5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinya

Apakah kamu sering mengabaikan informasi penting?

Pernahkah kamu berpikir, “Ah, itu nggak mungkin terjadi sama aku”? Sikap seperti ini sering kali membuat kita merasa aman dan tidak perlu khawatir. Namun, tahukah kamu bahwa perasaan tersebut bisa jadi tanda kamu sedang terjebak dalam Normalcy Bias? Normalcy Bias adalah kecenderungan untuk meremehkan kemungkinan atau dampak dari situasi negatif yang sebenarnya bisa saja terjadi.

Nah, berikut adalah lima tanda kamu terjebak dalam Normalcy Bias yang perlu kamu waspadai. Dengan mengenali tanda-tandanya, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan dan menghindari kesalahan yang sama. Yuk, simak!

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Bias Illusion of Control di Kehidupan Sehari-hari

1. Merasa masalah besar hanya terjadi di tempat lain

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinyailustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketika kamu merasa bahwa bencana atau masalah besar itu hanya terjadi di tempat lain, bukan di lingkunganmu, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu terjebak dalam Normalcy Bias. Sikap ini membuatmu kurang waspada dan kurang mempersiapkan diri terhadap kemungkinan yang bisa terjadi di mana saja.

Untuk mengatasinya, penting untuk mendidik diri sendiri tentang potensi risiko dan ancaman yang ada. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa lebih siap dan waspada terhadap situasi yang mungkin tidak terduga. Ini membantu kamu untuk lebih responsif dan adaptif dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

2. Menunda persiapan saat ada peringatan

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinyailustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu sering menunda-nunda persiapan saat ada peringatan dini tentang suatu ancaman, ini bisa menjadi tanda Normalcy Bias. Mungkin kamu merasa masih punya banyak waktu atau berpikir bahwa “ah, nanti juga ada solusinya”. Sikap ini bisa membuatmu tidak siap ketika situasi darurat benar-benar terjadi.

Untuk mengatasi hal ini, latihlah kesadaran situasional. Mulailah menyiapkan segala sesuatunya lebih awal dan jangan menunda-nunda. Dengan mempersiapkan diri secara proaktif, kamu akan lebih siap menghadapi situasi darurat dan mengurangi dampak dari ancaman yang mungkin datang.

3. Mengabaikan informasi penting

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinyailustrasi gawai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengabaikan informasi penting tentang potensi bahaya juga bisa menjadi tanda bahwa kamu terjebak dalam Normalcy Bias. Misalnya, ketika ada peringatan badai, kamu memilih untuk tetap bertahan di rumah karena merasa “hanya angin-anginan”. Ini menunjukkan bahwa kamu mungkin meremehkan ancaman yang ada.

Untuk menghindari hal ini, buatlah rencana darurat yang jelas dan patuhi. Dengan memiliki rencana yang matang, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai situasi darurat dan mengurangi kemungkinan dampak negatif dari ancaman yang mungkin terjadi.

4. Terpengaruh oleh sikap orang lain

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinyailustrasi bekerja (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Kadang, reaksi orang-orang di sekitar kita bisa mempengaruhi cara pandang kita terhadap situasi. Jika mereka tampak tenang dan tidak khawatir, kita mungkin ikut merasa aman. Padahal, ini bisa jadi indikasi bahwa kita semua terjebak dalam Normalcy Bias.

Untuk mengatasi hal ini, carilah perspektif alternatif dan jangan hanya mengikuti apa yang orang lain lakukan. Dengan mencari informasi dari berbagai sumber dan membuat keputusan berdasarkan data yang ada, kamu bisa lebih bijak dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi.

5. Sulit menerima perubahan atau informasi baru

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Normalcy Bias dan Cara Mengatasinyailustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kesulitan dalam menerima perubahan atau informasi baru adalah salah satu tanda Normalcy Bias. Misalnya, ketika ada rekomendasi untuk mengungsi, tetapi kamu tetap bertahan karena merasa tempatmu aman. Ini menunjukkan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan informasi baru.

Latihlah ketahanan diri untuk lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan tak terduga. Dengan membangun ketahanan, kamu akan lebih mudah beradaptasi dan pulih dari situasi yang tidak diinginkan, serta menghadapi berbagai kemungkinan dengan lebih baik.

Normalcy Bias dapat menghambat langkah kita dalam menghadapi situasi darurat. Jadi, mulai sekarang, mari kita lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Karena lebih baik mencegah daripada harus menyesal, bukan?

Sumber rujukan:

  • https://www.scribbr.com/research-bias/normalcy-bias
  • https://www.thebehavioralscientist.com/glossary/normalcy-bias
  • https://calicoculture.org/resources/strategies-reduce-unconscious-bias
  • https://sciencebeta.com/normalcy-bias/

Baca Juga: 5 Fenomena Psikologi yang Memengaruhi para Penggemar Olahraga

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya