Mengenal Spiderman Parepare, Pahlawan Super Pembasmi Sampah Laut

Rudi memulai aksinya itu sejak tahun 2018 lalu. Kala itu, ia sudah mulai memungut sampah di area pantai. Rudi menuturkan bahwa dirinya ingin menggugah perasaan masyarakat dengan melakukan aksi pungut sampah plastik di pantai.

Sayangnya, aksi Rudi itu tak mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bahkan dia malah mendapatkan bully dan sering diejek orang gila lantaran membawa kantongan ke pantai untuk memungut sampah-sampah di sana.

"Nah kemudian saya punya ide untuk menggunakan kostum Spiderman. Sebenarnya kostum ini dibelikan bos saya di warung kopi tempat saya bekerja, namanya Pak Takbir untuk menghibur ponakan saya namanya gizka, suka banget dengan Spiderman. Saya juga sebenarnya dari jaman komik sudah suka Spiderman," kata Rudi kepada IDN Times, Jumat (14/2).

Dia menjelaskan, kostum Spiderman itu rupanya membuat sang keponakan menjadi takut. Hal itu pun membuat kostum yang awalnya untuk hadiah itu malah jadi menganggur dan tidak terpakai. Berangkat dari situ, ide menggunakan kostum Spiderman pun terbesit di benak Rudi.

Rudi tak menyangka bakal mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Dia mengaku bahagia karena aksinya itu menjadi pusat perhatian. Tak jarang banyak warga dan komunitas anak muda yang turut membantu aksinya itu.

"Meski ada juga sih yang bully. Dibilang Spiderman gendut dan buncit, Spiderman obesitas, cari sensasi dan banyak lagi. Tapi semakin di-bully, saya semakin giat melakukan aksi pungut sampah," kata Rudi.

Meski memiliki rutinitas untuk bekerja, namun Rudi selalu berusaha meluangkan waktu untuk melaksanakan aksi uniknya itu. Dalam sehari, dia memang menargetkan untuk memungut minimal satu kantong sampah. 

Tetapi menggunakan kostum dilakukan Rudi hanya sekali sepekan yakni di hari Minggu atau hari libur. Ini dikarenakan Rudi menargetkan untuk menarik perhatian anak-anak yang biasanya cenderung mengidolakan tokoh-tokoh superhero.

"Karena anak-anak akan mudah tertarik dengan tokoh superhero dan bisa menjadi teladannya. Kalau mengharap orang dewasa sama sekali sulit. Mereka seakan enggan untuk menunduk mengambil sampah meski sudah ada di bawah kakinya," ucap Rudi.

Rudi mengaku dirinya memang ingin menarik perhatian dari aksinya ini. Sebab menurutnya masyarakat Indonesia pada umumnya suka tertarik dengan hal-hal berbeda dan unik. 

Dengan menjadi pusat perhatian, Rudi merasa masyarakat akan mencari tahu siapa dirinya dan apa aktivitasnya meski ada di antara mereka yang menganggap remeh. Namun begitu, bagi Rudi, hal itu bukanlah masalah. Karena di balik itu semua, ia memiliki tujuan mulia dari hanya sekadar menjadi pusat perhatian. 

"Intinya tujuan saya tercapai untuk mengajak generasi muda untuk ikut peduli dengan lingkungan. Saya tetap akan memperjuangkan laut daerah saya bersih meski mungkin saya sendiri tidak punya kesempatan untuk menikmatinya. Minimal anak cucuku lah," kata Rudi.