Makassar, IDN Times - Tak banyak musisi atau kelompok musik yang gencar mengangkat kebudayaan lokal sebagai pembahasan dalam karyanya. Theory of Discoustic mungkin salah satu yang masuk hitungan.
Band asal Makassar ini terbentuk sejak tahun 2010. Sejak saat itu, kelompok yang digawangi Adriady Stia Dharma, Dian Mega Safitri, Fadli FM, Hamzahrullah, Nugraha Pramayudi, dan Reza Enem konsisten mengkampanyekan cerita rakyat maupun kebudayaan masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Setidaknya itu tergambar dari dua album mini (EP) terdahulu, yang bertajuk Dialog Ujung Suar (2013) dan Alkisah (2014).
Pada Maret 2018, ToD kembali menegaskan posisi mereka sebagai penutur tradisi lokal lewat album panjang pertamanya: La Marupè. Seperti biasa, lewat delapan lagu, kelompok ini mengangkat sejarah lokal, tradisi lisan, atau mitos yang dipercaya di Sulsel. Album ini sudah bisa didengarkan dengan bebas di laman resmi ToD.
“Tema tradisi menurut kami sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari,” kata Dian, vokalis ToD, Senin (17/12).