Patah Hati dan Jatuh Cinta, Ini 8 Lagu Hits Bertema Desember

Ini nih lagu pop yang selalu mencuat kalau kita ngebahas topik lagu-lagu Desember. "Back to December" --salah satu materi di album Speak Now (2010)-- berisi permintaan maaf Taylor Swift kepada mantan kekasihnya, aktor Taylor Lautner.

Bergenre orchestral country pop ballad, "Back to December" jadi bukti kalau penghujung tahun jadi sinonim suasana hati yang muram atau penuh rasa sesal. Gak cuma Swifties, pendengar biasa dijamin ikut galau kalau dengar lagu ini.

Grup pop-punk asal Wales ini gak mau ketinggalan bernyanyi tentang Desember. Dalam lagu yang rilis dalam album Life's Not out to Get You (2015) ini, vokalis Ben Barlow menceritakan rasa rindu seseorang atas mantan kekasihnya.

Lagu ini sendiri terdiri dari tiga versi. Pertama, hanya diiringi gitar akustik. Kedua masih dalam nuansa akustik, namun Neck Deep berkolaborasi dengan vokalis Dashboard Confessional yakni Chris Carabba. Ketiga, yakni versi pop-punk kental dengan iringan vokal Mark Hoppus (blink-182) di menit terakhir lagu.

Bagi para musisi di Amerika Serikat dan Eropa, Desember adalah waktu untuk merilis album bertema Natal, kayak album religi di bulan puasa gitu deh. Penyanyi solo asal Kanada, Michael Bublé, melakukannya pada 2011 silam dengan merilis Christmas.

"Cold December Night" adalah salah satu dari tiga lagu ciptaan Bublé ketika 13 lagu lain album tersebut adalah cover karya musisi lain. Lagu ini sendiri menceritakan pernyataan cinta seseorang tepat di malam Natal. Manis juga, ya?

Salah satu lagu andalan band alternative rock asal AS, Counting Crows. Terdapat di dalam album Recovering The Sattelittes (1996). Suara Adam Duritz dalam "A Long December" mengantar lirik-lirik berisi rasa optimis untuk tahun yang lebih baik daripada yang telah dilalui.

Siapa bilang Desember selalu identik dengan putus asa, patah hati hingga muram durja?

Salah satu lagu bonus di Hybrid Theory (2000) yang menjadi debut grup musik nu metal Linkin Park. Diciptakan sendiri oleh rapper Mike Shinoda, "My December" menceritakan permintaan maaf kepada seseorang.

Sejak Chester Bennington meninggal pada 2015 silam --ditambah cerita perjuangannya melawan depresi-- membuat seluruh lagu-lagu Linkin Park kini mengandung makna baru, salah satunya "My December". Terasa lebih personal.

Beralih ke musik dalam negeri, grup blues-rock legendaris AKA (akronim dari Apotek Kali Asin) asal Surabaya turut menyumbang lagu tentang Desember. "Badai Bulan Desember" adalah salah satu lagu dalam album Sky Rider yang rilis pada 1973.

Alih-alih Ucok Harahap, drummer Syech Abidin mengisi vokal di lagu melankolis tersebut. Pada 2009 silam, giliran vokalis /rif yakni Andy yang menyanyikan ulang "Badai Bulan Desember" sebagai bentuk penghormatan kepada AKA.

Yep, pionir sekaligus pembuka pintu gerbang musik Indonesia menuju modernitas ini ternyata punya lagu bertema bulan penutup tahun. Koes Plus merilis lagu "Desember" sebagai bagian dari Volume 8 --album kesembilan usai berubah nama dari Koes Bersaudara-- yang rilis tahun 1973.

Yang menarik, inilah tembang bernuansa Desember pertama sekaligus tertua dalam katalog musik Indonesia. Lawas banget!

Siapa yang salah satu band favoritnya itu Efek Rumah Kaca? Kalian pasti udah pernah dengar "Desember", kan? Salah satu nomor dalam album debut Efek Rumah Kaca (2007) ini diciptakan oleh bassis Adrian Yunan Faisal dan vokalis-gitaris Cholil Mahmud. Liriknya gak perlu penjelasan lebih jauh. Semua udah hafal, kan?

Nah, itulah delapan lagu mancanegara dan lokal yang nyisipin Desember dalam liriknya. Masih kurang dan berniat nambahin? Silakan komen, ya!