Melepas Masalah Bersama Salvation di Single Debut "Menuju Bebas"

14 Jan 2023, 18:10 WIB

Band punk rock asal Makassar, Salvation, saat tampil di gig Turbulensi Distorsi medio Januari 2022. (Instagram.com/salvationidn)

Makassar, IDN Times - Bagi yang sering bergerilya di gigs Kota Makassar, Salvation tentu tak asing. Band punk rock asal Makassar ini sudah sering wara-wiri manggung. Mereka pun dikenal kerap membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri.

Dua tahun setelah terbentuk, Salvation akhirnya merilis single pertama berjudul Menuju Bebas pada 20 November 2022 lalu. Kuartet Andri alias Dandiliix (vokal-lead guitar), Reza Arianzah (rhythm guitar), Adrian Jahar (bass) dan Nur Halim (drum) mengemas lagu tersebut dengan padat.

Selama tiga menit, Salvation dalam mode intensitas tinggi. Di akhir lagu mereka bahkan menyelipkan sedikit irama hardcore, memberi warna dinamis. Dari segi lirik, pendengar seolah diajak mendengar sebuah perayaan setelah lepas dari segala belenggu kerumitan.

1. Ada pesan mendalam yang diselipkan Andri saat menulis lirik

Lantas apakah memang Salvation sengaja menyelipkannya? Andri sang vokalis menyebut lirik Menuju Bebas justru lahir secara spontan di waktu luangnya, sekitar tahun 2021.

"Sebenarnya saya menulis liriknya iseng-iseng ji, dan kebetulan saat itu saya menulisnya sore-sore," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (13/1/2023).

"Keadaan hati dan pikiran juga lagi pas. Bisa dibilang terjadi secara tiba-tiba," sambungnya.

Namun, tetap ada pesan yang ia selipkan. Bahkan Andri menyebut Menuju Bebas bercerita tentang hal pelik dan kerap dirasakan banyak orang.

"Sebenarnya ini lirik lebih ke melankolis karena menurut saya soal depresi. Karena ada potongan lirik tentang benturan di situ, tentang rasa bising yang terdengar keras di telinga. Mulai dari masalah cinta hingga pribadi," ceritanya.

"Sehingga bagaimana saya membuat lagu ini sebagai proses menuju kebebasan setelah mengalami kegalauan dan depresi tadi. Dia move on-lah dari segala masalahnya," imbuh Andri.

2. Salvation mendapat banyak ujian saat masuk ke studio rekaman

Band punk rock asal Makassar, Salvation, saat tampil di gig Turbulensi Distorsi medio Januari 2022. (Instagram.com/salvationidn)

Menyoal referensi saat menggarap Menuju Bebas, Andri menyebut adalah tiga yakni Total Fat, Rancid serta veteran punk rock Makassar yakni Pemuda Garis Depan. Proses merakit irama musik ternyata berlangsung kilat.

"Dari segi instrumen, saya ambil referensi vokal dari Pemuda Garis Depan. Walaupun agak nda mirip iyya," selorohnya.

"Terus pembuatan irama gitar juga tidak lama. Dapat langsung record manual, potongan kotor lah istilahnya," imbuh Andri.

Meski begitu, banyak ujian yang dialami Salvation saat rekaman. Andri menyebut rata-rata personel masih bingung lantaran baru pertama kali masuk studio. Belum lagi miskomunikasi dengan operator mixing yang berdampak besar.

"Apalagi rata-rata skill-nya anak-anak kan otodidak. Terkendala soal metronome, tempo. Tapi jadi ji. Walau prosesnya agak lama, banyak dramanya," canda Andri.

3. Sedang mematangkan rencana penggarapan single kedua

Band punk rock asal Makassar, Salvation, saat tampil di acara A Tribute to The Clash pada Agustus 2022. (Instagram.com/salvationidn)

Proses rekaman Menuju Bebas pada Mei 2022 memakan waktu sehari. Ini lantaran semua serba mendadak, dan personel lain punya urusan mendesak.

"Kita cuma sekali latihan sebelum rekaman, langsung masuk recording. Liriknya sudah ada setahun dibuat, dan baru saat itu masuk rekaman karena kesibukan masing-masing," jelas Andri. Tapi masa rekaman mepet tak menghalangi para personel untuk saling mengusulkan revisi aransemen.

Pahit-manis dan segala ujian sepanjang proses rekaman Menuju Bebas jadi bahan pelajaran untuk Salvation. Mereka sedang mematangkan rencana penggarapan single kedua.

"Masih ada satu single yang mau dirilis, tapi tidak tahu kapan. Tunggu anak-anak (para personel lain, red.) tidak sibuk," tutur Andri.

"Sebenarnya sudah ada empat-lima materi, tapi itu buat album saja. Tapi yang jelas, ada single yang mau dibuat," tandasnya.