Konser Reality Club di Makassar: Sederhana tapi Tetap Memikat

Intinya sih...
- Reality Club menggelar konser terakhir dari tur Indonesia mereka di Auditorium RRI Makassar.
- Goddess Rockstar hadir dengan dresscode Valentine's Day, sementara konser dibagi menjadi Act 1 dan Act 2.
- Konser berlangsung selama hampir tiga jam dengan total 23 lagu, menampilkan tema Love Epiphany dan interaksi langsung dengan penonton.
Makassar, IDN Times - Untuk kali kesekian, grup musik indie rock asal Jakarta yakni Reality Club menyambangi Kota Makassar. Didapuk sebagai persinggahan terakhir dalam Reality Club Presents... Indonesia Tour yang menyambangi lima kota, konser tersebut berlangsung di Auditorium RRI Makassar pada Sabtu pekan lalu (9/11/2024).
Meski begitu, antrian para Goddess Rockstar (sebutan untuk penggemar Reality Club) sudah terlihat sejak sore hari. Mereka datang dengan busana formal berwarna merah, pink, putih dan hitam. Ini merupakan instruksi khusus yang tercantum dalam "undangan" bahwa semua penonton harus memakai dresscode seolah akan kencan di Hari Valentine.
Menggandeng promotor Katarsis Live, tur Indonesia dari Reality Club sendiri terbilang unik karena menyajikan tema berbeda-beda di setiap kota. Semuanya berasal dari lagu-lagu dari album terbaru mereka, Reality Club Presents..., yang rilis tahun lalu. Makassar mendapat tema Love Epiphany, tentang perjuangan cinta meski mendapat cobaan beruntun.
1. Berlangsung selama nyaris tiga jam, Reality Club membawakan lagu-lagu dari tiga album mereka
Tanpa opening act alias band pembuka, Reality Club naik ke panggung tepat pada pukul 19.30 Wita. Mereka membagi konser tersebut menjadi dua bagian seperti lakon panggung, yakni Act 1 dan Act 2. Tujuannya untuk mengakomodir keperluan storytelling tentang kisah asmara Scott dan Ramona, dua tokoh fiktif dalam semesta lagu Love Epiphany, yang mendominasi Act 1.
Total ada 23 lagu yang dibawakan, dengan seluruh lagu dari album Reality Club Presents... pada Act 1. Di antaranya You Let Her Go Again sebagai pembuka, Am I Bothering You?, Desire, Four Summers hingga tentu saja Anything You Want. Fathia "Chia" Izzati (vokal/keyboard), Faiz Novascotia (rhythm guitar), Nugi Wicaksono (bass), Era Patigo Rizky (drum) dan Gerry Roithart (lead guitar) menyuguhkan aksi yang rapi dan solid.
Act 2 terasa lebih cair. Mereka rutin meminta saran tentang lagu yang dibawakan selanjutnya ke para penonton di barisan depan. Beragam permintaan audiens membuat paruh kedua penampilan bagaikan perjalanan singkat Reality Club pra-album terakhir. Dari album What Do You Really Know? (2019) ada SSR, Telenovia serta Alexandra. Sedangkan dari debut Never Get Better (2017) terselip Elastic Hearts, Things I Don't Know dan Is It the Answer yang menjadi penutup konser.
2. Penampilan di Makassar sebagai kota terakhir tur terasa lebih sederhana
Menjadi kota kelima sekaligus terakhir dalam turnya, Reality Club tampil lepas selama hampir tiga jam. Act 1 terasa padat karena penonton diselingi cerita proses Scott sampai akhirnya berhenti untuk memandang cinta dengan rasa pesimis di setiap lagu. Sedangkan Act 2 menjadi momen Chia dan kawan-kawan untuk bersenang-senang, meski agenda mereka masih padat sepanjang November.
"Senang banget bisa kembali ke Kota Makassar. Kami juga bisa sekalian liburan, wisata kuliner juga di sini," kata Chia di sela-sela Act 2. Perempuan 30 tahun tersebut seolah diberi tugas menjadi pemantik interaksi dengan para Goddess Rockstar, sedangkan Faiz sang kakak tetap dalam karakter cool-nya.
Dibanding empat kota lainnya, penampilan Reality Club di Makassar terasa lebih sederhana. Tak ada panggung imersif ataupun aksi teaterikal yang melibatkan penari. Ini bisa dimengerti lantaran ukuran panggung yang cukup kecil, menyesuaikan dengan fasilitas dalam bangunan berakustik mumpuni tersebut. Nilai plusnya, jarak panggung dari area penonton lebih dekat dan terlihat jelas dari setiap sisi auditorium.
3. Penonton tetap terpikat dengan penampilan Fathia Izzati dan kawan-kawan selama hampir tiga jam
Meski begitu, penonton tetap terpikat dengan penampilan penuh energi Reality Club. Salah satunya yakni Hera yang datang dengan sesama Goddess Rockstar. Ia mengaku vibes konser semakin seru dengan penerapan dresscode bertema Valentine's Day. Tapi, yang menarik perhatiannya adalah Act 2 yang dipenuhi dengan request lagu.
"Jadi setiap lagu yang dinyanyikan terasa lebih dekat dengan kita. Lagu-lagu dari album mereka jadi terasa hidup, apalagi kalau kita ikut nyanyi bareng orang-orang yang ternyata punya selera musik yang sama," ujar perempuan yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut kepada IDN Times setelah konser rampung.
"Reality Club benar-benar tahu caranya bikin konser jadi lebih dari sekadar pertunjukan musik," tukas Hera.
Meski dikemas secara sederhana, konser penutup Reality Club di Makassar tetap memukau banyak penonton yang datang di Auditorium RRI Makassar malam itu. Selama para penggemar bisa bernyanyi bersama dan larut dalam suasana, semua kekurangan bisa diabaikan.