Makassar, IDN Times - Bagi kamu yang sering banget di media sosial, pasti udah gak asing dengan iklan-iklan yang sering nyempil entah di tengah linimasa atau muncul di sela aktivitas membaca artikel.
Tahu gak, sekarang muncul tren bahwa iklan harus terlihat menarik agar matamu bisa berlama-lama mengamati. Nah, itu yang coba dipakai oleh 10 iklan yang bakal kamu lihat.
Selain memakai gambar unik, semuanya juga memiliki pesan mendalam loh. Intinya, kamu musti sambil mikir.
Dibuat oleh biro iklan Saatchi & Saatchi, ilustrasi indah dari Gereja St. Basil di Kota Moskow ini adalah bagian promosi program milik Schusev State Museum of Architecture, sebuah museum nasional Rusia yang mejelaskan cerita-cerita di balik bangunan kuno.
Tagline "Temukan kisah lengkap," dilengkapi dengan ciptaan bahwa apa yang dilihat wisatawan selama ini di Lapangan Merah hanya secuil dari potongan-potongan cerita yang bisa digali.
Eits, tapi ini harafiah kok. Gereja St. Basil Moskow gak sebesar itu!
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kucing --secara taksonomi-- adalah kerabat jauh dari singa dan macan lantaran sama-sama masuk dalam famili Felidae. Whiskas, produsen makanan kucing terkenal, muncul dengan kampanye bertajuk "Big Cat, Small Cat" yang menggambarkan bahwa naluri berburu tak mengenal ukuran si hewan.
Biro iklan Abbot Mead Vickers BBDO, ditambah foto karya George Logan, membuat beberapa iklan yang menggambarkan seekor kucing rumahan beraktivitas di rimba liar. Salah satunya dalam iklan ini, di mana si kucing sedang mengejar seekor antelope.
Salah satu biro iklan di Hong Kong, J. Walter Thompson Company, membuat sebuah iklan yang ditujukan kepada para gerobak penjaja makanan pinggir jalan. Bentuknya mungkin sederhana, hanya sebuah tutup gelas.
Tetapi knalpot yang "berganti" menjadi sedotan, seolah mengajak si peminum untuk berpikir bahwa masalah polusi adalah masalah yang sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Efektif!
Organisasi lingkungan hidup World Wildlife Fund memang gak setengah-setengah dalam menciptakan iklan untuk kampanye peduli lingkungan hidup mereka. Kalo mau bukti, banyak kok di media sosial. Panen retweet, komentar dan like!
Untuk iklan ini, mereka mengajak Ogilvy & Mather Paris --sebuah biro kreatif tersohor-- demi menyadarkan orang bahwa alam gak pantas jadi tempat untuk grafiti serampangan. Ingat, tempatkan kreatifitas pada tempatnya.
Kalo lagi duduk di tempat nongkrong, kamu pasti sering melihat orang-orang duduk melingkari meja, tapi sibuk dengan ponsel masing-masing. Padahal mereka udah janjian loh. Tapi mata malah tertuju ke gawai pribadi.
Produsen bir ternama asal Irlandia, Guinness, rupanya terganggu dengan tren tersebut. Dengan iklan tagline "Tolong, ponselnya ditaruh dulu", mereka mengajak para pengunjung bar untuk menikmati suasana bercengkerama dengan orang-orang ketimbang terkunci di balik layar ponsel.
Sebuah kejadian unik terjadi pada Februari 2018 silam. Seluruh gerai makanan cepat saji KFC di Inggris kehabisan daging ayam. Lebih dari 900 cabang terpaksa tutup, sementara yang masih buka tak mampu menjual semua makanan di daftar menu. Media sosial gempar. Restoran daging ayam kok kehabisan ayam?
Gak ada saling lempar tanggung jawab atau mengelak dengan seribu alasan. KFC mengakui kesalahan, dan meminta maaf kepada para pelanggan secara terbuka di sejumlah surat kabar dan laman resmi media sosial mereka.
Yang unik tentu saja cara mereka meminta maaf. Mother London, salah satu biro iklan, menyodorkan gambar bucket bertulis "FCK" alih-alih "KFC". Nyeleh? Tentu saja. Tapi sanggup menyunggingkan senyum di mulut para pelanggan yang sebelumnya layangkan protes bertubi-tubi.
Piktogram, atau seni gabungan gambar yang mengandung arti sebuah kalimat, memang bukan sebuah hal yang baru. RBH, sebuah agensi komunikasi kreatif di Inggris, turut menggunakannya ketika membuka lowongan pekerjaan.
Lima gambar sederhana tertera di bagian atas iklan, diikuti tulisan "Gambar-gambar sudah mengambil alih. Kami butuh perangkai kata."
Belum bisa nebak piktogram itu? Oke, kita jabarin. Ctrl+C (Copy) - papan arah ke kanan (Right) - imbuhan "Er", proses memijat adonan agar teksturnya empuk (Need) - Ed (Sheeran). Copywriter needed.
Boecker Public Health, adalah salah satu jasa pembasmi hama di Uni Emirat Arab. Mereka ingin menyampaikan pesan bahwa hama adalah masalah yang gak habis-habis. Dan biro iklan J. Walter Thompson kembali melakukan tugasnya dengan ciamik.
Kamu pernah melihat boneka Matryoshka milik Rusia? Iya, boneka yang kalo dibuka muncul boneka yang sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. JWT menggambar tikus dan kutu daun, dua hama paling merepotkan para petani, dengan cara penuh estetika. Hasilnya lalu dicetak lewat medium cetakan 3D.
Selai Marmite seolah jadi identitas kuliner orang Inggris, persis Vegemite untuk Australia. Selai berwarna cokelat tua dengan rasa asin tersebut termasuk superfood lantaran sangat kaya nutrisi.
Belakangan Marmite dilarang di sejumlah wiilayah Britania Raya lantaran kandungan garamnya yang tinggi. Namun, kontroversi tetap tak menghalangi kehadiran selai tersebut di meja makan penduduk Negeri Ratu Elizabeth.
Unilever melihat Marmite seperti fenomena Brexit lantaran mengundang pro-kontra dan membelah Inggris menjadi beberapa kubu. Ide kreatif muncul: kenapa tidak dijadikan tema iklan saja? Voila.
Restoran cepat saji Burger King sering membanggakan diri karena memilih mengolah burger yang hendak disajikan pada pelanggan dengan cara membakar ketimbang menggorengnya. Tapi kamu pasti tahu betapa berbahaya si jago merah kalau tidak diawasi baik-baik, kan?
Burger King memegang rekor sebagai restoran cepat saji paling sering terbakar di Amerika Serikat sejak tahun 1954. Fakta miris tersebut disulap oleh agensi kreatif DAVID Miami sebagai salah satu iklan paling unik milik BK.
Sebuah foto asli dari peristiwa kebakaran Burger King di Kota Oregon, AS, TAHUN 2015 --lengkap dengan personil damkar-- kemudian terpampang bersama tulisan "Dipanggang dengan api sejak (tahun) 1954". Keren!