5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habits

Terapkan perubahan dan bangun kebiasaan terbaikmu

Ketika kamu gagal dalam membangun suatu kebiasaan, maka yang perlu diubah bukan sasarannya, melainkan proses untuk mendapatkan hasil. Proses yang akan mengantarkan pada hasil inilah yang disebut dengan sistem.

Menerapkan perubahan berdasarkan sistem yang disebut atomic habits dapat membangun kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik. Dalam bukunya, James Clear menyebutkan, “Atomic habit adalah kebiasaan-kebiasaan kecil yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar."

Berikut beberapa perubahan kecil yang bisa kamu terapkan berdasarkan buku Atomic Habits.

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Bikin Orang Cepat Kaya Menurut Buku Atomic Habit

1. Merencanakan kebiasaan secara detail

5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habitsilustrasi membuat catatan (unsplash.com/Cathryn Lavery)

Banyak orang yang menginginkan perubahan kebiasaan dalam hidup, tapi tidak memiliki perencanaan. Kegagalan dalam membuat perubahan terjadi bukan karena kurangnya asupan motivasi, tapi karena tidak adanya kejelasan tentang apa yang ingin diubah. Ketika ada kebiasaan yang ingin direncanakan, kamu hanya mengatakannya dalam hati. Tak ada gambaran terperinci, tak ada kejelasan, hanya harapan otak kamu pasti akan mengingatnya. Cara seperti ini tidak akan menumbuhkan perubahan. 

Karenanya kamu perlu merencanakan kebiasaan secara detail dengan menetapkan waktu dan lokasi untuk menerapkan kebiasaan yang diperlukan. Jika ingin rutin membaca setiap hari, buatlah kalimat, “Aku akan membaca buku selama 30 menit pada pukul 17.00 di ruang tamu”. Kamu bisa menulis kalimat ini pada buku catatan, ponsel, atau menempelkan catatan di dinding. Dalam kalimat tersebut, terdapat kejelasan kebiasaan yang ingin dilakukan, waktu, dan lokasi yang sudah ditentukan. Ketika waktu untuk menerapkan kebiasaan telah tiba, kamu hanya perlu mengikuti rencana dalam kalimat ini dan tidak perlu membuat keputusan lagi. Merencanakan kebiasaan dengan cara seperti ini akan lebih mudah untuk membuatmu bertahan pada tujuan atau sasaran yang ingin kamu capai.

2. Menciptakan lingkungan untuk setiap kebiasaan

5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habitsilustrasi makan bersama keluarga (unsplash.com/Jimmy Dean)

Jika kamu pergi ke sebuah minimarket, kamu akan lebih mudah untuk tertarik pada produk-produk yang diletakkan sejajar dengan pandanganmu daripada produk yang ditempatkan pada rak paling bawah. Beberapa pembeli seringkali memutuskan membeli suatu produk bukan karena menginginkan produk tersebut, tapi karena penempatan produk mudah dijangkau oleh penglihatannya sehingga memunculkan ketertarikan terhadap produk tersebut. Tentu saja pengusaha menerapkan hal ini untuk bisnisnya guna mempengaruhi perilaku pembeli dengan harapan meningkatkan pembelian produk. 

Gambaran ini merupakan contoh bahwa lingkungan dapat membentuk kebiasaan manusia. Kamu juga bisa menerapkan hal ini kepada dirimu sendiri. Akan lebih mudah untuk melakukan suatu kebiasaan jika membuat petunjuk menonjol di lingkungan. Jangan melihat lingkungan hanya sebuah ruang yang terisi benda, tapi bangun hubungan dan ciptakan interaksi dengan lingkungan tersebut. James Clear menyebutkan bahwa setiap kebiasaan harus mendapatkan satu rumah.

Maka, kamu perlu menciptakan ruang terpisah untuk setiap kebiasaanmu. Gunakan kamar hanya untuk tidur atau ruang keluarga hanya untuk bersantai. Lingkungan tidak hanya bisa didefinisikan dalam bentuk ruangan berupa bangunan. Jika kamu tinggal dalam sebuah bangunan yang lebih kecil seperti apartemen atau rumah kost, maka ruangan itu tentu lebih terbatas. Kamu bisa membagi ruang untuk beberapa kegiatan atau gunakan ruang digital. Gunakan kasur hanya untuk tidur, meja untuk makan, atau cermin untuk merias diri.

Jika membagi pada ruang digital, kamu bisa menggunakan laptop hanya untuk bekerja, ponsel hanya untuk bermain media sosial, atau tablet untuk menonton film. Menciptakan lingkungan untuk setiap kebiasaan dapat membatasi diri untuk melakukan banyak hal dalam satu tempat. Ketika menentukan kasur hanya untuk tidur, kamu tidak akan membawa ponsel, makanan, atau laptop karena satu-satunya rutinitas yang akan kamu lakukan di kasur hanya untuk tidur, bukan bermain media sosial, makan, atau menyelesaikan pekerjaan.

3. Bergabung dengan komunitas

5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habitsilustrasi berkumpul bersama teman (unsplash.com/Brooke Cagle)

Pada babak awal kehidupan, kamu tidak memilih kebiasaan yang ingin kamu jalani. Kamu meniru kebiasaan orang-orang pertama yang berada di sekitarmu. Saat masih kecil, kamu melihat kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuamu, maka selain tumbuh berdasarkan hal-hal yang mereka ajarkan, kamu juga akan tumbuh dengan meniru kebiasaan yang kamu lihat dari kedua orang tua. Ketika semakin dewasa, kamu akan meniru kebiasaan teman dan masyarakat sekitar tempatmu bertumbuh. Semakin kamu akrab dengan seseorang, maka semakin mungkin meniru kebiasaan mereka karena kamu akan menyerap kualitas dan kebiasaan orang-orang di sekitar.

Pada halaman 134 dalam Atomic Habits, James Clear menyebutkan, “Satu hal paling efektif yang dapat dilakukan untuk membangun kebiasaan yang lebih baik adalah bergabung dengan kultur tempat perilaku yang Anda inginkan dianggap perilaku yang normal”.

Jika kamu gemar membaca buku tapi berada di sebuah komunitas yang suka berkebun, mungkin kamu akan merasa terasing dan dianggap berbeda oleh mereka. Namun, kebiasaanmu membaca buku merupakan hal yang wajar jika kamu berada di sebuah komunitas pecinta buku. Berada dalam komunitas dapat meningkatkan motivasi karena kamu akan menemukan orang-orang dengan minat yang sama. Identitasmu yang awalnya adalah identitas tunggal akan berubah menjadi identitas bersama, identitas yang terkait dengan orang-orang dengan kesamaan preferensi. Bergabung dengan komunitas menjadikan kebiasaanmu dapat bertahan dalam jangka panjang.

4. Fokus pada aksi, bukan rencana

5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habitsilustrasi perempuan bermain piano (unsplash.com/Jonathan Chng)

Terkadang seseorang hanya terlalu fokus untuk menemukan pendekatan terbaik, namun tidak melakukan aksi apapun. Apakah membuat rencana itu buruk? Tidak, membuat perencanaan adalah hal yang baik. Seperti pada poin pertama, merencanakan kebiasaan secara detail merupakan hal baik karena dengan perencanaan kebiasaan, kamu telah memiliki kejelasan tentang apa yang ingin kamu lakukan. Namun jika hanya fokus membuat rencana, kamu hanya akan ‘merasa’ sudah melakukan kebiasaan tersebut. Kamu merasa sudah membuat kemajuan, padahal tidak ada hasil apapun yang telah kamu raih.

Oleh karena itu, setelah membuat rencana, kamu harus menerapkannya. Ubah fokus pada aksi, perilaku yang akan membuahkan hasil dari rencana yang telah dibuat. Jangan hanya membayangkan kesempurnaan dari daftar rencanamu, melainkan lakukan aksi dan buat perulangan pada setiap kebiasaan.

Jika kamu telah membuat daftar buku bacaan yang akan kamu selesaikan dalam satu bulan, maka mulailah membaca buku dari daftar pertama yang telah kamu buat. Daftar buku bacaan merupakan rencana, dan aksi yang kamu lakukan adalah mulai membaca. Perulangan bisa kamu terapkan dengan melakukan aksi membaca setiap hari. Dengan begitu, daftar bacaanmu dapat kamu selesaikan dalam satu bulan.

5. Menerapkan aturan dua menit

5 Perubahan Hidup yang Bisa Kamu Terapkan dari Buku Atomic Habitsilustrasi memegang timer (unsplash.com/Veri Ivanova)

Saat seseorang memimpikan perubahan, gairah untuk melakukan banyak hal dalam waktu singkat akan muncul demi tercapainya perubahan yang diinginkan. Namun, hal ini justru akan melelahkan. Kamu menginginkan menulis buku dan membuat rencana untuk bisa menyelesaikan satu naskah dalam satu bulan. Kamu akan kewalahan karena berusaha membuat perubahan besar hanya dalam satu bulan sedangkan kamu tidak pernah menulis sebelumnya.

Untuk membangun kebiasaan baru, kamu perlu memulai dengan menerapkan perubahan yang dibuat semudah mungkin. Membuat kebiasaan pintu masuk yang hanya memerlukan waktu dua menit akan terasa mudah. Jika sasaranmu adalah membaca satu buku, maka kebiasaan pintu masuknya adalah membaca satu halaman.

Menguasai kebiasaan memulai sesuatu akan membawamu pada proses fokus lebih dalam dan menghubungkanmu pada rutinitas lebih besar yang pada akhirnya akan mencapai sasaran. Membaca satu halaman hanya membutuhkan waktu dua menit. Dengan melakukan ritual awal semacam ini, lebih besar kemungkinan kamu akan memutuskan untuk meneruskan membaca lebih banyak halaman.

Jika kamu memulai kebiasaan dengan perasaan terpaksa, maka coba berhenti setelah dua menit. Jangan lakukan lebih dari itu. Ulangi kebiasaan ini setiap harinya. Kamu akan mulai terbiasa untuk membaca, dan secara alami memutuskan untuk menambah waktu membaca dari dua menit menjadi lima menit, kemudian 10 menit, 30 menit, hingga akhirnya kamu menjadi terbiasa membaca 1-2 jam setiap harinya dan berhasil menyelesaikan satu buku tersebut.

Membangun kebiasaan tidak harus dimulai dengan melakukan hal-hal besar. Kebiasaan remeh-temeh, namun diterapkan secara konsisten, akan memiliki peluang lebih besar untuk membentuk perubahan. Tentu hasilnya tidak akan langsung terlihat, namun dampaknya sangat bermanfaat untuk kehidupan.

Baca Juga: 6 Kemampuan Ini Dimiliki oleh Orang yang Terbiasa Membaca Buku

Mufida Namsa Photo Community Writer Mufida Namsa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya