Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Digital yang Diam-diam Merusak Fokusmu

ilustrasi bermain handphone (pexels.com/Adrienn)

Tanpa disadari, teknologi yang senantiasa membantu kita dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang, juga bisa membuat fokus kita menjadi berantakan. Jika tidak bijak dalam menggunakannya, bisa jadi yang awalnya dapat membantu kita untuk lebih produktif dan efisien, justru membuat kita kecanduan dan berujung tidak melakukan apa pun. 

Pernahkah kamu merasa sibuk seharian, tapi ternyata nggak ada satu pun hal yang benar-benar selesai? Kalau kamu sering merasa cepat terdistraksi, kurang bisa konsentrasi dalam waktu yang cukup lama, atau mudah lelah secara mental, bisa jadi ini bukan soal kemampuan, tapi soal kebiasaan digital yang belum kamu sadari efeknya.

Nah, berikut ini adalah beberapa kebiasaan digital yang diam-diam dapat merusak fokus. Yuk cek!

1. Buka handphone begitu bangun tidur

ilustrasi membuka handphone begitu bangun tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Bangun tidur di pagi hari adalah salah satu momen penting sebagai awal memulai hari. Biasanya, jika di pagi hari mood terasa bagus, maka seseorang cenderung menjalani hari dengan kegembiraan. Ketika bangun tidur, otak kita perlu waktu untuk transisi secara perlahan ke mode aktif sebelum melakukan aktivitas-aktivitas tertentu baik ringan maupun berat. 

Membuka handphone begitu bangun tidur tanpa disadari bisa membuat kita stres karena kita disuguhkan oleh berbagai notifikasi, email, dan konten-konten media sosial. Akibatnya, fokus akan sulit terbentuk sepanjang hari karena otak terbiasa memproses banyak hal sekaligus sejak awal.

Nah, untuk tetap menjaga fokus dan mood di pagi hari, usahakan untuk mengambil  jeda 15–30 menit sebelum menyentuh handphone. Kamu bisa menggunakan  waktu jeda tersebut untuk stretching, journaling, atau sekadar minum air dan duduk diam.

2. Multitasking antar tab dan aplikasi

ilustrasi dalam menggunakan gadget (pexels.com/Los Muertos Crew)

Ternyata, multitasking antar tab dan aplikasi juga dapat mengganggu fokus lho! Banyak orang pasti pernah melakukannya. Awalnya membuka laptop dengan niat ingin menulis, ternyata beberapa menit kemudian membuka Google, lalu beralih ke YouTube, tak lupa juga membuka WhatsApp Web untuk melihat pesan masuk, dan terus begitu secara berulang. Padahal ini dapat membunuh fokus secara perlahan. 

Setiap kali pindah tab, seharusnya otak perlu waktu beberapa detik untuk berpindah konteks. Kalau terlalu sering, energi mental bisa terkuras lebih cepat, bahkan sebelum pekerjaan selesai.

Nah, untuk mengatasi hal tersebut, solusinya cukup sederhana. Kerjakan satu per satu sampai selesai terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan teknik Pomodoro dengan 25 menit fokus dan 5 menit istirahat untuk tetap menjaga fokusmu.

Sebenarnya boleh-boleh saja jika kamu membuka banyak tab untuk menyelesaikan pekerjaan, namun tetaplah fokus dengan membuka tab yang diperlukan dan jangan mengakses hiburan sebelum waktu yang ditentukan telah selesai. 

3. Notifikasi yang terlalu aktif

ilustrasi notifikasi yang terlalu aktif (pexels.com/Andrey Matveev)

Semakin canggih teknologi dan semakin banyak aplikasi, maka semakin banyak pula notifikasi yang biasanya dapat berupa bunyi, getaran, maupun banner kecil pada bagian atas layar handphone. Notifikasi bukan hanya mengganggu, namun juga memicu dopamine yang bisa membuat kita ingin langsung cek handphone padahal belum tentu penting.

Hal tersebut karena otak kita memang dirancang untuk merespons sinyal seperti itu, sehingga akan muncul perasaan ingin segera melihat handphone ketika terdengar atau melihat notifikasi.

Nah, untuk tetap bisa mempertahankan fokus, matikan saja notifikasi dari aplikasi yang kamu anggap kurang penting. Jadwalkan waktu tertentu untuk cek pesan dan update media sosial yang kamu perlukan, sehingga kamu tidak perlu selalu melihat handphone dan bisa fokus pada pekerjaan di dunia nyata. 

4. Konsumsi konten instan secara berlebihan

ilustrasi melihat konten instan (pexels.com/cottonbro studio)

Menonton video-video pendek seperti Reels, TikTok, YouTube Shorts memang terlihat seru dan menyenangkan. Namun, tanpa disadari terlalu banyak konsumsi konten instan dapat bikin otak terbiasa pada gratifikasi cepat. Akibatnya, saat menghadapi tugas yang butuh waktu dan proses, kita jadi mudah bosan dan nggak sabaran.

Untuk mencegah dan memulihkan kondisi tersebut, sebaiknya, seimbangkan dengan konten yang berdurasi panjang seperti menonton video film atau video podcast, dan membaca artikel panjang. Beberapa hal tersebut dapat melatih ulang otak untuk bertahan di proses yang lebih dalam sehingga fokus bisa terjaga.

5. Scroll tanpa tujuan di waktu senggang

ilustrasi scroll tanpa tujuan di waktu senggang (pexels.com/Kaboompics.com)

Biasanya, ketika seseorang merasa jenuh dan butuh hiburan, maka scroll media sosial tanpa arah bisa menjadi salah satu bentuk pelariannya. Jika dilakukan terlalu sering, ini bisa melatih otak untuk terus mencari distraksi. Bahkan ketika nggak pegang handphone pun, pikiran bisa menjadi gelisah dan terus ingin scroll sesuatu.

Untuk mengatasi hal tersebut, atasi dengan kegiatan ringan tapi tetap mindful. Kamu bisa mengalihkannya dengan melakukan hal-hal kecil seperti menyiram tanaman, jalan-jalan keluar rumah, olahraga ringan, atau melakukan kegiatan yang menjadi hobi. 

Itulah beberapa kebiasaan digital yang diam-diam dapat merusak fokus. Apakah saat ini kamu sedang merasa sulit fokus ketika melakukan suatu pekerjaan? Yuk kenali penyebabnya! Jangan-jangan ini karena kebiasaan digital kamu yang kurang baik. Jangan lupa untuk perlahan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang aku sebutkan tadi ya, agar fokusmu tetap terjaga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us