan fungsi dan kemampuan kognitif kita lewat berbagai mekanisme. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry pada 2021, kemarahan berhubungan erat dengan penurunan kemampuan berpikir dan meningkatkan resiko demensia.

Lebih lanjut, studi tersebut menunjukkan orang yang lebih banyak marah memiliki fungsi memori, penalaran, dan perencanaan yang lebih buruk dibanding mereka yang jarang marah. Selain itu, kemarahan juga menurunkan kemampuan kognitif kita lewat berbagai mekanisme, seperti pemrosesan informasi yang tak menyeluruh, pola pikir negatif dan impulsif, dan menciptakan bias pikiran.

5. Marah memperburuk gangguan kulit dan mempercepat penuaan

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi penuaan (unsplash.com/Alpay Tonga)

Kemarahan juga mempengaruhi penampilan kita. Kemarahan menyebabkan tubuh menua lebih cepat melalui hormon stres yang terus menerus bekerja pada sistem organ tubuh. Alhasil, mereka yang mudah marah memiliki lebih banyak kerutan, kulit lebih kusam, dan terlihat lebih tua.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychosomatic Medicine pada 2021, kemarahan memiliki hubungan signifikan terhadap percepatan penuaan. Semakin sering marah, makin cepat proses penuaan mereka.

Dalam studi lain yang dipublikasikan di International Journal of Psychological Research pada 2020, kemarahan dan emosi negatif memiliki hubungan erat dengan gangguan kulit. Mereka yang mudah marah punya kecenderungan lebih tinggi terkena gangguan kulit seperti psoriasis, gatal-gatal, jerawat, dan eksim.

Baca Juga: 5 Karakter Pemberani yang Lahir dari Teori Konflik, Menaklukkan Hidup!

6. Marah buat tidur kita tidak nyenyak

Sering Marah? Ini 6 Dampak Marah Bagi Kesehatan Menurut Sainsilustrasi sulit tidur (unsplash.com/Zohre Nemati)

Orang yang sering marah terbukti lebih sering mengalami tidur yang buruk dan tak nyenyak. Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Psychosomatic Research, menunjukkan adanya korelasi antara tingkat kemarahan dan gangguan tidur. Tingkat kemarahan sedang hingga tinggi secara signifikan meningkatkan resiko gangguan tidur sebesar 40% sampai 70% terhadap orang dewasa.

Pada akhirnya, mereka yang sering marah akan lebih sulit tidur. Menariknya, kurang tidur juga memicu marah dan frustasi. Sehingga, jika amarah tak dikendalikan, marah dan kurang tidur akan menciptakan siklus amarah dan frustasi tanpa henti.

Sebenarnya, marah tak selamanya buruk. Jika marah bisa dikendalikan dan diekspresikan tak berlebihan justru akan berdampak baik untuk kita. Maka dari itu, kita harus bisa mengontrol amarah kita dengan baik.

Baca Juga: 5 Tipe Kepribadian dengan Rencana Hidup Presisi, Jadi Panutan!

Pradhipta Oktavianto Photo Community Writer Pradhipta Oktavianto

Tukang tulis yang menyukai alam dan konservasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya