3 Alasan Seseorang Terjebak FOBO, Suka Ragu
ilustrasi takut menutup wajah (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya Sih...
- FOBO adalah singkatan dari fear of better options, kondisi dimana seseorang takut memilih pilihan yang lebih baik dan mengalami keragu-raguan
- Kurangnya kepercayaan diri dapat membuat seseorang terjebak FOBO karena tidak mampu menentukan mana yang terbaik
- Kurang pengalaman hidup, risiko dalam memilih, dan dampak teknologi modern adalah alasan lainnya yang membuat seseorang terjebak FOBO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah mendengar istilah FOBO? Istilah ini merupakan singkatan dari fear of better options. Maksudnya ialah kondisi seseorang yang mengalami keraguan bahkan ketakutan memilih pilihan yang lebih baik. Ketakutan ini disebut dapat menghambat produktivitasmu loh. Bahkan saat proses pengambilan keputusan bisa terganggu karena hal ini. Fenomena keragu-raguan dalam mengambil keputusan ini bahkan sampai pada hal-hal yang cukup sederhana loh.
Misalkan hal sesimple memilih channel TV untuk ditonton, memutuskan menu makan malam maupun hal simple lainnya. Seseorang bisa mengalami kendala dalam hal ini. Umumnya kondisi ini dapat terjadi ketika tidak ada hasil yang menjamin pilihan ini. Ada banyak alasan yang membuat seseorang terjebak FOBO. Berikut akan dibahas satu-persatu di bawah ini.
1. Tidak memiliki kepercayaan diri
ilustrasi insecure (freepik.com/cookie_studio)Hal dasar yang paling penting dimiliki oleh setiap orang adalah kepercayaan diri. Pasalnya ketika seseorang memiliki kepercayaan diri bagus akan berdampak pada bagaimana dia mengambil keputusan. Alasan seseorang bisa terjebak FOBO adalah tidak punya kepercayaan diri yang bagus. Makanya respon ketika mendapat banyak pilihan mereka tidak bisa menentukan mana yang terbaik.
Padahal jika dipikir tentang hubungan kepercayaan diri dan sikap menentukan pilihan hanyalah sedikit. Namun ternyata anggapan itu salah besar, malah kepercayaan diri turut menyumbang keberanian mengambil keputusan. Inilah yang menjadi alasan kenapa seseorang terjebak FOBO. Jangan disepelekan ya guys, karena FOBO dapat menghambat tumbuh kembang seseorang.
2. Takut pada penyesalan
ilustrasi wanita takut (pexels.com/ Karolina Grabowska)Seseorang yang kurang memiliki pengalaman hidup akan dipastikan dalam mengambil keputusan-keputusan yang baik masih terkendala kebingungan dan keraguan. Mereka bahkan tidak berani mengambil resiko yang ada. Takut jika yang dipilih menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Ini yang membuatnya terjebak pada FOBO. Padahal setiap keputusan itu pasti disertai resiko yang bermacam-macam.
Ada yang resikonya besar dan ada yang kecil. Semua tergantung pada pilihan yang diambil. Belum memutuskan saja sudah mengalami ketakutan hingga lama dalam mengambil keputusan. Takut jika harapannya tak sesuai ekspektasi, inilah yang bikin lama. Terjebak FOBO memang kondisi yang tidak mengenakkan.
3. Terlalu banyak pilihan
ilustrasi ragu (unsplash.com/Ethan Sykes)Di zaman yang serba modern ini teknologi turut berkembang pesat. Mudahnya mendapatkan informasi dalam hitungan detik mampu menyediakan manusia banyak informasi. Kini arus informasi yang kencang tersebut membawa dampak yang kurang baik pada manusia. Contohnya seperti manusia mudah terjebak FOBO. Merasa sering ragu dalam mengambil keputusan.
Hal ini dikarenakan banyaknya pilihan yang tersedia di depan matanya. Akhirnya membuatnya ragu dalam memilih, bahkan memilih opsi yang terbaik sekalipun. Dibayang-bayangi keraguan dan ketakutan ketika hendak memilih, bahkan pada hal yang terbilang sederhana. Inilah alasannya mengapa seseorang terjebak FOBO.
Sederet alasan di atas menjadi penyebab seseorang terjebak pada kondisi FOBO. Merasa ragu dalam memilih pilihan yang terbaik. Apakah kamu juga pernah merasakannya?
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mudah Iri dengan Pencapaian Orang lain
Community Writer
Maftukhatul Azizah
I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
