Menyimak Perjalanan Satu Dekade Mr.Azman di Album "Cerita Membiru"

Album Cerita Membiru menjadi cara kuintet Pablo (gitar), Deny (gitar), Acos (bass), Akbar (vokal) dan Dody (drum) bercerita perjalanan musik mereka sejak tahun 2012. Berawal dari band kampus, dapat kesempatan manggung di Makassar Jazz Festival edisi 2013 dan 2014, masuk masa hiatus selama tiga tahun, sebelum kembali aktif dengan konsep yang lebih segar pada 2019.

"Banyak sekali momen yang kami lalui, mulai dari pergantian personel hingga bermain di event besar. Tapi belum meninggalkan apa-apa. Kita belum punya pemikiran apapun untuk meninggalkan artefak atau sesuatu yang diwariskan ke generasi berikutnya, paling tidak untuk anak-anak kami nanti," ujar Dody kepada IDN Times, Senin lalu (13/2/2023).

"Kenapa akhirnya album dipilih salah satu alternatif untuk mewariskan perspektif, konsep, idealisme kepada generasi-generasi setelah kami," sambungnya.

Selian itu, Cerita Membiru menjadi rangkuman kisah personal masing-masing anggota Mr.Azman dalam satu dekade terakhir, termasuk sikap dan pemikiran mereka. Mulai dari sekadar susahnya bangun pagi hingga kehilangan salah satu anggota keluarga tercinta.

"Cerita Membiru itu tentang meninggalnya ayah saya, Song for Daddy itu tentang kerinduan saya kepada almarhum ayah. Lalu Chicken Blues mewakili kami-kami mahaswia yang masih susah sekali bangun pagi," jelasnya.

Lebih jauh, Gema Ambisi yang ditulis oleh Akbar sang vokalis mewakili langkah Mr.Azman untuk mencapai fase seperti sekarang. Lalu Pura Rupa (juga ciptaan Akbar) jadi cara mereka memandang sebagian Gen Z yang tidak kuat secara literate tapi senang hura-hura.

"Pada intinya sebenarnya album ini mewakili banyak cerita dan perspektif dari para personel," papar Dody.

Menyoal beragam warna rock di album Cerita Membiru, Dody menyebut Mr.Azman memang sangat menghindari menyebut diri sebagai band blues. Ini sejalan dengan status blues sebagai embrio jagat musik populer di Amerika Serikat.

"Secara general, kita sangat terpengaruh dengan musik-musik di era 1980-an, salah satunya yaitu glam rock atau glam metal. Di masa itu juga ada ikon blues yang masih dikenang sampai sekarang yaitu Stevie Ray Vaughan," terangnya.

Meski begitu, Dody menegaskan sebenarnya musik Mr.Azman jauh lebih kompleks. Mereka tak cuma membuat lagu dengan corak glam rock atau blues rock saja, tapi ternyata lebih dari itu. Ada funk, traditional blues, hard rock dan lain-lain.

"Itu menjadi bentuk eksplorasi Mr.Azman untuk tidak selalu terikat pada satu bentuk musik saja, walaupun pada akhirnya kita punya satu kesepakatan bahwa kita akan selalu berada pada musik-musik yang terpengaruh oleh blues," ungkapnya.

"Karena memang blues adalah payung utamanya, sementara yang lainnya adalah unsur-unsur tambahan untuk memperkaya musik Mr.Azman sendiri," sambung Dody.

Selain itu, Cerita Membiru juga dianggap oleh Dody dan kawan-kawan jadi bukti bahwa musik blues masih memiliki pendengar. Tidak melawan arus, tapi menambah pilihan para penikmat musik untuk daftar putar mereka.

"Album ini juga jadi pembuktian bahwa di balik banyaknya genre musik yang sedang berkembang, di balik penurunan minat pencinta musik kepada rock atau blues, ternyata masih ada kami yang berusaha membuat orang-orang yakin dan percaya bahwa musik blues atau rock itu punya kans tersendiri," katanya.

"Bahwa musik ini dilihat dari kacamata industri, bisa sejajar dengan genre lain yang sedang populer. Kami berharap musik blues rock ini bisa menjadi pilihan dan bagian dari tren musik ke depan," sambung Dody.

Berbekal blues rock kaya warna, Mr.Azman bisa tampil di sejumlah ajang festival musik. Sebut saja Rokbang Rua, Prolog Fest 2022 hingga edisi terbaru Rock In Celebes yang berlangsung Desember silam.

Lantas apa rencana Mr.Azman ke depan? Mereka rupanya sedang mempersiapkan album kedua yang rencananya dirilis tahun ini. Dody menyebut sudah ada sekitar enam hingga tujuh lagu sudah dalam tahap penggarapan. Dody menyebut bahwa keempat personel lain akan lebih banyak terlibat dalam proyek ini.

"Di album pertama saya lebih banyak menulis lirik, tapi di album kedua ini saya akan lebih banyak memberi kesempatan pada teman-teman untuk mengeksplorasi lagu yang mereka mau, sesuai dengan kondisi yang mereka alami ataupun perasaan yang ingin mereka sampaikan dengan lirik lagu yang ditulis," jelasnya.

"Kali ini kita akan langsung merilis album, jadi tidak ada lagi seperti lagu pertama di mana isinya adalah single yang sudah jadi satu per satu. Jadi ada langsung album yang akan rilis. Doakan saja," tutup Dody.